|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 1 |
|
|
يَسْـَٔلُونَكَ |
mereka akan menanyakan kepadamu |
ٱلْأَنفَالِ |
harta rampasan perang |
ٱلْأَنفَالُ |
harta rampasan perang |
فَٱتَّقُوا۟ |
maka bertakwalah kamu |
وَأَصْلِحُوا۟ |
dan perbaikilah |
وَأَطِيعُوا۟ |
dan taatlah kamu |
وَرَسُولَهُۥٓ |
dan RasulNya |
مُّؤْمِنِينَ |
orang-orang yang beriman |
|
|
yas-aluunaka 'ani al-anfaali quli al-anfaalu
lillaahi waalrrasuuli faittaquu allaaha
wa-ashlihuu dzaata baynikum wa-athii'uu allaaha
warasuulahu in kuntum mu/miniina
|
1.
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang.
Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul [593], oleh
sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di
antara sesamamu; dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu
adalah orang-orang yang beriman."
[593] Maksudnya: pembagian harta rampasan itu menurut ketentuan Allah
dan RasulNya. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ketika kaum Muslimin
berbeda pendapat tentang harta rampasan perang Badar; para pemuda kaum
Muslimin mengatakan bahwa harta rampasan itu adalah untuk kami sebab
kamilah yang maju di dalam peperangan. Sedangkan orang-orang yang
berusia lanjut dari mereka mengatakan kamilah yang menjadi tameng bagi
kalian di bawah panji-panji, seandainya kalian mundur niscaya kamilah
yang membela mati-matian, oleh karena itu janganlah kalian mau menang
sendiri terhadap ganimah (harta rampasan) itu. Peristiwa inilah yang
melatarbelakangi turunnya surah ini. Abu Daud, Nasai, Ibnu Hibban dan
Hakim meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abbas r.a.
telah menceritakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Barang siapa yang berhasil
membunuh seorang kafir, maka baginya ganimah sebanyak demikian. Dan
barang siapa yang berhasil menawan seorang kafir, maka baginya ganimah
sebanyak demikian. Adapun bagi pasukan yang berusia lanjut, maka
hendaknya mereka tetap bertahan di bawah panji-panji peperangan. Dan
bagi pasukan yang berusia muda, maka hendaknya mereka segera maju ke
dalam kancah peperangan dan meraih ganimah." Maka pada saat itu pasukan
yang berusia lanjut berkata kepada pasukan yang berusia muda,
"Sertakanlah kami bersama kalian dalam bagian ganimah, karena
sesungguhnya kami adalah pasukan cadangan bagi kalian, seandainya
terjadi sesuatu dengan kalian, maka niscaya kalian akan berlindung
kepada kami." Lalu mereka bersengketa dalam masalah ini dan mengadukan
permasalahannya kepada Nabi saw. Maka pada saat itu turunlah firman-Nya,
"Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang."
Katakanlah! "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul." (Q.S.
Al-Anfaal 1) Imam Ahmad meriwayatkan melalui Saad bin Abu Waqqash yang
telah menceritakan, bahwa ketika perang Badar terjadi saudaraku yang
bernama Umair terbunuh (gugur), maka aku membalas kematiannya itu dengan
membunuh Said bin Ash, kemudian aku mengambil pedangnya sebagai barang
rampasan. Selanjutnya aku mendatangi Nabi saw. seraya membawa pedang
rampasan itu, maka Nabi saw. bersabda, "Pergilah dan lemparkanlah pedang
itu ke dalam kumpulan barang-barang rampasan." Lalu aku kembali
sedangkan keadaan diriku pada saat itu tiada seorang pun yang
mengetahuinya melainkan hanya Allah, disebabkan karena terbunuhnya
saudaraku. Ternyata Rasulullah saw. mengambil pedang rampasanku itu,
maka ketika aku baru pergi dari sisi beliau hanya beberapa langkah, maka
turunlah surah Al-Anfaal. Maka setelah itu Nabi saw. bersabda kepadaku,
"Pergilah dan ambillah pedangmu itu." Abu Daud, Tirmizi dan Nasai telah
meriwayatkan melalui Saad yang telah menceritakan, "Ketika perang Badar
aku datang (kepada Rasulullah saw.) seraya membawa pedang rampasan,
lalu aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Allah
telah meredakan dendam yang membara di dadaku terhadap orang-orang
musyrik, maka berikanlah pedang ini kepadaku.' Rasulullah saw. menjawab,
"Pedang ini bukan milikku dan bukan pula milikmu." Lalu aku berkata,
"Barangkali pedang ini akan diberikan kepada seseorang yang belum pernah
tertimpa musibah seperti diriku ini." Rasulullah saw. datang kepadaku
seraya bersabda, "Sesungguhnya engkau telah meminta kepadaku apa yang
bukan menjadi milikku, dan sekarang ia telah menjadi milikku, engkau
sekarang boleh mengambilnya, ia buatmu." Selanjutnya Saad menceritakan
bahwa pada saat itu turunlah firman-Nya, "Mereka menanyakan kepadamu
tentang pembagian harta rampasan perang...." (Q.S. Al-Anfaal 1) Ibnu
Jabir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid, bahwa para
sahabat bertanya kepada Nabi saw. mengenai khumus (seperlima ganimah)
sesudah terbaginya empat perlima yang lainnya, maka turunlah firman-Nya,
"Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan
perang...." (Q.S. Al-Anfaal 1).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 2 |
|
|
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
ٱلْمُؤْمِنُونَ |
orang-orang yang beriman |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
زَادَتْهُمْ |
ia menambahkan mereka |
إِيمَٰنًا |
keimanan mereka |
يَتَوَكَّلُونَ |
mereka bertawakkal |
|
|
innamaa almu/minuuna alladziina
idzaa dzukira allaahu wajilat quluubuhum
wa-idzaa tuliyat 'alayhim aayaatuhu zaadat-hum
iimaanan wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna
|
2.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila
disebut nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal.
[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595] Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah: menyebut sifat-sifat yang
mengagungkan dan memuliakanNya. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 3 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يُقِيمُونَ |
(mereka) mendirikan |
وَمِمَّا |
dan dari apa(rezki) |
رَزَقْنَٰهُمْ |
telah Kami berikan rezki kepada mereka |
يُنفِقُونَ |
mereka menafkahkan |
|
|
alladziina yuqiimuuna alshshalaata
wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna
|
3.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 4 |
|
|
ٱلْمُؤْمِنُونَ |
orang-orang yang beriman |
لَّهُمْ |
bagi mereka (memperoleh) |
|
|
ulaa-ika humu almu/minuuna haqqan
lahum darajaatun 'inda rabbihim wamaghfiratun warizqun kariimun
|
4.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan
serta rezki (ni'mat) yang mulia. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 5 |
|
|
أَخْرَجَكَ |
mengeluarkan/menyuruh kamu pergi |
بِٱلْحَقِّ |
dengan kebenaran |
ٱلْمُؤْمِنِينَ |
orang-orang yang beriman |
لَكَٰرِهُونَ |
sungguh orang-orang yang tidak menyukai |
|
|
kamaa akhrajaka rabbuka min baytika bialhaqqi
wa-inna fariiqan mina almu/miniina lakaarihuuna
|
5.
Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran,
padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak
menyukainya,
[596] Maksudnya: Menurut Al Maraghi: Allah mengatur pembagian harta
rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya pergi
dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran pula.
Menurut Ath-Thabari: Keluar dari rumah dengan maksud berperang. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih telah
mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Ayyub Al-Anshari r.a. yang telah
menceritakan, bahwa ketika kami berada di Madinah, Rasulullah saw.
telah menerima berita, bahwa kafilah Abu Sofyan telah kembali, maka
Rasulullah saw. bersabda kepada kami, "Bagaimana menurut pendapat kalian
tentang kafilah tersebut, semoga Allah menjadikannya sebagai barang
ganimah buat kita dan menyelamatkan kita." Maka kami keluar dan
melakukan perjalanan selama satu atau dua hari. Lalu Rasulullah saw.
bersabda, "Apakah yang telah kalian lihat mengenai keadaan mereka?" Kami
berkata, "Wahai Rasulullah! Kami tidak mempunyai kekuatan yang memadai
untuk memerangi kaum itu. Karena sesungguhnya kami keluar hanya untuk
menghadang kafilah perdagangan." Lalu kala itu Al-Miqdad berkata,
"Janganlah kalian mengatakan seperti apa yang telah dikatakan oleh kaum
Musa, 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua
sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.'" (Q.S. Al-Maidah
24). Maka ketika itu turunlah firman-Nya, "Sebagaimana Tuhanmu
menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran padahal sesungguhnya
sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya." (Q.S.
Al-Anfaal 5). Ibnu Jarir telah mengetengahkan pula hadis yang serupa
melalui Abdullah bin Abbas r.a.
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 6 |
|
|
يُجَٰدِلُونَكَ |
mereka akan membantahmu |
يُسَاقُونَ |
mereka dihalau |
يَنظُرُونَ |
mereka melihat |
|
|
yujaadiluunaka fii alhaqqi ba'da maa
tabayyana ka-annamaa yusaaquuna ilaa almawti
wahum yanzhuruuna
|
6.
mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti
menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka
melihat (sebab-sebab kematian itu). |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 7 |
|
|
يَعِدُكُمُ |
menjanjikan kepadamu |
ٱلطَّآئِفَتَيْنِ |
dua golongan itu |
وَتَوَدُّونَ |
dan/sedang kamu menginginkan |
ٱلشَّوْكَةِ |
kekuatan senjata |
وَيُرِيدُ |
dan menghendaki |
ٱلْحَقَّ |
yang benar/kebenaran |
بِكَلِمَٰتِهِۦ |
dengan kalimat/ayat-ayatNya |
وَيَقْطَعَ |
dan Dia memusnahkan |
ٱلْكَٰفِرِينَ |
orang-orang kafir |
|
|
wa-idz ya'idukumu allaahu ihdaa
alththaa-ifatayni annahaa lakum watawadduuna anna
ghayra dzaati alsysyawkati takuunu lakum wayuriidu allaahu
an yuhiqqa alhaqqa bikalimaatihi wayaqtha'a
daabira alkaafiriina
|
7.
Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari
dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah [597] yang
untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan
ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,
[597] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari Siria.
Sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah di bawah pimpinan Utbah bin
Rabi'ah bersama Abu Jahal. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 8 |
|
|
لِيُحِقَّ |
agar Dia membenarkan/menetapkan |
وَيُبْطِلَ |
dan Dia membatalkan |
ٱلْمُجْرِمُونَ |
orang-orang yang berdosa |
|
|
liyuhiqqa alhaqqa wayubthila
albaathila walaw kariha almujrimuuna
|
8.
agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil
(syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak
menyukainya. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 9 |
|
|
تَسْتَغِيثُونَ |
kamu mohon pertolongan |
فَٱسْتَجَابَ |
maka/lalu Dia memperkenankan |
مُمِدُّكُم |
mendatangkan bala bantuan kepadamu |
مُرْدِفِينَ |
datang berduyun-duyun |
|
|
idz tastaghiitsuuna rabbakum faistajaaba
lakum annii mumiddukum bi-alfin mina almalaa-ikati
murdifiina
|
9.
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 10 |
|
|
وَلِتَطْمَئِنَّ |
dan agar menetapkan |
ٱلنَّصْرُ |
pertolongan/kemenangan |
|
|
wamaa ja'alahu allaahu illaa
busyraa walitathma-inna bihi quluubukum wamaa alnnashru
illaa min 'indi allaahi inna allaaha
'aziizun hakiimun
|
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan
sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan
kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar