<<<1314151617181920> | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wamaa kaana linabiyyin an yaghulla waman yaghlul ya/ti bimaa ghalla yawma alqiyaamati tsumma tuwaffaa kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
161. Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Daud dan juga oleh Tirmizi mengetengahkan hadis yang menganggapnya
sebagai hadis hasan dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini diturunkan
mengenai selembar permadani merah yang hilang di waktu perang Badar.
Kata sebagian orang, 'Mungkin yang mengambilnya Rasulullah saw.' Maka
Allah menurunkan ayat, 'Tidaklah mungkin bagi seorang nabi berkhianat
terhadap urusan harta rampasan...'" (Q.S. Ali Imran 161) Thabrani
mengetengahkan dalam kitab Al-Kabir dengan sanad yang orang-orangnya
dapat dipercaya dari Ibnu Abbas, katanya, "Nabi saw. mengirim sepasukan
tentara lalu mengembalikan panji-panjinya. Kemudian dikirimnya pula,
lalu mengembalikannya. Kemudian dikirimnya lagi, lalu mengembalikan
panji-panjinya disertai kepala rusa yang terbuat dari emas tetapi
disertai kecurangan. Maka turunlah ayat, 'Tidaklah mungkin bagi seorang
nabi berkhianat terhadap urusan harta rampasan.'" (Q.S. Ali Imran 161)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
afamani ittaba'a ridhwaana allaahi kaman baa-a bisakhathin mina allaahi wama/waahu jahannamu wabi/sa almashiiru | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
162. Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam?. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
hum darajaatun 'inda allaahi waallaahu bashiirun bimaa ya'maluuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
163. (Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
laqad manna allaahu 'alaa almu/miniina idz ba'atsa fiihim rasuulan min anfusihim yatluu 'alayhim aayaatihi wayuzakkiihim wayu'allimuhumu alkitaaba waalhikmata wa-in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiinin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
awa lammaa ashaabatkum mushiibatun qad ashabtum mitslayhaa qultum annaa haadzaa qul huwa min 'indi anfusikum inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
165. Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Umar bin Khaththab, katanya,
"Mereka dihukum di waktu perang Uhud disebabkan kesalahan mereka di
waktu perang Badar, yaitu dengan menerima uang tebusan. Maka ada 70
orang di antara mereka yang gugur, dan para sahabat Nabi saw. melarikan
diri hingga beliau sendiri patah taringnya dan pecah ketopong besi di
atas kepalanya, sehingga darah mengalir di atas wajahnya, maka Allah
menurunkan ayat, 'Apakah setiap kamu ditimpa oleh musibah...'" (Q.S. Ali
Imran 165)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wamaa ashaabakum yawma iltaqaa aljam'aani fabi-idzni allaahi waliya'lama almu/miniina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
166. Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waliya'lama alladziina naafaquu waqiila lahum ta'aalaw qaatiluu fii sabiili allaahi awi idfa'uu qaaluu law na'lamu qitaalan laittaba'naakum hum lilkufri yawma-idzin aqrabu minhum lil-iimaani yaquuluuna bi-afwaahihim maa laysa fii quluubihim waallaahu a'lamu bimaa yaktumuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
167. Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada
mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah
(dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi
peperangan, tentulah kami mengikuti kamu" [247]. Mereka pada hari itu
lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan
dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih
mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan. [247] Ucapan ini ditujukan kepada Nabi dan sahabat-sahabat beliau sebagai ejekan, karena mereka memandang Nabi tidak tahu taktik berperang, sebab beliau melakukan peperangan ketika jumlah kaum muslimin sedikit. Ucapan ini dapat digunakan untuk mengelakkan cercaan yang ditujukan kepada diri orang-orang munafik sendiri. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
alladziina qaaluu li-ikhwaanihim waqa'aduu law athaa'uunaa maa qutiluu qul faidrauu 'an anfusikumu almawta in kuntum shaadiqiina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
168. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
walaa tahsabanna alladziina qutiluu fii sabiili allaahi amwaatan bal ahyaaun 'inda rabbihim yurzaquuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati; bahkan mereka itu hidup [248] di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezki. [248] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Halim dari Ibnu Abbas, ia
mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tatkala saudara-saudaramu
ditimpa malapetaka waktu perang Uhud, maka Allah menjadikan roh-roh
mereka dalam rongga tubuh burung-burung hijau yang selalu mendatangi
sungai-sungai surga dan memakan buah-buahannya serta berlindung dalam
kandil-kandil emas di bawah naungan Arasy. Ketika terasa oleh mereka
bagaimana nikmatnya makanan dan minuman serta indahnya tempat tinggal
mereka, mereka berkata, 'Wahai malangnya nasib teman-teman kita, kenapa
mereka tidak mengetahui balasan yang disediakan Allah bagi kita, agar
mereka tidak merasa enggan untuk berjihad dan tidak mengabaikan
peperangan.' Maka Allah pun berfirman, 'Akulah yang akan menyampaikan
kepada mereka berita dari kamu itu,' lalu diturunkan-Nyalah ayat, 'Dan
janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati...,' sampai akhir ayat dan ayat-ayat berikutnya. Tirmizi
meriwayatkan yang sama isinya dengan itu dari Jabir."
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
farihiina bimaa aataahumu allaahu min fadhlihi wayastabsyiruuna bialladziina lam yalhaquu bihim min khalfihim allaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
170. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka
[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati. [249] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t. |
<<<1314151617181920>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar