71. Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu
adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan
tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata:
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya".
Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu [63].
[63] Karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya.
wa-idz qataltum nafsan faiddaara/tum fiihaa waallaahu mukhrijun maa kuntum taktumuuna
72. Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu
saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa
yang selama ini kamu sembunyikan.
73. Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota
sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang
yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti [64].
[64] Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada
hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani
Israil. Masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan
pembunuhan itu. Setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s.,
Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang
terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya
setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.
tsumma qasat quluubukum min ba'di dzaalika fahiya kaalhijaarati aw asyaddu qaswatan wa-inna mina alhijaarati lamaa yatafajjaru minhu al-anhaaru wa-inna minhaa lamaa yasysyaqqaqu fayakhruju minhu almaau wa-inna minhaa lamaa yahbithu min khasyyati allaahi wamaaallaahu bighaafilin 'ammaa ta'maluuna
74. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan
lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang
mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh
ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
afatathma'uuna an yu/minuu lakum waqad kaana fariiqun minhum yasma'uuna kalaama allaahi tsumma yuharrifuunahu min ba'di maa 'aqaluuhu wahum ya'lamuuna
75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?[65].
[65] Yang dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu
Taurat itu dirobah-robah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad
SAW yang tersebut dalam Taurat itu.
76. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata:" Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama
mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada
mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu,
supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan
Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"[66]
[66] Sebagian Bani Israil yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad
s.a.w itu pernah bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat
memang disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW Maka golongan
lain menegur mereka dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu
kepada orang-orang Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
79. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al
Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah",
(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah
bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Nasai, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini
diturunkan berkenaan dengan Ahli Kitab." Diketengahkan oleh Ibnu Abu
Hatim, dari jalur Ikrimah, dari Ibnu Abbas katanya, "Ayat ini turun
mengenai pendeta-pendeta Yahudi. Mereka menemukan sifat-sifat Nabi saw.
tercantum dalam Taurat sebagai berikut. Biji matanya hitam, tinggi
badannya sedang, rambutnya keriting dan wajahnya rupawan. Karena dengki
dan iri hati, lukisan ini mereka hapus lalu mereka ganti menjadi, 'Kami
temui tanda-tandanya sebagai seorang yang tinggi, biru matanya dan
berambut lurus.'"
waqaaluu lan tamassanaaalnnaaru illaa ayyaaman ma'duudatan qul attakhadztum 'inda allaahi 'ahdan falan yukhlifa allaahu 'ahdahu am taquuluuna 'alaaallaahi maa laa ta'lamuuna
80. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api
neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu
menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri
janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui?"
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan oleh Ibnu Jarir
serta Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abu
Muhammad dan Ikrimah, atau dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas,
katanya, "Rasulullah saw. datang ke Madinah, sementara orang-orang
Yahudi mengatakan, 'Usia dunia ini hanya tujuh ribu tahun, dan setiap
seribu tahun dunia sama dengan satu hari akhirat lamanya, jadi tidak
lebih dari tujuh hari, mereka disiksa dan setelah itu siksa pun
terhentilah.' Maka mengenai hal ini Allah pun menurunkan, 'Kata mereka,
'Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka...' sampai dengan
firman-Nya '...mereka kekal di dalamnya.'" (Q.S. Al-Baqarah 80-81).
Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Jalur Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa
orang-orang Yahudi mengatakan, "Kami masuk neraka itu hanyalah selama
kami menyembah anak sapi dulu, yaitu tidak lebih dari 40 hari. Jika masa
itu telah berlalu, maka terputus pula siksaan terhadap kami." Maka
turunlah ayat tersebut. Mengenai ayat ini Ibnu Jarir telah
mengetengahkannya pula dari Ikrimah dan selainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar