|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 141 |
|
|
وَلِيُمَحِّصَ |
dan karena hendak membersihkan |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَيَمْحَقَ |
dan Dia membinasakan |
ٱلْكَٰفِرِينَ |
orang-orang kafir |
|
|
waliyumahhisha allaahu alladziina aamanuu wayamhaqa alkaafiriina
|
141. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 142 |
|
|
تَدْخُلُوا۟ |
kamu akan masuk |
يَعْلَمِ |
mengetahui/membuktikan |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
جَٰهَدُوا۟ |
(mereka) berjihad |
وَيَعْلَمَ |
dan Dia mengetahui/membuktikan |
ٱلصَّٰبِرِينَ |
orang-orang yang sabar |
|
|
am hasibtum an tadkhuluu aljannata walammaa ya'lami allaahu alladziina jaahaduu minkum waya'lama alshshaabiriina
|
142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad [232] diantaramu dan belum
nyata orang-orang yang sabar.
[232] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan
melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan
harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang
batil dan menegakkan yang hak. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 143 |
|
|
وَلَقَدْ |
dan sesungguhnya |
تَمَنَّوْنَ |
(kamu) mengharapkan |
تَلْقَوْهُ |
kamu menemuinya |
رَأَيْتُمُوهُ |
kamu telah melihatnya |
تَنظُرُونَ |
(kamu) memperhatikan/menyaksikan |
|
|
walaqad kuntum tamannawna almawta min qabli an talqawhu faqad ra-aytumuuhu wa-antum tanzhuruuna
|
143. Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu
menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu
menyaksikannya [233].
[233] Maksudnya: sebelum perang Uhud banyak para sahabat terutama yang
tidak turut perang Badar menganjurkan agar Nabi Muhammad SAW keluar dari
kota Madinah memerangi orang-orang kafir. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas bahwa
beberapa orang sahabat laki-laki pernah berkata, "Kenapa kita tidak
gugur sebagaimana sahabat-sahabat kita di waktu perang Badar," atau,
"Kapan kita dapat menemui kembali suatu hari sebagaimana hari perang
Badar, di mana kita dapat bertempur melawan orang-orang musyrik dan
berhasil merebut kemenangan dan mendapatkan kebahagiaan, atau kita cari
mati syahid, atau dua kalimat syahadat, surga atau kehidupan abadi yang
penuh rezeki." Maka Allah pun membukakan kesempatan itu bagi mereka,
yakni di medan perang Uhud, tetapi mereka tak dapat bertahan agak lama
kecuali beberapa orang yang dikehendaki Allah di antara mereka. Maka
Allah pun menurunkan ayat, "Sesungguhnya dulu kamu telah mengharapkan
mati syahid..." (Q.S. Ali Imran 143)
|
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 144 |
|
|
ٱلرُّسُلُ |
beberapa orang Rasul |
ٱنقَلَبْتُمْ |
kamu berbalik |
أَعْقَٰبِكُمْ |
tumit-tumit kamu |
عَقِبَيْهِ |
kedua tumitnya |
فَلَن |
maka (hal itu) tidak |
شَيْـًٔا |
sesuatu/sedikitpun |
وَسَيَجْزِى |
dan akan memberi balasan |
ٱلشَّٰكِرِينَ |
orang-orang yang bersyukur |
|
|
wamaa muhammadun illaa rasuulun qad khalat min qablihi alrrusulu afa-in maata aw qutila inqalabtum 'alaa a'qaabikum waman yanqalib 'alaa 'aqibayhi falan yadhurra allaaha syay-an wasayajzii allaahu alsysyaakiriina
|
144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul [234]. Apakah Jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.
[234] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW ialah seorang manusia yang diangkat
Allah menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat. Ada yang wafat
karena terbunuh ada pula yang karena sakit biasa. Karena itu Nabi
Muhammad SAW juga akan wafat seperti halnya rasul-rasul yang terdahulu
itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi
Muhammad SAW mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin,
sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan
(pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu orang-orang munafik mengatakan
bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati
terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum
muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. (Sahih Bukhari
bab Jihad). Abu Bakar r.a. mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula
kegelisahan di kalangan para sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad SAW
untuk menenteramkan Umar Ibnul Khaththab r.a. dan sahabat-sahabat yang
tidak percaya tentang kewafatan Nabi itu. (Sahih Bukhari bab Ketakwaan
Sahabat). |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Munzir mengetengahkan dari Umar, katanya, "Kami terpisah
cerai-berai dari Rasulullah saw. di hari perang Uhud, lalu saya naik ke
sebuah bukit. Maka saya dengar orang Yahudi mengatakan. 'Muhammad sudah
terbunuh!' Maka kata saya, 'Tidak seorang pun saya dengar mengatakan
bahwa Muhammad telah terbunuh, kecuali saya tebas batang lehernya!'
Kemudian saya berkeliling melihat-lihat kiranya tampak Rasulullah saw.
dan orang-orang telah pada pulang. Maka turunlah ayat, 'Muhammad itu
tidak lain hanyalah seorang rasul...'" (Q.S. Ali Imran 144) Ibnu Abu
Hatim mengetengahkan dari Rabi', katanya, "Tatkala perang Uhud mereka
ditimpa malapetaka yang menyebabkan mereka luka-luka sehingga saling
menanyakan tentang Nabi saw., ada orang yang mengatakan, 'Nabi telah
terbunuh.' Lalu dijawab oleh beberapa orang lain, 'Sekiranya ia seorang
nabi, maka dia tidak akan terbunuh.' Seru yang lain pula, 'Perangilah
apa yang diperangi Nabimu sampai kamu beroleh kemenangan atau kamu pergi
menyusulnya.' Maka Allah pun menurunkan ayat, 'Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang rasul...'" (Q.S. Ali Imran 144) Baihaqi mengetengahkan
dalam Dalail dari Abu Najih, "Seorang laki-laki Muhajirin lewat pada
seorang laki-laki Ansar yang sedang bergelimang darah, maka tanyanya,
'Tahukah Anda bahwa Muhammad telah terbunuh?' Jawabnya, 'Sekiranya
Muhammad terbunuh, beliau telah menyampaikan, risalahnya, maka
berperanglah pula kamu untuk agamamu!' Maka turunlah ayat itu."
Diketengahkan oleh Ibnu Rahawaih dalam Musnadnya dari Zuhri bahwa
setanlah yang meneriakkan di waktu perang Uhud bahwa Muhammad telah
terbunuh. Kata Kaab bin Malik, "Sayalah yang mula-mula mengenali
Rasulullah saw., saya lihat kedua matanya dari balik topi besi, lalu
saya serukan dengan sekeras-keras suara saya, 'Inilah Rasulullah saw.
masih hidup!' Maka Allah pun menurunkan, 'Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang rasul...'" (Q.S. Ali Imran 144).
|
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 145 |
|
|
كِتَٰبًا |
telah ditetapkan/ditentukan |
مُّؤَجَّلًا |
waktu tertentu |
نُؤْتِهِۦ |
Kami berikan kepadanya |
نُؤْتِهِۦ |
kami berikan kepadanya |
وَسَنَجْزِى |
dan Kami akan memberi balasan |
ٱلشَّٰكِرِينَ |
orang-orang yang bersyukur |
|
|
wamaa kaana linafsin an tamuuta illaa bi-idzni allaahi kitaaban mu-ajjalan waman yurid tsawaaba alddunyaa nu/tihi minhaa waman yurid tsawaaba al-aakhirati nu/tihi minhaa wasanajzii alsysyaakiriina
|
145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah,
sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa
menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia
itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula)
kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 146 |
|
|
وَكَأَيِّن |
dan berapa banyak |
رِبِّيُّونَ |
orang-orang yang berTuhan (bertakwa) |
كَثِيرٌ |
banyak/sejumlah besar |
وَهَنُوا۟ |
mereka menjadi lemah |
لِمَآ |
karena apa (bencana) |
أَصَابَهُمْ |
menimpa mereka |
ضَعُفُوا۟ |
mereka lemah/lesu |
ٱسْتَكَانُوا۟ |
mereka tunduk/menyerah |
ٱلصَّٰبِرِينَ |
orang-orang yang sabar |
|
|
waka-ayyin min nabiyyin qaatala ma'ahu ribbiyyuuna katsiirun famaa wahanuu limaa ashaabahum fii sabiili allaahi wamaa dha'ufuu wamaa istakaanuu waallaahu yuhibbu alshshaabiriina
|
146. Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu
dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang
yang sabar. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 147 |
|
|
قَوْلَهُمْ |
perkataan mereka |
قَالُوا۟ |
mereka katakan/ucapkan |
ذُنُوبَنَا |
dosa-dosa kami |
وَإِسْرَافَنَا |
dan berlebih-lebihan kami |
وَثَبِّتْ |
dan tetapkanlah |
أَقْدَامَنَا |
pendirian kami |
وَٱنصُرْنَا |
dan tolonglah kami |
ٱلْكَٰفِرِينَ |
orang-orang kafir |
|
|
wamaa kaana qawlahum illaa an qaaluu rabbanaa ighfir lanaa dzunuubanaa wa-israafanaa fii amrinaa watsabbit aqdaamanaa waunshurnaa 'alaa alqawmi alkaafiriina
|
147. Tidak ada do'a mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah
dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam
urusan kami [235] dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir".
[235] Yaitu melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah s.w.t. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 148 |
|
|
فَـَٔاتَىٰهُمُ |
maka memberikan kepada mereka |
ٱلْمُحْسِنِينَ |
orang-orang yang berbuat kebaikan |
|
|
faaataahumu allaahu tsawaaba alddunyaa wahusna tsawaabi al-aakhirati waallaahu yuhibbu almuhsiniina
|
148. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia [236]
dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebaikan.
[236] Pahala dunia dapat berupa kemenangan-kemenangan, memperoleh harta rampasan, pujian-pujian dan lain-lain. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 149 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَرُدُّوكُمْ |
mereka akan mengembalikan kamu |
أَعْقَٰبِكُمْ |
tumit-tumit kamu |
فَتَنقَلِبُوا۟ |
maka/lalu kamu berbalik |
خَٰسِرِينَ |
orang-orang yang rugi |
|
|
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu in tuthii'uu alladziina kafaruu yarudduukum 'alaa a'qaabikum fatanqalibuu khaasiriina
|
149. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang
kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada
kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. |
|
|
surah / surat : Ali Imran Ayat : 150 |
|
|
مَوْلَىٰكُمْ |
perlindunganmu |
|
|
bali allaahu mawlaakum wahuwa khayru alnnaasiriina
|
150. Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar