Kamis, 06 Februari 2014

Al-Maidah ayat : 101-110

Al-Maidah, 120 ayat

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 101
mp3 
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
jangan
تَسْـَٔلُوا۟
kamu menanyakan
عَنْ
dari
أَشْيَآءَ
sesuatu/perkara
إِن
jika
تُبْدَ
diterangkan
لَكُمْ
kepadamu
تَسُؤْكُمْ
menyusahkan kamu
وَإِن
dan jika
تَسْـَٔلُوا۟
kamu menanyakan
عَنْهَا
daripadanya
حِينَ
ketika
يُنَزَّلُ
diturunkan
ٱلْقُرْءَانُ
Al Qur'an
تُبْدَ
diterangkan
لَكُمْ
kepadamu
عَفَا
memaafkan
ٱللَّهُ
Allah
عَنْهَا
daripadanya
وَٱللَّهُ
dan Allah
غَفُورٌ
Maha Pengampun
حَلِيمٌ
Maha Penyantun

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tas-aluu 'an asyyaa-a in tubda lakum tasu/kum wa-in tas-aluu 'anhaa hiina yunazzalu alqur-aanu tubda lakum 'afaa allaahu 'anhaa waallaahu ghafuurun haliimun
101. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al-Qur'an itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah mema'afkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 102
mp3 
قَدْ
sungguh
سَأَلَهَا
telah menanyakannya
قَوْمٌ
kaum
مِّن
dari
قَبْلِكُمْ
sebelum kamu
ثُمَّ
kemudian
أَصْبَحُوا۟
jadilah mereka
بِهَا
dengannya
كَٰفِرِينَ
orang-orang kafir

qad sa-alahaa qawmun min qablikum tsumma ashbahuu bihaa kaafiriina
102. Sesungguhnya telah ada segolongsn manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya [448].

[448]. Maksudnya: sesudah diterangkan kepada mereka hukum-hukum yang mereka tanyakan itu, mereka tidak menaatinya, hal ini menyebabkan mereka menjadi kafir.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 103
mp3 
مَا
tidak
جَعَلَ
menjadikan
ٱللَّهُ
Allah
مِنۢ
dari
بَحِيرَةٍ
bahirah (unta yang dipotong telinganya)
وَلَا
dan tidak
سَآئِبَةٍ
saibah (unta yang tidak boleh diganggu)
وَلَا
dan tidak
وَصِيلَةٍ
wasilah (anak kambing
وَلَا
dan tidak
حَامٍ
haam (unta larangan yang tidak boleh dibebani)
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
يَفْتَرُونَ
mereka membuat-buat
عَلَى
atas/terhadap
ٱللَّهِ
Allah
ٱلْكَذِبَ
kebohongan
وَأَكْثَرُهُمْ
dan kebanyakan mereka
لَا
tidak
يَعْقِلُونَ
mereka berakal

maa ja'ala allaahu min bahiiratin walaa saa-ibatin walaa washiilatin walaa haamin walaakinna alladziina kafaruu yaftaruuna 'alaa allaahi alkadziba wa-aktsaruhum laa ya'qiluuna
103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah [449], saaibah [4450], washiilah [451] dan haam [452]. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.

[449]. Bahiirah: ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya. [450]. Saaibah: ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat. [451]. Washiilah: seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala. [452]. Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 104
mp3 
وَإِذَا
dan apabila
قِيلَ
dikatakan
لَهُمْ
kepada mereka
تَعَالَوْا۟
marilah
إِلَىٰ
kepada
مَآ
apa
أَنزَلَ
menurunkan
ٱللَّهُ
Allah
وَإِلَى
dan kepada
ٱلرَّسُولِ
Rasul
قَالُوا۟
mereka berkata
حَسْبُنَا
cukuplah kami
مَا
apa
وَجَدْنَا
kami dapati
عَلَيْهِ
atasnya
ءَابَآءَنَآ
bapak-bapak kami
أَوَلَوْ
apakah meskipun
كَانَ
adalah
ءَابَآؤُهُمْ
bapak-bapak mereka
لَا
tidak
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui
شَيْـًٔا
sesuatu
وَلَا
dan tidak
يَهْتَدُونَ
mereka mendapat petunjuk

wa-idzaa qiila lahum ta'aalaw ilaa maa anzala allaahu wa-ilaa alrrasuuli qaaluu hasbunaa maa wajadnaa 'alayhi aabaa-anaa awa law kaana aabaauhum laa ya'lamuuna syay-an walaa yahtaduuna
104. Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 105
mp3 
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
عَلَيْكُمْ
atasmu (jagalah)
أَنفُسَكُمْ
dirimu
لَا
tidak
يَضُرُّكُم
memberi mudharat kepadamu
مَّن
orang
ضَلَّ
ia sesat
إِذَا
apabila
ٱهْتَدَيْتُمْ
kamu mendapat petunjuk
إِلَى
kepada
ٱللَّهِ
Allah
مَرْجِعُكُمْ
tempat kembalimu
جَمِيعًا
semuanya
فَيُنَبِّئُكُم
maka Dia akan menerangkan kepadamu
بِمَا
tentang apa
كُنتُمْ
adalah kamu
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu 'alaykum anfusakum laa yadhurrukum man dhalla idza ihtadaytum ilaa allaahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
105. Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk [453]. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

[453]. Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, asal kamu telah mendapat petunjuk. Tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 106
mp3 
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
شَهَٰدَةُ
penyaksian
بَيْنِكُمْ
diantara kamu
إِذَا
apabila
حَضَرَ
datang/menghadapi
أَحَدَكُمُ
salah seorang kamu
ٱلْمَوْتُ
kematian
حِينَ
ketika
ٱلْوَصِيَّةِ
berwasiat
ٱثْنَانِ
dua orang
ذَوَا
mempunyai
عَدْلٍ
keadilan
مِّنكُمْ
diantara kamu
أَوْ
atau
ءَاخَرَانِ
dua orang lain
مِنْ
dari
غَيْرِكُمْ
selain kamu
إِنْ
jika
أَنتُمْ
kamu
ضَرَبْتُمْ
kamu bepergian
فِى
di
ٱلْأَرْضِ
bumi
فَأَصَٰبَتْكُم
maka/lalu menimpa kamu
مُّصِيبَةُ
bencana
ٱلْمَوْتِ
kematian
تَحْبِسُونَهُمَا
kamu menahan keduanya
مِنۢ
dari
بَعْدِ
sesudah
ٱلصَّلَوٰةِ
sholat
فَيُقْسِمَانِ
maka/lalu keduanya bersumpah
بِٱللَّهِ
dengan (nama) Allah
إِنِ
jika
ٱرْتَبْتُمْ
kamu ragu-ragu
لَا
tidak
نَشْتَرِى
kami membeli
بِهِۦ
dengannya
ثَمَنًا
harga
وَلَوْ
walaupun
كَانَ
adalah
ذَا
memiliki
قُرْبَىٰ
kerabat
وَلَا
dan tidak
نَكْتُمُ
kami menyembunyikan
شَهَٰدَةَ
kesaksian
ٱللَّهِ
Allah
إِنَّآ
sesungguhnya kami
إِذًا
jika demikian
لَّمِنَ
tentu termasuk
ٱلْءَاثِمِينَ
orang-orang yang berdosa

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu syahaadatu baynikum idzaa hadhara ahadakumu almawtu hiina alwashiyyati itsnaani dzawaa 'adlin minkum aw aakharaani min ghayrikum in antum dharabtum fii al-ardhi fa-ashaabatkum mushiibatu almawti tahbisuunahumaa min ba'di alshshalaati fayuqsimaani biallaahi ini irtabtum laa nasytarii bihi tsamanan walaw kaana dzaa qurbaa walaa naktumu syahaadata allaahi innaa idzan lamina al-aatsimiina
106. Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu [454], jika kamu dalam perjalanan dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa".

[454]. Ialah: mengambil orang lain yang tidak seagama dengan kamu sebagai saksi dibolehkan, bila tidak ada orang Islam yang akan dijadikan saksi.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 107
mp3 
فَإِنْ
maka jika
عُثِرَ
diketahui
عَلَىٰٓ
atas
أَنَّهُمَا
keduanya
ٱسْتَحَقَّآ
keduanya berbuat
إِثْمًا
dosa
فَـَٔاخَرَانِ
maka dua orang yang lain
يَقُومَانِ
keduanya berdiri
مَقَامَهُمَا
tempat kedudukan keduanya
مِنَ
dari
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ٱسْتَحَقَّ
berhak
عَلَيْهِمُ
atas mereka
ٱلْأَوْلَيَٰنِ
dua orang pertama/lebih dekat
فَيُقْسِمَانِ
maka keduanya bersumpah
بِٱللَّهِ
dengan (nama) Allah
لَشَهَٰدَتُنَآ
sesungguhnya kesaksian kami
أَحَقُّ
lebih berhak
مِن
dari
شَهَٰدَتِهِمَا
kesaksian keduanya
وَمَا
dan tidak
ٱعْتَدَيْنَآ
kami melanggar batas
إِنَّآ
sesungguhnya kami
إِذًا
jika demikian
لَّمِنَ
tentu termasuk
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

fa-in 'utsira 'alaa annahumaa istahaqqaa itsman faaakharani yaquumaani maqaamahumaa mina alladziina istahaqqa 'alayhimu al-awlayaani fayuqsimaani biallaahi lasyahaadatunaa ahaqqu min syahaadatihimaa wamaa i'tadaynaa innaa idzan lamina alzhzhaalimiina
107. Jika diketahui bahwa kedua (saksi itu) membuat dosa [455], maka dua orang yang lain di antara ahli waris yang berhak yang lebih dekat kepada orang yang meninggal (memajukan tuntutan) untuk menggantikannya, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah: "Sesungguhnya persaksian kami labih layak diterima daripada persaksian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas, sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang yang menganiaya diri sendiri".

[455]. Maksudnya: melakukan kecurangan dalam persaksiannya, dan hal ini diketahui setelah ia melakukan sumpah.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 108
mp3 
ذَٰلِكَ
demikian
أَدْنَىٰٓ
lebih dekat
أَن
agar
يَأْتُوا۟
mereka datang
بِٱلشَّهَٰدَةِ
dengan kesaksian
عَلَىٰ
atas
وَجْهِهَآ
sebenarnya
أَوْ
atau
يَخَافُوٓا۟
mereka takut
أَن
akan
تُرَدَّ
dikembalikan
أَيْمَٰنٌۢ
sumpah
بَعْدَ
sesudah
أَيْمَٰنِهِمْ
sumpah mereka
وَٱتَّقُوا۟
dan bertakwalah
ٱللَّهَ
Allah
وَٱسْمَعُوا۟
dan dengarkanlah
وَٱللَّهُ
dan Allah
لَا
tidak
يَهْدِى
memberi petunjuk
ٱلْقَوْمَ
kaum
ٱلْفَٰسِقِينَ
orang-orang yang fasik

dzaalika adnaa an ya/tuu bialsysyahaadati 'alaa wajhihaa aw yakhaafuu an turadda aymaanun ba'da aymaanihim waittaquu allaaha waisma'uu waallaahu laa yahdii alqawma alfaasiqiina
108. Itu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah [456]. Dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

[456]. Maksud sumpah itu dikembalikan, ialah saksi-saksi yang berlainan agama itu ditolak dengan bersumpahnya saksi-saksi yang terdiri dari karib kerabat, atau berarti orang-orang yang bersumpah itu akan mendapat balasan di dunia dan akhirat, karena melakukan sumpah palsu.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Tamim Ad-Dary mengatakan, "Semua orang tidak terlibat dalam masalah yang diungkapkan oleh ayat di atas, kecuali hanya diriku dan Addi bin Bada. Tamim Ad-Dary dan Addi bin Bada keduanya adalah pemeluk agama Nasrani; keduanya biasa pulang pergi ke negeri Syam sebelum masa Islam. Pada suatu saat keduanya pergi ke negeri Syam untuk urusan dagang, kemudian seorang bekas budak dari kalangan Bani Sahm yang dikenal dengan nama Badil bin Abu Maryam yang juga membawa barang dagangan, berupa piala terbuat dari emas bergabung dengan mereka. Di tengah perjalanan Badil mengalami sakit keras, lalu ia berwasiat kepada kedua temannya itu, bahwa mereka diminta supaya menyampaikan harta peninggalannya kepada keluarga ahli warisnya." Tamim melanjutkan kisahnya, "Tatkala Badil meninggal dunia, kami mengambil pialanya dan menjual dengan harga seribu dirham. Kemudian hasil penjualan itu kami bagi dua antara diriku dengan Addi bin Bada. Tatkala sampai kepada keluarganya, kami berikan kepada mereka semua yang ada pada kami dari harta peninggalan Badil. Akan tetapi mereka merasa kehilangan piala emas kepunyaannya. Akhirnya kami katakan kepada mereka bahwa Badil tidak meninggalkan selain dari semuanya ini dan tidak memberikan kepada kami lain dari semuanya ini. Setelah aku masuk Islam, diriku merasa berdosa akibat perbuatan tersebut. Akhirnya kuputuskan untuk mendatangi keluarganya dan aku ceritakan kisah yang sebenarnya kepada mereka dan menyerahkan kepada mereka sebanyak lima ratus dirham. Kemudian kuberitahukan kepada mereka, bahwa separuhnya masih berada di tangan temanku. Mereka membawa temanku itu kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. meminta barang buktinya, akan tetapi mereka tidak bisa mendatangkannya. Kemudian beliau memerintahkan mereka agar mengambil sumpah dari orang itu lalu ia pun bersumpah. Setelah itu Allah swt. menurunkan ayat, 'Hai orang-orang yang beriman, kesaksian di antara kamu...' sampai dengan firman-Nya, 'Akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah.' (Q.S. Al-Maidah 106-108). Akan tetapi Amr bin Ash dan seorang lelaki lainnya berdiri untuk membantah sumpahnya itu. Akhirnya uang lima ratus dirham bisa diambil dari tangan Addi bin Bada yang mungkir itu."
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 109
mp3 
يَوْمَ
pada hari
يَجْمَعُ
mengumpulkan
ٱللَّهُ
Allah
ٱلرُّسُلَ
Rasul-Rasul
فَيَقُولُ
lalu Dia berkata/bertanya
مَاذَآ
bagaimanakah
أُجِبْتُمْ
kamu dijawab
قَالُوا۟
mereka berkata
لَا
tidak ada
عِلْمَ
pengetahuan
لَنَآ
bagi kami
إِنَّكَ
sesungguhnya Engkau
أَنتَ
Engkau
عَلَّٰمُ
Maha Mengetahui
ٱلْغُيُوبِ
perkara-perkara gaib

yawma yajma'u allaahu alrrusula fayaquulu maatsaa ujibtum qaaluu laa 'ilma lanaa innaka anta 'allaamu alghuyuubi
109. (Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka): "Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu ?". Para rasul menjawab: "Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib".
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 110
mp3 
إِذْ
ketika
قَالَ
mengatakan
ٱللَّهُ
Allah
يَٰعِيسَى
????
ٱبْنَ
putera
مَرْيَمَ
Maryam
ٱذْكُرْ
ingatlah
نِعْمَتِى
nikmatiKu
عَلَيْكَ
atasmu
وَعَلَىٰ
dan atas
وَٰلِدَتِكَ
ibumu
إِذْ
ketika/di waktu
أَيَّدتُّكَ
Aku menguatkan kamu
بِرُوحِ
dengan ruhul
ٱلْقُدُسِ
qudus
تُكَلِّمُ
kamu berbicara
ٱلنَّاسَ
manusia
فِى
dalam
ٱلْمَهْدِ
buaian
وَكَهْلًا
dan sesudah dewasa
وَإِذْ
dan ketika
عَلَّمْتُكَ
Aku mengajarkan kamu
ٱلْكِتَٰبَ
Kitab
وَٱلْحِكْمَةَ
dan Hikmat
وَٱلتَّوْرَىٰةَ
dan Taurat
وَٱلْإِنجِيلَ
dan Injil
وَإِذْ
dan ketika
تَخْلُقُ
kamu membentuk
مِنَ
dari
ٱلطِّينِ
tanah
كَهَيْـَٔةِ
seperti bentuk
ٱلطَّيْرِ
burung
بِإِذْنِى
dengan izinKu
فَتَنفُخُ
maka/lalu meniup
فِيهَا
di dalamnya
فَتَكُونُ
maka jadilah ia
طَيْرًۢا
burung
بِإِذْنِى
dengan izinKu
وَتُبْرِئُ
dan kamu menyembuhkan
ٱلْأَكْمَهَ
orang buta
وَٱلْأَبْرَصَ
dan orang sakit lepra
بِإِذْنِى
dengan izinKu
وَإِذْ
dan ketika
تُخْرِجُ
kamu mengeluarkan
ٱلْمَوْتَىٰ
orang mati
بِإِذْنِى
dengan izinKu
وَإِذْ
dan ketika
كَفَفْتُ
Aku menahan
بَنِىٓ
Bani
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
عَنكَ
dari kamu
إِذْ
ketika
جِئْتَهُم
kamu datang kepada mereka
بِٱلْبَيِّنَٰتِ
dengan keterangan-keterangan
فَقَالَ
maka berkata
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
مِنْهُمْ
diantara mereka
إِنْ
tidaklah
هَٰذَآ
ini
إِلَّا
kecuali
سِحْرٌ
sihir
مُّبِينٌ
yang nyata

idz qaala allaahu yaa 'iisaa ibna maryama udzkur ni'matii 'alayka wa'alaa waalidatika idz ayyadtuka biruuhi alqudusi tukallimu alnnaasa fii almahdi wakahlan wa-idz 'allamtuka alkitaaba waalhikmata waalttawraata waal-injiila wa-idz takhluqu mina alththhiini kahay-ati alththhayri bi-idznii fatanfukhu fiihaa fatakuunu thayran bi-idznii watubri-u al-akmaha waal-abrasha bi-idznii wa-idz tukhriju almawtaa bi-idznii wa-idz kafaftu banii israa-iila 'anka idz ji/tahum bialbayyinaati faqaala alladziina kafaruu minhum in haadzaa illaa sihrun mubiinun
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar