alladziina istajaabuu lillaahi waalrrasuuli min ba'di maa ashaabahumu alqarhu lilladziina ahsanuu minhum waittaqaw ajrun 'azhiimun
172. (Yaitu) orang-orang yang menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya
sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang
yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya,
"Sesungguhnya Allah telah memasukkan rasa takut ke dalam hati Abu
Sufyan di waktu perang Uhud yakni setelah ia menerima tamparan dari
kamu, maka setelah ia kembali ke Mekah, Nabi saw. bersabda,
'Sesungguhnya Abu Sofyan telah ditimpa sesuatu daripada kamu sehingga
berair matanya, oleh karena itu ia pulang sedangkan Allah telah
memasukkan rasa takut ke dalam hatinya.' Perang Uhud itu terjadi pada
bulan Syawal, dan para pedagang biasanya datang ke Madinah
pada bulan Zulkaidah, lalu singgah di Badar Shugra. Setelah perang Uhud
itu mereka juga tidak lupa datang ke Badar di mana kaum muslimin yang
baru saja ditimpa bencana dan masih belum pulih dari kesedihannya, maka
Nabi saw. mengerahkan orang-orang untuk ikut pergi bersamanya. Lalu
setan muncul untuk menakut-nakuti mereka, katanya, 'Musuh telah
menghimpun pasukan untuk menghadapi kalian!' Karena itu orang-orang
merasa enggan untuk memenuhi seruan Nabi saw. Maka sabdanya, 'Aku tetap
akan berangkat walau tak seorang pun yang mau ikut!' Tetapi
sahabat-sahabat utama yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Zubair, Saad,
Thalhah, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Masud, Hudzaifah bin Yaman
dan Abu Ubaidah bin Jarrah bersama serombongan orang yang berkekuatan 70
orang bergabung dengan beliau dan berangkat untuk mencari Abu Sufyan
lalu mencarinya hingga di Shafra, maka Allah menurunkan ayat, 'Yaitu
orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya setelah mereka
mendapat luka...'" (Q.S. Ali Imran 172) Thabrani mengetengahkan dengan
sanad yang sahih dari Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala orang-orang musyrik
kembali dari Uhud, teman-teman mereka mengatakan, 'Muhammad tidak
berhasil kamu bunuh, dan gadis-gadis cantik tidak pula kalian tawan.
Alangkah sia-sianya perbuatan kalian! Kalau begitu kembalilah kalian!'
Ucapan ini sampai ke telinga Rasulullah saw. maka dikerahkannyalah kaum
muslimin yang mendapat sambutan baik dari mereka. Mereka terus berjalan
sampai di Hamraul Asad atau Bir Abu Utbah. Maka Allah pun menurunkan
ayat, 'Yaitu orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya...'
(Q.S. Ali Imran 172)
173. (Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia [250]
telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah
kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung".
[250] Maksudnya: orang Quraisy.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Murdawaih mengetengahkan dari Abu Rafi' bahwa Nabi saw. mengirim
Ali bersama beberapa orang anak buahnya untuk mencari Abu Sofyan. Di
tengah jalan mereka bertemu dengan seorang laki-laki suku Khuza'ah, lalu
kata laki-laki itu, "Sesungguhnya orang-orang itu telah mengumpulkan
pasukan untuk menghadapi kalian." Jawab mereka, "Cukuplah bagi kami
Allah, dan Dia adalah sebaik- baik pelindung," lalu diturunkanlah ayat ini mengenai mereka.
174. Maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia (yang besar) dari
Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan
Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar [251].
[251] Ayat 172, 173 dan 174, di atas membicarakan tentang peristiwa
perang Badar Shughra (Badar kecil) yang terjadi setahun sesudah perang
Uhud. Sewaktu meninggalkan perang Uhud itu, Abu Sufyan pemimpin orang
Quraisy menantang Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa dia bersedia
bertemu kembali dengan kaum
muslimin pada tahun berikutnya di Badar. Tetapi karena tahun itu (4 H)
musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri waktu itu merasa takut, maka dia
beserta tentaranya tidak jadi meneruskan perjalanan ke Badar, lalu dia
menyuruh Nu'aim Ibnu Mas'ud dan kawan-kawan pergi ke Madinah untuk
menakut-nakuti kaum muslimin dengan menyebarkan kabar bohong, seperti
yang disebut dalam ayat 173. Namun demikian Nabi beserta sahabat-sahabat
tetap maju ke Badar. Oleh karena tidak terjadi perang, dan pada waktu
itu di Badar kebetulan musim pasar, maka kaum muslimin melakukan
perdagangan dan memperoleh laba yang besar. Keuntungan ini mereka bawa
pulang ke Madinah seperti yang tersebut pada ayat 174.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Sofyan mengetengahkan kepada Nabi saw., 'Pertemuan berikutnya ialah
di musim Badar, yakni tempat kamu membantai sahabat-sahabat kami!'
Mengenai orang-orang yang pengecut, mereka segera kembali. Adapun
orang-orang yang berani, mereka membawa alat-alat perang di samping
barang-barang dagangan, lalu mendatangi pasar itu. Tetapi tidak seorang
tentara, musuh, pun mereka temui hingga kaum muslimin pun
berjual-belilah hingga Allah menurunkan ayat, 'Maka mereka kembali
dengan membawa nikmat dan karunia yang besar dari Allah...'" (Q.S. Ali
Imran 174)
innamaadzaalikumu alsysyaythaanu yukhawwifu awliyaa-ahu falaa takhaafuuhum wakhaafuuni in kuntum mu/miniina
175. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang
menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
176. Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi
kafir [252]; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi
mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi
sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi
mereka azab yang besar.
[252] Yakni: orang-orang kafir Mekah atau orang-orang munafik yang selalu merongrong agama Islam.
177. Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran,
sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun;
dan bagi mereka azab yang pedih.
178. Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa
pemberian tangguh Kami kepada mereka [253] adalah lebih baik bagi
mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
[253] Yakni: dengan memperpanjang umur mereka dan membiarkan mereka berbuat dosa sesuka hatinya.
maa kaana allaahu liyadzara almu/miniina 'alaa maa antum 'alayhi hattaa yamiiza alkhabiitsa mina alththhayyibi wamaa kaana allaahu liyuthli'akum 'alaaalghaybi walaakinna allaaha yajtabii min rusulihi man yasyaau faaaminuu biallaahi warusulihi wa-in tu/minuu watattaquu falakum ajrun 'azhiimun
179. Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman
dalam keadaan kamu sekarang ini [254], sehingga Dia menyisihkan yang
buruk (munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak
akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah
memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya [255].
Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu
beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.
[254] Yaitu: keadaan kaum muslimin bercampur baur dengan kaum munafikin.
[255] Di antara rasul-rasul, Nabi Muhammad SAW dipilih oleh Allah dengan
memberi keistimewaan kepada beliau berupa pengetahuan untuk menanggapi
isi hati manusia, sehingga beliau dapat menentukan siapa di antara
mereka yang betul-betul beriman dan siapa pula yang munafik atau kafir.
walaa yahsabanna alladziina yabkhaluuna bimaaaataahummu allaahu min fadhlihi huwa khayran lahum bal huwa syarrun lahum sayuthawwaquuna maa bakhiluu bihi yawma alqiyaamati walillaahi miiraatsu alssamaawaati waal-ardhi waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun
180. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi
mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di
lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang
ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar