balaa man kasaba sayyi-atan wa-ahathat bihi khathii-atuhu faulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna
81. (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah
diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan oleh Ibnu Jarir serta Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ibnu Ishaq, dari Muhammadbin Abu Muhammad dan Ikrimah, atau dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah saw. datang ke Madinah,
sementara orang-orang Yahudi mengatakan, 'Usia dunia ini hanya tujuh
ribu tahun, dan setiap seribu tahun dunia sama dengan satu hari akhirat
lamanya, jadi tidak lebih dari tujuh hari, mereka disiksa dan setelah
itu siksa pun terhentilah.' Maka mengenai hal ini Allah pun menurunkan,
Kata mereka, 'Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka...' sampai
dengan firman-Nya '...mereka kekal di dalamnya.'" (Q.S. Al-Baqarah
80-81). Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Jalur Dhahhak dari Ibnu
Abbas bahwa orang-orang Yahudi mengatakan, "Kami masuk neraka itu
hanyalah selama kami menyembah anak sapi dulu, yaitu tidak lebih dari 40
hari. Jika masa itu telah berlalu, maka terputus pula
siksaan terhadap kami." Maka turunlah ayat tersebut. Mengenai ayat ini
Ibnu Jarir telah mengetengahkannya pula dari Ikrimah dan selainnya.
83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin,
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat
dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
84. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu
tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan
mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian
kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.
85. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa)
dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu
bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan;
tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka,
padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman
kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu,
melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa
yang kamu perbuat [68].
[68] Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada
permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan
Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara
suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan
peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir
membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun
terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi
jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi
itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya
berperang-perangan.
86. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan)
akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan
ditolong.
87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada
Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan
rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat)
kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus [69].
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka
beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang
lain) kamu bunuh?
[69] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa
bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam.
Ini termasuk mu'jizat 'Isa a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul
Qudus itu ialah malaikat Jibril.
waqaaluu quluubunaa ghulfun bal la'anahumu allaahu bikufrihim faqaliilan maa yu/minuuna
88. Dan mereka berkata : "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah
telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali
mereka yang beriman.
walammaa jaa-ahum kitaabun min 'indi allaahi mushaddiqun limaa ma'ahum wakaanuu min qablu yastaftihuuna 'alaaalladziina kafaruu falammaa jaa-ahum maa 'arafuu kafaruu bihi fala'natu allaahi 'alaaalkaafiriina
89. Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang
membenarkan apa yang ada pada mereka [70], padahal sebelumnya mereka
biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas
orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah
mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas
orang-orang yang ingkar itu.
[70] Maksudnya kedatangan Nabi Muhammad SAW yang tersebut dalam Taurat dimana diterangkan sifat-sifatnya.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Hakim dalam Mustadrak dan Baihaqi dalam Dalalail
dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas, katanya, Orang-orang Yahudi
Khaibar memerangi suku Gathafan, tetapi setiap bertempur, Yahudi
menderita kekalahan. Maka mereka pun berlindung dengan memanjatkan
permohonan ini, "Ya Allah! Kami mohon kepada-Mu, demi kebenaran
Muhammad, nabi yang ummi yang Engkau janjikan kepada kami, agar Engkau
membangkitkannya bagi kami tolonglah kami agar menang atas mereka."
Setiap kali
bertempur mereka berdoa seperti ini sehingga akhirnya berhasil
mengalahkan orang-orang Gathafan. Maka tatkala Nabi saw. dibangkitkan
Allah, mereka kafir dan Allah pun menurunkan ayat, "Padahal sebelumnya
mereka biasa memohon kemenangan terhadap orang-orang kafir dengan
kedatanganmu hai Muhammad!" (Q.S. Al-Baqarah 89) Diketengahkan oleh Ibnu
Abu Hatim, dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, bahwa
orang-orang Yahudi Madinah biasa memohon kemenangan terhadap orang-orang
Aus dan Khazraj atas nama kedatangan Rasulullah saw. sebelum
kebangkitannya. Maka setelah Allah membangkitkannya dari golongan Arab,
mereka kafir kepadanya dan membantah apa yang pernah mereka katakan
mengenainya. Maka kata Muaz bin Jabal, Bisyr bin Barra dan Daud bin
Salamah kepada mereka, "Hai golongan Yahudi! Takutlah kamu kepada Allah
dan masuk lslamlah! Bukankah selama ini kamu meminta kedatangan Muhammad
untuk membantu kamu terhadap kami, yakni sewaktu kami berada dalam
kesyirikan, kamu katakan bahwa ia akan dibangkitkan bahkan kamu lukiskan
sifat-sifatnya!" Jawab Salam bin Misykum, "Ia tidak membawa ciri-ciri
yang kami kenal dan dia bukanlah seperti yang kami sebutkan kepadamu
dulu." Maka Allah pun menurunkan, "Dan tatkala datang kepada mereka
Kitab dari sisi Allah sampai dengan akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 89)
bi/samaa isytaraw bihi anfusahum an yakfuruu bimaa anzala allaahu baghyan an yunazzila allaahu min fadhlihi 'alaa man yasyaau min 'ibaadihi fabaauu bighadhabin 'alaa ghadhabin walilkaafiriina 'adzaabun muhiinun
90. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya
sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena
dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya [71] kepada siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat
murka sesudah (mendapat) kemurkaan [72]. Dan untuk orang-orang kafir
siksaan yang menghinakan.
[71] Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad SAW
[72] Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda yaitu
kemurkaan karena tidak beriman kepada Muhammad SAW dan kemurkaan yang
disebabkan perbuatan mereka dahulu, yaitu membunnuh nabi,
mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar