|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 11 |
|
|
تُفْسِدُوا۟ |
kamu membuat kerusakan |
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
مُصْلِحُونَ |
orang-orang yang berbuat baik |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a011.png) |
wa-idzaa qiila lahum laa tufsiduu fii al-ardhi qaaluu innamaa nahnu mushlihuuna
|
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi [24]". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan."
[24] Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang Islam. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 12 |
|
|
إِنَّهُمْ |
sesungguhnya mereka |
ٱلْمُفْسِدُونَ |
orang-orang yang membuat kerusakan |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a012.png) |
alaa innahum humu almufsiduuna walaakin laa yasy'uruuna
|
12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 13 |
|
|
أَنُؤْمِنُ |
apakah kami beriman |
ٱلسُّفَهَآءُ |
orang-orang bodoh |
إِنَّهُمْ |
sesungguhnya mereka |
ٱلسُّفَهَآءُ |
orang-orang bodoh |
يَعْلَمُونَ |
mereka mengetahui |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a013.png) |
wa-idzaa qiila lahum aaminuu kamaa aamana alnnaasu qaaluu anu/minu kamaa aamana alssufahaau alaa innahum humu alssufahaau walaakin laa ya'lamuuna
|
13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami
sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 14 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
خَلَوْا۟ |
mereka kembali/berkumpul |
شَيَٰطِينِهِمْ |
syaitan-syaitan mereka |
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
مُسْتَهْزِءُونَ |
orang-orang yang berolok-olok |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a014.png) |
wa-idzaa laquu alladziina aamanuu qaaluu aamannaa wa-idzaa khalaw ilaa syayaathiinihim qaaluu innaa ma'akum innamaa nahnu mustahzi-uuna
|
14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka [25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami
sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Wahidi dan Tsa`labi, dari jalur Muhammad bin Marwan dan Assadiyush Shaghir, dari Al-Kalbiy, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini
turun berkenaan dengan Abdullah bin Ubay dan konco-konconya. Ceritanya
bahwa pada suatu hari mereka keluar lalu ditemui oleh beberapa sahabat
Rasulullah saw., lalu Abdullah bin Ubay berkata, 'Lihatlah, bagaimana
orang-orang bodoh itu kuusir dari kalian!' Lalu ia maju ke depan dan
menjabat tangan Abu Bakar seraya berkata, 'Selamat untuk Shiddiq
penghulu Bani Tamim dan sesepuh agama Islam, pendamping Rasulullah di
dalam gua dan telah membaktikan raga dan hartanya untuk Rasulullah.'
Kemudian dijabatnya pula
tangan Umar seraya berkata, 'Selamat untuk penghulu Bani Adi bin Kaab,
Faruq yang perkasa (Umar) dalam agama Allah dan telah menyerahkan raga
dan hartanya untuk Rasulullah.' Setelah itu disambutnya pula tangan Ali
seraya berkata, 'Selamat untuk saudara sepupu dan menantu Rasulullah,
penghulu Bani Hasyim selain Rasulullah.' Kemudian mereka berpisah,
Abdullah mengatakan kepada anak buahnya, 'Bagaimana pendapat kalian
tentang perbuatanku tadi? Nah, jika kalian menemui mereka, lakukanlah
seperti yang telah aku lakukan itu!' Mereka memuji perbuatannya itu,
sementara kaum muslimin kembali kepada Nabi saw. dan menceritakan
peristiwa tersebut, maka turunlah ayat ini." Isnad dari riwayat ini
lemah sekali, karena Assadiyush Saghir itu seorang pembohong, demikian
pula Al-Kalbiy dan Abu Saleh adalah orang-orang yang akurasinya lemah.
|
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 15 |
|
|
يَسْتَهْزِئُ |
akan memperolok-olok |
بِهِمْ |
dengan/kepada mereka |
وَيَمُدُّهُمْ |
dan membiarkan mereka |
طُغْيَٰنِهِمْ |
kedurhakaan mereka |
يَعْمَهُونَ |
mereka terombang-ambing/bingung |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a015.png) |
allaahu yastahzi-u bihim wayamudduhum fii thughyaanihim ya'mahuuna
|
15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 16 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱشْتَرَوُا۟ |
mereka membeli |
بِٱلْهُدَىٰ |
dengan petunjuk |
تِّجَٰرَتُهُمْ |
perniagaan mereka |
مُهْتَدِينَ |
orang-orang yang mendapat petunjuk |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a016.png) |
ulaa-ika alladziina isytarawuu aldhdhalaalata bialhudaa famaa rabihat tijaaratuhum wamaa kaanuu muhtadiina
|
16. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 17 |
|
|
مَثَلُهُمْ |
perumpamaan mereka |
أَضَآءَتْ |
menerangi/menyinari |
حَوْلَهُۥ |
disekelilingnya |
بِنُورِهِمْ |
dengan cahaya mereka |
وَتَرَكَهُمْ |
dan membiarkan mereka |
يُبْصِرُونَ |
mereka melihat |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a017.png) |
matsaluhum kamatsali alladzii istawqada naaran falammaa adhaa-at maa hawlahu dzahaba allaahu binuurihim watarakahum fii zhulumaatin laa yubshiruuna
|
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api [26],
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya
(yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak
dapat melihat.
[26] Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari
petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat
kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan
Allah seperti dalam ayat tersebut di atas. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 18 |
|
|
يَرْجِعُونَ |
mereka dapat kembali |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a018.png) |
shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uuna
|
18. Mereka tuli, bisu dan buta [27], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
[27] Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 19 |
|
|
كَصَيِّبٍ |
seperti hujan lebat |
يَجْعَلُونَ |
mereka menyumbat |
أَصَٰبِعَهُمْ |
jari-jari mereka |
ءَاذَانِهِم |
telinga mereka |
بِٱلْكَٰفِرِينَ |
terhadap orang-orang kafir |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a019.png) |
aw kashayyibin mina alssamaa-i fiihi zhulumaatun wara'dun wabarqun yaj'aluuna ashaabi'ahum fii aatsaanihim mina alshshawaa'iqi hadzara almawti waallaahu muhiithun bialkaafiriina
|
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit
disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya
dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan
mati [28]. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir [29].
[28] Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang
mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan
petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar
peringatan-peringatan Al-Qur'an itu. [29] Maksudnya pengetahuan dan
kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari jalur Assadiyul Kabir, dari Abu
Malik dan Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Masud,
segolongan sahabat, kata mereka, "Ada dua orang laki-laki dari kaum
munafik warga kota Madinah, melarikan diri dari Rasulullah kepada
golongan musyrik, mereka ditimpa hujan lebat yang disebutkan Allah itu,
diiringi guruh dan petir serta kilat yang memancar-mancar tiap petir itu
datang, mereka pun menyumbat anak telinga mereka dengan jari, karena
takut akan dimasukinya hingga mereka tewas karenanya. Jika kilat
memancar, mereka pun berjalan dalam cahayanya, tetapi jika cahayanya
padam, mereka berhenti karena tidak melihat apa-apa. Akhirnya dengan
berjalan seperti itu sampailah mereka ke tempat yang dituju, lalu kata
mereka; 'Wahai, cepatlah kiranya datang waktu pagi, hingga kita dapat
menemui Muhammad dan berbaiat kepadanya.' Demikianlah mereka menemuinya
serta berbaiat kepadanya lalu masuk Islam serta baiklah keislaman
mereka." Maka Allah pun menjadikan perilaku kedua orang munafik yang
melarikan diri ini sebagai tamsil perbandingan bagi orang-orang munafik
yang ada di Madinah. Orang-orang munafik itu, jika mereka hadir dalam
majelis Nabi saw. menaruh jari-jiri mereka ke telinga masing-masing
karena takut akan ucapan Nabi saw. kalau-kalau ada wahyu turun mengenal
diri mereka, atau disebutkan sesuatu tentang perilaku mereka hingga
mereka menemui ajal karenanya, sebagaimana yang dilakukan serta
dikhawatirkan oleh kedua orang munafik yang melarikan diri tadi. Jika
ada cahaya, mereka pun berjalan, artinya jika telah banyak harta benda
dan anak-anak mereka, serta mereka beroleh harta rampasan atau mencapai
suatu kemenangan, mereka pun maju ke depan, lalu kata mereka ketika itu,
"Benarlah agama Muhammad", dan mereka berpegang teguh kepadanya, tak
ubahnya bagai dua orang munafik tadi yang berjalan setiap kilat
memancar; dan jika hari gelap, mereka berhenti, artinya jika harta benda
dan anak-anak mereka habis, punah, atau jika mereka ditimpa malapetaka,
maka kata mereka, "Ini tidak lain hanyalah karena ulah agama Muhammad,
dan mereka berbalik kafir seperti halnya kedua orang munafik tadi, yakni
jika kilat tidak memancar lagi."
|
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 20 |
|
|
أَبْصَٰرَهُمْ |
penglihatan mereka |
مَّشَوْا۟ |
mereka berjalan |
لَذَهَبَ |
niscaya (Ia) melenyapkan |
بِسَمْعِهِمْ |
dengan pendengaran mereka |
وَأَبْصَٰرِهِمْ |
dan penglihatan mereka |
|
![](http://www.surah.my/images/s002/a020.png) |
yakaadu albarqu yakhthafu abshaarahum kullamaa adhaa-a lahum masyaw fiihi wa-idzaa azhlama 'alayhim qaamuu walaw syaa-a allaahu ladzahaba bisam'ihim wa-abshaarihim inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
|
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila
gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki,
niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar