Jumat, 14 Februari 2014

Al-Anfaal Ayat : 31-40

Al-Anfaal, 75 ayat

 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 31
وَإِذَا
dan apabila
تُتْلَىٰ
dibacakan
عَلَيْهِمْ
atas/kepada mereka
ءَايَٰتُنَا
ayat-ayat Kami
قَالُوا۟
mereka berkata
قَدْ
sesungguhnya
سَمِعْنَا
kami telah mendengar
لَوْ
kalau
نَشَآءُ
Kami menghendaki
لَقُلْنَا
tentu kami dapat berkata/membaca
مِثْلَ
seperti
هَٰذَآ
ini
إِنْ
jika
هَٰذَآ
ini
إِلَّآ
kecuali/hanyalah
أَسَٰطِيرُ
dongeng-dongeng
ٱلْأَوَّلِينَ
orang-orang dahulu kala

wa-idzaa tutlaa 'alayhim aayaatunaa qaaluu qad sami'naa law nasyaau laqulnaa mitsla haadzaa in haadzaa illaa asaathiiru al-awwaliina
31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala".
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Jubair yang telah menceritakan, bahwa Nabi saw. dalam perang Badar telah membunuh Uqbah bin Abu Muith, Thuaimah bin Addi dan Nadhr bin Harits karena untuk mempertahankan dirinya. Dan tersebutlah bahwa Miqdad telah berhasil menawan Nadlir bin Harits, maka ketika Miqdad diperintahkan supaya membunuhnya, lalu Miqdad berkata, "Wahai Rasulullah, dia adalah tawananku." Rasulullah saw. menjawab, "Sesungguhnya dia telah mengatakan hal-hal yang tidak senonoh terhadap Kitabullah." Selanjutnya Said bin Jubair melanjutkan ceritanya, bahwa berkenaan dengan peristiwa itu lalu turunlah firman-Nya, "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini).'" (Q.S. Al-Anfaal 31).
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 32
وَإِذْ
dan ketika
قَالُوا۟
mereka berkata
ٱللَّهُمَّ
ya Allah
إِن
jika
كَانَ
adalah
هَٰذَا
ini
هُوَ
dia
ٱلْحَقَّ
benar
مِنْ
dari
عِندِكَ
sisi Engkau
فَأَمْطِرْ
maka hujanilah
عَلَيْنَا
atas kami
حِجَارَةً
batu
مِّنَ
dari
ٱلسَّمَآءِ
langit
أَوِ
atau
ٱئْتِنَا
datangkan kepada kami
بِعَذَابٍ
dengan azab
أَلِيمٍ
sangat pedih

wa-idz qaaluu allaahumma in kaana haadzaa huwa alhaqqa min 'indika fa-amthir 'alaynaa hijaaratan mina alssamaa-i awi i/tinaa bi'adzaabin aliimin
32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih".
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Jubair sehubungan dengan firman-Nya, "Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, 'Ya Allah, jika betul (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau.'..." (Q.S. Al-Anfaal 32). Said bin Jubair mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan peristiwa Nadhr bin Harits.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 33
وَمَا
dan tidak
كَانَ
adalah
ٱللَّهُ
Allah
لِيُعَذِّبَهُمْ
akan mengazab mereka
وَأَنتَ
dan/sedang kamu
فِيهِمْ
diantara mereka
وَمَا
dan tidak
كَانَ
adalah
ٱللَّهُ
Allah
مُعَذِّبَهُمْ
mengazab mereka
وَهُمْ
dan/sedang mereka
يَسْتَغْفِرُونَ
mereka meminta ampun

wamaa kaana allaahu liyu'adzdzibahum wa-anta fiihim wamaa kaana allaahu mu'adzdzibahum wahum yastaghfiruuna
33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun [608]

[608] Di antara mufassirin mengartikan "yastagfiruuna" dengan bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa di antara orang-orang kafir itu ada orang muslim yang minta ampun kepada Allah.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis melalui Anas bin Malik r.a. yang telah menceritakan, bahwa ketika Abu Jahal bin Hisyam mengatakan, "Ya Allah, jika benar Alquran ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." Maka turunlah firman-Nya, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka...." (Q.S. Al-Anfaal 33). Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa orang-orang musyrik selalu mengerjakan tawaf di Baitullah, seraya mengucapkan, "Ampunan-Mu, ampunan-Mu." Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka..." (Q.S. Al-Anfaal 33). Ibnu Jarir telah mengetengahkan pula sebuah hadis yang ia terima melalui Yazid bin Rauman dan Muhammad bin Qais, yang telah menceritakan, bahwa sebagian orang-orang musyrik Quraisy telah berkata kepada sebagian yang lainnya, "Muhammad sungguh adalah seseorang di antara kita yang dimuliakan oleh Allah. Ya Allah, jika benar (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." Akan tetapi setelah sore harinya mereka merasa menyesal atas apa-apa yang telah mereka katakan itu, untuk itu maka mereka mengatakan seraya berdoa, "Ya Allah, ampunan-Mu." Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun." (Q.S. Al-Anfaal 33) sampai dengan firman-Nya, "Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (Q.S. Al-Anfaal 34). Ibnu Jarir telah mengetengahkan pula hadis yang lain melalui Ibnu Abza yang telah menceritakan, bahwa ketika Rasulullah saw. berada di Mekah maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka." (Q.S. Al-Anfaal 33). Lalu Rasulullah saw. keluar berhijrah ke Madinah, maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun." (Q.S. Al-Anfaal 33). Dan tersebutlah bahwa sisa-sisa kaum Muslimin yang masih menetap di kota Mekah selalu meminta ampun kepada-Nya; ketika mereka semuanya keluar mengikuti jejak nabinya, maka Allah menurunkan firman-Nya, "Kenapa Allah tidak mengazab mereka...." (Q.S. Al-Anfaal 34). Kemudian Allah mengizinkan nabi-Nya untuk menaklukkan kota Mekah, yang hal ini merupakan azab yang telah diancamkan oleh Allah terhadap orang-orang musyrik Quraisy.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 34
وَمَا
dan apa
لَهُمْ
ada pada mereka
أَلَّا
sehingga tidak
يُعَذِّبَهُمُ
mengazab mereka
ٱللَّهُ
Allah
وَهُمْ
dan/padahal mereka
يَصُدُّونَ
mereka halangi
عَنِ
dari
ٱلْمَسْجِدِ
Masjidil
ٱلْحَرَامِ
Haram
وَمَا
dan bukanlah
كَانُوٓا۟
adalah mereka
أَوْلِيَآءَهُۥٓ
penguasa-penguasanya
إِنْ
tidaklah
أَوْلِيَآؤُهُۥٓ
penguasanya
إِلَّا
kecuali/hanyalah
ٱلْمُتَّقُونَ
orang-orang yang bertakwa
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
أَكْثَرَهُمْ
kebanyakan mereka
لَا
tidak
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

wamaa lahum allaa yu'adzdzibahumu allaahu wahum yashudduuna 'ani almasjidi alharaami wamaa kaanuu awliyaa-ahu in awliyaauhu illaa almuttaquuna walaakinna aktsarahum laa ya'lamuuna
34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir telah mengetengahkan pula sebuah hadis yang ia terima melalui Yazid bin Rauman dan Muhammad bin Qais, yang telah menceritakan, bahwa sebagian orang-orang musyrik Quraisy telah berkata kepada sebagian yang lainnya, "Muhammad sungguh adalah seseorang di antara kita yang dimuliakan oleh Allah. Ya Allah, jika benar (Alquran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." Akan tetapi setelah sore harinya mereka merasa menyesal atas apa-apa yang telah mereka katakan itu, untuk itu maka mereka mengatakan seraya berdoa, "Ya Allah, ampunan-Mu." Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun." (Q.S. Al-Anfaal 33) sampai dengan firman-Nya, "Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (Q.S. Al-Anfaal 34). Ibnu Jarir telah mengetengahkan pula hadis yang lain melalui Ibnu Abza yang telah menceritakan, bahwa ketika Rasulullah saw. berada di Mekah maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka." (Q.S. Al-Anfaal 33). Lalu Rasulullah saw. keluar berhijrah ke Madinah, maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun." (Q.S. Al-Anfaal 33). Dan tersebutlah bahwa sisa-sisa kaum Muslimin yang masih menetap di kota Mekah selalu meminta ampun kepada-Nya; ketika mereka semuanya keluar mengikuti jejak nabinya, maka Allah menurunkan firman-Nya, "Kenapa Allah tidak mengazab mereka...." (Q.S. Al-Anfaal 34). Kemudian Allah mengizinkan nabi-Nya untuk menaklukkan kota Mekah, yang hal ini merupakan azab yang telah diancamkan oleh Allah terhadap orang-orang musyrik Quraisy.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 35
وَمَا
dan tidak
كَانَ
ada/lain
صَلَاتُهُمْ
sholat mereka
عِندَ
di sisi/sekitar
ٱلْبَيْتِ
Baitullah
إِلَّا
kecuali/hanyalah
مُكَآءً
siulan
وَتَصْدِيَةً
dan tepuk tangan
فَذُوقُوا۟
maka rasakanlah
ٱلْعَذَابَ
azab
بِمَا
dengan apa/sebab
كُنتُمْ
adalah kamu
تَكْفُرُونَ
kamu kafir/kekafiranmu

wamaa kaana shalaatuhum 'inda albayti illaa mukaa-an watashdiyatan fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum takfuruuna
35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Al-Wahidiy telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Umar yang telah menceritakan, bahwa orang-orang musyrik Mekah selalu mengerjakan tawaf sambil bertepuk tangan dan bersiul, maka turunlah firman-Nya yang di atas tadi. Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Said yang telah menceritakan, bahwa orang-orang musyrik Quraisy menghalang-halangi Nabi saw. yang sedang melakukan tawaf; mereka mengejeknya seraya bersiul dan bertepuk tangan, lalu turunlah firman-Nya yang di atas tadi.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 36
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
يُنفِقُونَ
mereka akan menafkahkan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
لِيَصُدُّوا۟
untuk mereka menghalangi
عَن
dari
سَبِيلِ
jalan
ٱللَّهِ
Allah
فَسَيُنفِقُونَهَا
maka mereka menafkahkannya
ثُمَّ
kemudian
تَكُونُ
jadilah
عَلَيْهِمْ
atas mereka
حَسْرَةً
sesalan
ثُمَّ
kemudian
يُغْلَبُونَ
mereka akan dikalahkan
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوٓا۟
(mereka) kafir
إِلَىٰ
ke dalam
جَهَنَّمَ
neraka jahanam
يُحْشَرُونَ
mereka dikumpulkan

inna alladziina kafaruu yunfiquuna amwaalahum liyashudduu 'an sabiili allaahi fasayunfiquunahaa tsumma takuunu 'alayhim hasratan tsumma yughlabuuna waalladziina kafaruu ilaa jahannama yuhsyaruuna
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Ishaq telah mengatakan, bahwa Zuhri, Muhammad bin Yahya bin Hibban dan Ashim bin Umair bin Qatadah serta Hushain bin Abdurrahman mereka semuanya telah bercerita kepadaku, bahwa ketika orang-orang Quraisy mengalami kekalahan yang fatal dalam perang Badar, lalu mereka kembali ke Mekah. Setelah peristiwa itu Abdullah bin Abu Rabiah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Shofwan bin Abu Umaiah bersama dengan segolongan kaum lelaki dari kabilah Quraisy yang ayah-ayah dan anak-anak mereka terbunuh dalam perang Badar, mereka semuanya berjalan menuju kepada Abu Sofyan beserta orang-orangnya yang ikut dalam kafilah tersebut dari kalangan orang-orang Quraisy. Maka mereka berkata, "Hai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah membuat kalian menyendiri, dia telah membunuh orang-orang pilihan kalian, maka bantulah kami dengan harta yang kalian bawa ini untuk memeranginya kembali, barangkali saja kami dapat melampiaskan dendam kami terhadapnya." Dan ternyata Abu Sofyan dan orang-orangnya memenuhi permintaan mereka. Menurut Ibnu Abbas r.a. bahwa ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan." (Q.S. Al-Anfaal 36). Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Hakam bin Atabah yang telah menceritakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Sofyan. Abu Sofyan membelanjakan hartanya sebanyak empat puluh uqiyah emas kepada orang-orang musyrikin (guna memerangi Nabi Muhammad saw.) Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abza dan Said bin Jubair yang keduanya telah bercerita, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Sofyan. Abu Sofyan dalam perang Uhud telah menyewa tentara bayaran dari negeri Habasyah yang jumlahnya dua ribu orang personil untuk memerangi Rasulullah saw.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 37
لِيَمِيزَ
karena hendak memisahkan
ٱللَّهُ
Allah
ٱلْخَبِيثَ
yang buruk
مِنَ
dari
ٱلطَّيِّبِ
yang baik
وَيَجْعَلَ
dan Dia menjadikan
ٱلْخَبِيثَ
yang buruk
بَعْضَهُۥ
sebagiannya
عَلَىٰ
atas
بَعْضٍ
sebagian yang lain
فَيَرْكُمَهُۥ
maka/lalu Dia menumpukkannya
جَمِيعًا
semuanya
فَيَجْعَلَهُۥ
maka Dia menjadikannya
فِى
dalam
جَهَنَّمَ
neraka jahanam
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
هُمُ
mereka
ٱلْخَٰسِرُونَ
orang-orang yang merugi

liyamiiza allaahu alkhabiitsa mina alththhayyibi wayaj'ala alkhabiitsa ba'dhahu 'alaa ba'dhin fayarkumahu jamii'an fayaj'alahu fii jahannama ulaa-ika humu alkhaasiruuna
37. supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 38
قُل
katakanlah
لِّلَّذِينَ
kepada orang-orang yang
كَفَرُوٓا۟
(mereka) kafir
إِن
jika
يَنتَهُوا۟
mereka berhenti
يُغْفَرْ
diampuni
لَهُم
bagi mereka
مَّا
apa/dosa-dosa
قَدْ
sesungguhnya
سَلَفَ
telah lalu
وَإِن
dan jika
يَعُودُوا۟
mereka kembali
فَقَدْ
maka sesungguhnya
مَضَتْ
berlalu/berlaku
سُنَّتُ
sunnah
ٱلْأَوَّلِينَ
orang-orang dahulu

qul lilladziina kafaruu in yantahuu yughfar lahum maa qad salafa wa-in ya'uuduu faqad madhat sunnatu al-awwaliina
38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu [609]: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi [610] sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ".

[609] Ialah: Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya.

[610] Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali memerangi Nabi.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 39
وَقَٰتِلُوهُمْ
dan perangilah mereka
حَتَّىٰ
sehingga
لَا
tidak
تَكُونَ
ada lagi
فِتْنَةٌ
fitnah
وَيَكُونَ
dan adalah
ٱلدِّينُ
agama
كُلُّهُۥ
semuanya
لِلَّهِ
bagi Allah
فَإِنِ
maka jika
ٱنتَهَوْا۟
mereka berhenti
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
بِمَا
dengan /terhadap apa
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan
بَصِيرٌ
Maha Melihat

waqaatiluuhum hattaa laa takuuna fitnatun wayakuuna alddiinu kulluhu lillaahi fa-ini intahaw fa-inna allaaha bimaa ya'maluuna bashiirun
39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah [611] dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah [612]. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

[611] Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam.

[612] Maksudnya: Menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi, tegaknya agama Islam dan sirnanya agama-agama yang batil.
 
 
surah / surat : Al-Anfaal Ayat : 40
وَإِن
dan jika
تَوَلَّوْا۟
mereka berpaling
فَٱعْلَمُوٓا۟
maka ketahuilah
أَنَّ
bahwasanya
ٱللَّهَ
Allah
مَوْلَىٰكُمْ
Pelindungmu
نِعْمَ
sebaik-baik
ٱلْمَوْلَىٰ
Pelindung
وَنِعْمَ
dan sebaik-baik
ٱلنَّصِيرُ
Penolong

wa-in tawallaw fai'lamuu anna allaaha mawlaakum ni'ma almawlaa wani'ma alnnashiiru
40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar