|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 71 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
حِذْرَكُمْ |
kewaspadaanmu/kesiapanmu |
فَٱنفِرُوا۟ |
pergilah kamu |
ثُبَاتٍ |
berkelompok-kelompok |
ٱنفِرُوا۟ |
pergilah/majulah |
|
|
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu khudzuu hidzrakum fainfiruu tsubaatin awi infiruu jamii'aan
|
71. Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah
(ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama ! |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 72 |
|
|
لَّيُبَطِّئَنَّ |
sangat berlambat-lambat |
أَصَٰبَتْكُم |
menimpa kamu |
أَنْعَمَ |
telah menganugerahkan nikmat |
عَلَىَّ |
atasku/atas diriku |
مَّعَهُمْ |
bersama-sama mereka |
شَهِيدًا |
menyaksikan (berperang) |
|
|
wa-inna minkum laman layubaththhi-anna fa-in ashaabatkum mushiibatun qaala qad an'ama allaahu 'alayya idz lam akun ma'ahum syahiidaan
|
72. Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat
berlambat-lambat (ke medan pertempuran) [315]. Maka jika kamu ditimpa
musibah ia berkata : "Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan ni'mat
kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka.
[315] Sangat merasa keberatan ikut pergi berperang. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 73 |
|
|
وَلَئِنْ |
dan sungguh jika |
أَصَٰبَكُمْ |
menimpa kamu (kamu memperoleh) |
لَيَقُولَنَّ |
tentu ia mengatakan |
وَبَيْنَهُۥ |
dan antara ia |
مَعَهُمْ |
bersama-sama mereka |
فَأَفُوزَ |
tentu saya mendapat kemenangan |
|
|
wala-in ashaabakum fadhlun mina allaahi layaquulanna ka-an lam takun baynakum wabaynahu mawaddatun yaa laytanii kuntu ma'ahum fa-afuuza fawzan 'azhiimaan
|
73. Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah,
tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih
sayang antara kamu dengan dia : "Wahai kiranya saya ada bersama-sama
mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)". |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 74 |
|
|
فَلْيُقَٰتِلْ |
maka hendaklah berperang |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَشْرُونَ |
(mereka) menukar |
بِٱلْءَاخِرَةِ |
dengan akhirat |
يَغْلِبْ |
memperoleh kemenangan |
نُؤْتِيهِ |
akan Kami berikan kepadanya |
|
|
falyuqaatil fii sabiili allaahi alladziina yasyruuna alhayaata alddunyaa bial-aakhirati waman yuqaatil fii sabiili allaahi fayuqtal aw yaghlib fasawfa nu/tiihi ajran 'azhiimaan
|
74. Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia
dengan kehidupan akhirat [316] berperang di jalan Allah. Barangsiapa
yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan
maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.
[316] Orang-orang mu'min yang mengutamakan kehidupan akhirat atas kehidupan dunia ini. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 75 |
|
|
تُقَٰتِلُونَ |
kamu berperang |
وَٱلْمُسْتَضْعَفِينَ |
dan orang-orang yang lemah |
وَٱلنِّسَآءِ |
dan perempuan |
وَٱلْوِلْدَٰنِ |
dan anak-anak |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَقُولُونَ |
mereka mengatakan/mendoakan |
أَخْرِجْنَا |
keluarkanlah kami |
وَٱجْعَل |
dan jadikanlah/berilah |
|
|
wamaa lakum laa tuqaatiluuna fii sabiili allaahi waalmustadh'afiina mina alrrijaali waalnnisaa-i waalwildaani alladziina yaquuluuna rabbanaa akhrijnaa min haadzihi alqaryati alzhzhaalimi ahluhaa waij'al lanaa min ladunka waliyyan waij'al lanaa min ladunka nashiiraan
|
75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela)
orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak
yang semuanya berdo'a : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri
ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi
Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !". |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 76 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يُقَٰتِلُونَ |
mereka berperang |
وَٱلَّذِينَ |
dan orang-orang yang |
كَفَرُوا۟ |
orang-orang kafir |
يُقَٰتِلُونَ |
mereka berperang |
فَقَٰتِلُوٓا۟ |
maka perangilah |
|
|
alladziina aamanuu yuqaatiluuna fii sabiili allaahi waalladziina kafaruu yuqaatiluuna fii sabiili alththaaghuuti faqaatiluu awliyaa-a alsysyaythaani inna kayda alsysyaythaani kaana dha'iifaan
|
76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang
yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan
syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 77 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَقَالُوا۟ |
dan mereka berkata |
أَخَّرْتَنَآ |
Engkau tangguhkan kami |
وَٱلْءَاخِرَةُ |
dan akhirat |
تُظْلَمُونَ |
kamu dianiaya |
|
|
alam tara ilaa alladziina qiila lahum kuffuu aydiyakum wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata falammaa kutiba 'alayhimu alqitaalu idzaa fariiqun minhum yakhsyawna alnnaasa kakhasyyati allaahi aw asyadda khasyyatan waqaaluu rabbanaa lima katabta 'alaynaa alqitaala lawlaa akhkhartanaa ilaa ajalin qariibin qul mataa'u alddunyaa qaliilun waal-aakhiratu khayrun limani ittaqaa walaa tuzhlamuuna fatiilaan
|
77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka
[317] : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan
tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang,
tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia
(musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu
takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan
berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban
berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah :
"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik
untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun
[318].
[317] Orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin
berperang sebelum ada perintah berperang. [318] Artinya pahala turut
berperang tidak akan dikurangi sedikitpun. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Nasai dan Hakim mengetengahkan dari Ibnu Abbas bahwa Abdurrahman bin
Auf serta beberapa orang kawannya datang menemui Nabi saw. lalu kata
mereka, "Wahai Nabi Allah! Dahulu ketika masih musyrik kita ini
orang-orang yang kuat, tetapi setelah beriman, kita menjadi orang-orang
yang lemah." Jawab Nabi saw., "Saya disuruh untuk memaafkan kesalahan
mereka, maka janganlah kalian perangi orang-orang itu!" Maka tatkala
mereka disuruh pindah oleh Allah ke Madinah, mereka disuruh-Nya
berperang, tetapi mereka tidak bersedia. Maka Allah pun menurunkan,
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka,
'Tahanlah tanganmu...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 77)
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 78 |
|
|
يُدْرِككُّمُ |
akan mendapatkan kamu |
تُصِبْهُمْ |
menimpa mereka |
يَقُولُوا۟ |
mereka berkata |
تُصِبْهُمْ |
menimpa mereka |
سَيِّئَةٌ |
kejahatan/bencana |
يَقُولُوا۟ |
mereka berkata |
يَفْقَهُونَ |
mereka memahami |
|
|
aynamaa takuunuu yudrikkumu almawtu walaw kuntum fii buruujin musyayyadatin wa-in tushibhum hasanatun yaquuluu haadzihi min 'indi allaahi wa-in tushibhum sayyi-atun yaquuluu haadzihi min 'indika qul kullun min 'indi allaahi famaali haaulaa-i alqawmi laa yakaaduuna yafqahuuna hadiitsaan
|
78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan [319], mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi
Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan :
"Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya
(datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan [320] sedikitpun ?
[319] Kemenangan dalam peperangan atau rezki. [320] Pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 79 |
|
|
سَيِّئَةٍ |
kejelekan/bencana |
وَأَرْسَلْنَٰكَ |
dan Kami utus kamu |
|
|
maa ashaabaka min hasanatin famina allaahi wamaa ashaabaka min sayyi-atin famin nafsika wa-arsalnaaka lilnnaasi rasuulan wakafaa biallaahi syahiidan
|
79. Apa saja ni'mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami
mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 80 |
|
|
أَرْسَلْنَٰكَ |
Kami mengutusmu |
|
|
man yuthi'i alrrasuula faqad athaa'a allaaha waman tawallaa famaa arsalnaaka 'alayhim hafiizhaan
|
80. Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah
menta'ati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta'atan itu),
maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka [321].
[321] Rasul tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar