<<<91011121314151617>>>
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-idz ghadawta min ahlika tubawwi-u almu/miniina maqaa'ida lilqitaali waallaahu samii'un 'aliimun
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
121. Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah)
keluargamu akan menempatkan para mu'min pada beberapa tempat untuk
berperang [222]. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, [222] Peristiwa ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke 3 H. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim dan Abu Ya'la mengetengahkan dari Miswar bin Makhramah,
katanya, "Saya katakan kepada Abdurrahman bin Auf, 'Ceritakanlah kepada
saya kisah tuan-tuan di waktu perang Uhud.' Ia menjawab, 'Bacalah
setelah ayat ke 120 dari surat Ali Imran, maka di sana akan kamu dapati
kisah kami,' yaitu 'Dan ingatlah ketika kamu berangkat pada pagi hari
dari keluargamu buat menempatkan kaum mukminin pada beberapa tempat
untuk berperang...' sampai dengan firman-Nya, '...ingatlah ketika dua
golongan daripadamu bermaksud hendak mundur karena takut.' (Q.S. Ali
Imran 121-122).
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
idz hammat thaa-ifataani minkum an tafsyalaa waallaahu waliyyuhumaa wa'alaa allaahi falyatawakkali almu/minuuna
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
122. ketika dua golongan dari padamu [223] ingin (mundur) karena takut,
padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu
hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. [223] Yakni: Banu Salamah dari suku Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari barisan kaum muslimin. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim dan Abu Ya'la mengetengahkan dari Miswar bin Makhramah,
katanya, "Saya katakan kepada Abdurrahman bin Auf, 'Ceritakanlah kepada
saya kisah tuan-tuan di waktu perang Uhud.' Ia menjawab, 'Bacalah
setelah ayat ke 120 dari surat Ali Imran, maka di sana akan kamu dapati
kisah kami,' yaitu 'Dan ingatlah ketika kamu berangkat pada pagi hari
dari keluargamu buat menempatkan kaum mukminin pada beberapa tempat
untuk berperang...' sampai dengan firman-Nya, '...ingatlah ketika dua
golongan daripadamu bermaksud hendak mundur karena takut.' (Q.S. Ali
Imran 121-122). Bukhari dan Muslim mengetengahkan dari Jabir bin
Abdullah, katanya, "Terhadap kamilah diturunkan ayat, 'Ketika dua
golongan di antara kamu hendak mundur karena takut.' (Q.S. Ali Imran
122) yakni golongan Bani Salamah dan Bani Haritsah."
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
walaqad nasharakumu allaahu bibadrin wa-antum adzillatun faittaquu allaaha la'allakum tasykuruuna
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
123. Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar [224],
padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah [225]. Karena
itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. [224] Lihat not 185. [225] Keadaan kaum muslimin lemah karena jumlah mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang mencukupi. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
idz taquulu lilmu/miniina alan yakfiyakum an yumiddakum rabbukum bitsalaatsati aalaafin mina almalaa-ikati munzaliina
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
124. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Sya'bi juga oleh Ibnu Abu Syaibah
dalam kitab Al-Mushannaf, "Kaum muslimin mendapat berita di hari perang
Badar bahwa Karaz bin Jabir Al-Muharibi memberi bantuan kepada
orang-orang musyrik hingga kaum muslimin menjadi susah karenanya, maka
Allah swt. menurunkan ayat, 'Tidakkah cukup bagi kamu jika Tuhanmu
menolong...' sampai dengan firman-Nya, '...yang bertanda.' (Q.S. Ali
Imran 124-125). Lalu kekalahan orang-orang musyrik itu sampai ke telinga
Karaz, hingga ia tidak jadi membantu kaum musyrik demikian pula kaum
muslimin tidak pula jadi dibantu dengan lima ribu orang malaikat."
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
balaa in tashbiruu watattaquu waya/tuukum min fawrihim haadzaa yumdidkum rabbukum bikhamsati aalaafin mina almalaa-ikati musawwimiina
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
125. Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Sya'bi juga oleh Ibnu Abu Syaibah
dalam kitab Al-Mushannaf, "Kaum muslimin mendapat berita di hari perang
Badar bahwa Karaz bin Jabir Al-Muharibi memberi bantuan kepada
orang-orang musyrik hingga kaum muslimin menjadi susah karenanya, maka
Allah swt. menurunkan ayat, 'Tidakkah cukup bagi kamu jika Tuhanmu
menolong...' sampai dengan firman-Nya, '...yang bertanda.' (Q.S. Ali
Imran 124-125). Lalu kekalahan orang-orang musyrik itu sampai ke telinga
Karaz, hingga ia tidak jadi membantu kaum musyrik demikian pula kaum
muslimin tidak pula jadi dibantu dengan lima ribu orang malaikat."
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
wamaa ja'alahu allaahu illaa busyraa lakum walitathma-inna quluubukum bihi wamaa alnnashru illaa min 'indi allaahi al'aziizi alhakiimi
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
126. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
liyaqtha'a tharafan mina alladziina kafaruu aw yakbitahum fayanqalibuu khaa-ibiina
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
127. (Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan
itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir [226], atau
untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada
memperoleh apa-apa. [226] Yakni dengan terbunuhnya tujuh puluh pemimpin mereka dan tertawannya tujuh puluh orang lainnya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
laysa laka mina al-amri syay-un aw yatuuba 'alayhim aw yu'adzdzibahum fa-innahum zhaalimuuna
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
128. Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu [227]
atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena
sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. [227] Menurut riwayat Bukhari mengenai turunnya ayat ini, karena Nabi Muhammad SAW berdo'a kepada Allah agar menyelamatkan sebagian pemuka-pemuka musyrikin dan membinasakan sebagian lainnya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Anas, "Salah satu gigi Nabi
saw. rontok di waktu perang Uhud dan terdapat luka di wajah beliau
sehingga darah pun mengalir ke bawah. Maka tanyanya, 'Bagaimana suatu
kaum akan berbahagia jika mereka berani melukai Nabi mereka, padahal ia
menyeru mereka kepada Tuhan mereka?' Maka Allah swt. pun menurunkan
ayat, 'Tak ada urusanmu mengenai hal ini sedikit pun juga...'" (Q.S. Ali
Imran 128) Diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari dari Ibnu Umar, katanya,
"Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Ya Allah! Kutuklah si Anu!
Kutuklah Harits bin Hisyam! Ya Allah, kutuklah Suhail bin Amr! Ya Allah
kutuklah Shafwan bin Umayyah!' Maka turunlah ayat, 'Tak ada urusanmu
mengenai hal itu...' (Q.S. Ali Imran 128) Sehingga semua mereka itu pun
diterima tobatnya oleh Allah." Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu
Hurairah yang serupa dengan itu. Kata Hafizh Ibnu Hajar, "Cara
menghimpun di antara kedua hadis bahwa Nabi saw. memohon kepada Allah
mengenai kedua hal tersebut di dalam salatnya setelah terjadi peristiwa
di waktu perang Uhud. Maka turunlah ayat ini mengenai kedua hal tersebut
sekaligus, yakni tentang peristiwa yang dialaminya dan tentang doa yang
diucapkannya terhadap mereka." Kata Hafizh pula, "Tetapi menghimpun ini
sulit dilakukan terhadap peristiwa yang tersebut dalam hadis riwayat
Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa di waktu
salat subuh, 'Ya Allah! Kutuklah suku-suku Ra'al, Dzakwan dan Ushaiyah,'
sampai Allah menurunkan, 'Tak ada urusanmu mengenai hal itu sedikit pun
juga!'" (Q.S. Ali Imran 128) Dikatakan sulit karena ayat ini turun
mengenai peristiwa Uhud, sedangkan kisah Ra'al dan Dzakwan terjadi
sesudahnya. Tetapi kemudian tampak oleh saya alasan terjadinya berita
demikian itu dan bahwa di sana terdapat jarak. Perkataannya "sampai
Allah menurunkan," terputus dari riwayat Zuheri pada orang yang
menyampaikannya dalam riwayat Muslim. Penyampaian tidak sah pada riwayat
yang saya katakan itu. Katanya lagi, "Mungkin dapat dikatakan bahwa
kisah mereka terjadi di belakang itu, lalu turunnya ayat terkebelakang
sedikit dari sebab nuzul, kemudian barulah ia turun mengenai semua itu."
Hanya mengenai sebab nuzul ini ada lagi riwayat yang dikeluarkan oleh
Bukhari dalam Tarikhnya dan oleh Ibnu Ishak dari Salim bin Abdullah bin
Umar katanya, "Seorang laki-laki Quraisy datang kepada Nabi saw. lalu
katanya, 'Bukanlah kamu melarang orang memaki?' Lalu ia berpaling dan
memutar pundaknya kepada Nabi saw. serta membukakan badan bagian
bawahnya, maka Rasulullah mengutuk dan mendoakan kecelakaan baginya
sehingga Allah pun menurunkan, 'Tak ada urusanmu mengenai hal itu
sedikit pun...' (Q.S. Ali Imran 128) Kemudian orang itu masuk Islam dan
keislamannya ternyata baik, tetapi hadis ini mursal lagi garib atau
aneh."
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
walillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi yaghfiru liman yasyaau wayu'adzdzibu man yasyaau waallaahu ghafuurun rahiimun
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
129. Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh'aafan mudaa'afatan waittaquu allaaha la'allakum tuflihuuna
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda [228] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan. [228] Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi'ah. Menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Lihat selanjutnya not. 174. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Firman Allah swt., "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda..." (Surat Ali Imran 130)
Diketengahkan oleh Faryabi dari Mujahid, katanya, "Mereka biasa berjual
beli hingga waktu tertentu. Jika waktu itu telah sampai, mereka tambah
harganya dan perpanjang waktunya, maka turunlah ayat, 'Hai orang-orang
yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda.'" (Q.S.
Ali Imran 130) Diketengahkan pula dari Atha', katanya, "Suku Tsaqif
biasa berutang kepada Bani Nadhir di masa jahiliah, maka jika telah
jatuh temponya, mereka katakan, 'Kami beritahu tambahan asal saja kamu
perpanjang waktu pembayarannya.' Maka turunlah ayat, 'Janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda.'" (Q.S. Ali Imran 130)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar