|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 171 |
|
|
تَغْلُوا۟ |
kamu melampaui batas |
تَقُولُوا۟ |
kamu mengatakan |
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
وَكَلِمَتُهُۥٓ |
dan kalimatNya |
أَلْقَىٰهَآ |
Dia sampaikannya |
فَـَٔامِنُوا۟ |
maka berimanlah kamu |
تَقُولُوا۟ |
kamu mengatakan |
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
سُبْحَٰنَهُۥٓ |
Maha Suci Dia |
|
|
yaa ahla alkitaabi laa taghluu fii diinikum walaa taquuluu 'alaa allaahi illaa alhaqqa innamaa almasiihu 'iisaa ibnu maryama rasuulu allaahi wakalimatuhu alqaahaa ilaa maryama waruuhun minhu faaaminuu biallaahi warusulihi walaa taquuluu tsalaatsatun intahuu khayran lakum innamaa allaahu ilaahun waahidun subhaanahu an yakuuna lahu waladun lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wakafaa biallaahi wakiilaan
|
171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu
[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang diciptakan dengan) kalimat-Nya [384] yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya [385]. Maka berimanlah kamu
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan
itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah menjadi Pemelihara.
[383] Maksudnya : janganlah kamu mengatakan Nabi 'Isa a.s. itu Allah,
sebagai yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani. [384] Lihat not 193.
[385] Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah
Allah. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 172 |
|
|
يَكُونَ |
adalah ia/menjadi |
ٱلْمُقَرَّبُونَ |
yang terdekat |
عِبَادَتِهِۦ |
menyembahNya |
وَيَسْتَكْبِرْ |
dan ia menyombongkan diri |
فَسَيَحْشُرُهُمْ |
maka Dia/Allah akan mengumpulkan mereka |
|
|
lan yastankifa almasiihu an yakuuna 'abdan lillaahi walaa almalaa-ikatu almuqarrabuuna waman yastankif 'an 'ibaadatihi wayastakbir fasayahsyuruhum ilayhi jamii'aan
|
172. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan
tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)
[386]. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan
diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
[386] Yaitu malaikat yang berada di sekitar Arsy seperti Jibril, Mikail,
Israfil dan malaikat-malaikat yang setingkat dengan mereka. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 173 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَعَمِلُوا۟ |
dan mereka beramal |
ٱلصَّٰلِحَٰتِ |
kebajikan/saleh |
فَيُوَفِّيهِمْ |
maka Dia/Allah akan menyempurnakan |
أُجُورَهُمْ |
pahala mereka |
وَيَزِيدُهُم |
dan Dia/Allah menambah mereka |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱسْتَنكَفُوا۟ |
(mereka) enggan |
وَٱسْتَكْبَرُوا۟ |
dan mereka menyombongkan diri |
فَيُعَذِّبُهُمْ |
maka Dia/Allah akan menyiksa mereka |
يَجِدُونَ |
mereka mendapatkan |
|
|
fa-ammaa alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati fayuwaffiihim ujuurahum wayaziiduhum min fadhlihi wa-ammaa alladziina istankafuu waistakbaruu fayu'adzdzibuhum 'adzaaban aliiman walaa yajiduuna lahum min duuni allaahi waliyyan walaa nashiiraan
|
173. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah
akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian
dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri,
maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka
tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain
dari pada Allah. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 174 |
|
|
جَآءَكُم |
telah datang kepadamu |
بُرْهَٰنٌ |
bukti kebenaran |
وَأَنزَلْنَآ |
dan Kami telah menurunkan |
|
|
yaa ayyuhaa alnnaasu qad jaa-akum burhaanun min rabbikum wa-anzalnaa ilaykum nuuran mubiinaan
|
174. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan
kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an). |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 175 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَٱعْتَصَمُوا۟ |
dan mereka berpegang teguh |
فَسَيُدْخِلُهُمْ |
maka Dia/Allah akan memasukkan mereka |
وَيَهْدِيهِمْ |
dan Dia/Allah akan memberi petunjuk pada mereka |
|
|
fa-ammaa alladziina aamanuu biallaahi wai'tashamuu bihi fasayudkhiluhum fii rahmatin minhu wafadhlin wayahdiihim ilayhi shiraathan mustaqiimaan
|
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh
kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat
yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki
mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 176 |
|
|
يَسْتَفْتُونَكَ |
mereka akan meminta fatwa kepadamu |
يُفْتِيكُمْ |
memberi fatwa kepadamu |
وَهُوَ |
dan ia (saudara laki-laki) |
يَرِثُهَآ |
mewarisinya (harta saudara perempuan) |
فَلَهُمَا |
maka bagi keduanya |
مِمَّا |
daripada apa/harta |
إِخْوَةً |
beberapa saudara |
فَلِلذَّكَرِ |
maka bagi laki-laki |
مِثْلُ |
seperti (sebanyak) |
ٱلْأُنثَيَيْنِ |
dua saudara perempuan |
بِكُلِّ |
dengan/terhadap segala |
|
|
yastaftuunaka quli allaahu yuftiikum fii alkalaalati ini imruun halaka laysa lahu waladun walahu ukhtun falahaa nishfu maa taraka wahuwa yaritsuhaa in lam yakun lahaa waladun fa-in kaanataa itsnatayni falahumaa altstsulutsaani mimmaa taraka wa-in kaanuu ikhwatan rijaalan wanisaa-an falildzdzakari mitslu hazhzhi aluntsayayni yubayyinu allaahu lakum an tadhilluu waallaahu bikulli syay-in 'aliimun
|
176. Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah) [387]. Katakanlah :
"Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu) : jika seorang
meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara
perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta
yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh
harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika
saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari
harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris
itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian
seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.
Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[387] Kalalah ialah : seseorang mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Nasai telah meriwayatkan sebuah hadis dari jalur Abu Zubair dari
Jabir r.a. yang telah bercerita, "Aku sedang terserang penyakit,
tiba-tiba masuklah Rasulullah saw. menjengukku. Lalu aku berkata
kepadanya, 'Wahai Rasulullah! Aku mewasiatkan sepertiga hartaku kepada
saudara-saudara perempuanku.' Rasulullah saw. menjawab, 'Sangat baik.'
Aku berkata lagi, '(Bagaimana) dengan separuh hartaku?' Beliau menjawab,
'Sangat baik.' Setelah itu ia keluar, akan tetapi tidak lama kemudian
masuk lagi menemuiku seraya bersabda, 'Aku mempunyai firasat bahwa
engkau tidak akan mati dalam sakitmu kali ini. Sesungguhnya Allah swt.
telah menurunkan wahyu atau Ia telah menjelaskan tentang bagian
saudara-saudara perempuanmu, yaitu sebanyak dua pertiga.' Jabir sesudah
peristiwa itu sering mengatakan, bahwa ayat, 'Mereka meminta fatwa
kepadamu (tentang kalalah).' Katakanlah, 'Allah memberi fatwa kepadamu
tentang kalalah...' (Q.S. An-Nisa 176) adalah diturunkan sehubungan
dengan kasusku itu. Hafiz Ibnu Hajar telah berkata, 'Kisah tentang Jabir
yang ini adalah berbeda dengan kisahnya yang telah disebutkan di awal
surah ini.'" Ibnu Murdawaih telah mengetengahkan sebuah hadis dari Umar
r.a. bahwa Umar r.a. pernah menanyakan tentang cara bagi waris kalalah
(mayit yang tidak mempunyai orang tua dan anak) kepada Nabi saw.
Kemudian Allah swt. menurunkan ayat, "Mereka meminta fatwa kepadamu
(tentang kalalah)." Katakanlah, "Allah memberi fatwa kepadamu tentang
kalalah..." (Q.S. An-Nisa 176).
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar