Kamis, 06 Februari 2014

Al-Maidah ayat : 81-90

Al-Maidah, 120 ayat

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 81
mp3 
وَلَوْ
dan sekiranya
كَانُوا۟
mereka adalah
يُؤْمِنُونَ
beriman
بِٱللَّهِ
dengan/kepada Allah
وَٱلنَّبِىِّ
dan Nabi
وَمَآ
dan apa
أُنزِلَ
diturunkan
إِلَيْهِ
kepadanya
مَا
tidak
ٱتَّخَذُوهُمْ
mengambil mereka
أَوْلِيَآءَ
pemimpin
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
كَثِيرًا
kebanyakan
مِّنْهُمْ
diantara mereka
فَٰسِقُونَ
orang-orang fasik

walaw kaanuu yu/minuuna biallaahi waalnnabiyyi wamaa unzila ilayhi maa ittakhadzuuhum awliyaa-a walaakinna katsiiran minhum faasiquuna
81. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 82
mp3 
لَتَجِدَنَّ
sungguh kamu akan mendapati
أَشَدَّ
paling keras
ٱلنَّاسِ
manusia
عَدَٰوَةً
permusuhan
لِّلَّذِينَ
terhadap orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
ٱلْيَهُودَ
orang-orang Yahudi
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
أَشْرَكُوا۟
(mereka) musyrik
وَلَتَجِدَنَّ
dan sungguh kamu akan mendapati
أَقْرَبَهُم
mereka paling dekat
مَّوَدَّةً
persahabatan
لِّلَّذِينَ
terhadap orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
قَالُوٓا۟
(mereka) mengatakan
إِنَّا
sesungguhnya kami
نَصَٰرَىٰ
orang-orang Nasrani
ذَٰلِكَ
demikian
بِأَنَّ
disebabkan
مِنْهُمْ
diantara meraka
قِسِّيسِينَ
pendeta-pendeta
وَرُهْبَانًا
dan rahib-rahib
وَأَنَّهُمْ
dan bahwasanya mereka
لَا
tidak
يَسْتَكْبِرُونَ
mereka menyombongkan diri

latajidanna asyadda alnnaasi 'adaawatan lilladziina aamanuu alyahuuda waalladziina asyrakuu walatajidanna aqrabahum mawaddatan lilladziina aamanuu alladziina qaaluu innaa nashaaraa dzaalika bi-anna minhum qissiisiina waruhbaanan wa-annahum laa yastakbiruuna
82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Musayyab dan Abu Bakar bin Abdurrahman serta Urwah bin Zubair. Mereka menceritakan, bahwa Rasulullah saw. pernah mengutus Amr bin Umayyah Adh-Dhamari membawa sepucuk surat yang ditujukan kepada Najasyi. Amr akhirnya datang ke hadapan Najasyi lalu ia membaca surat Rasulullah saw. Lalu sang raja memanggil Jakfar bin Abu Thalib dan orang-orang yang ikut berhijrah bersamanya, sang raja pun mengutus agar memanggil para rahib dan para pendeta. Setelah semuanya berkumpul sang raja memerintahkan kepada Jakfar bin Abu Thalib agar membacakan sesuatu kepada mereka. Jakfar lalu membacakan surah Maryam di hadapan mereka. Akhirnya mereka semua beriman kepada Alquran bahkan mata mereka mencucurkan air mata dan merekalah orang-orang yang dimaksudkan oleh Allah ketika menurunkan firman-Nya, 'Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya...' sampai dengan firman-Nya, '...maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Alquran dan kenabian Muhammad saw.)'" (Q.S. Al-Maidah 82-83). Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadis dari Said bin Jubair yang menceritakan, bahwa Najasyi pernah mengirimkan tiga puluh orang utusan yang terdiri dari sahabat-sababat pilihannya kepada Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. membacakan kepada mereka surah Yasin. Akhirnya mereka menangis mendengarkan pembacaan surah itu, kemudian turunlah ayat ini yang berkenaan dengan sikap mereka itu. Imam Nasai mengetengahkan sebuah hadis dari Abdullah bin Zubair yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Najasyi dan sahabat-sahabat terdekatnya, "Yaitu mereka yang apabila mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul-Nya akan mengalirkan air mata...." (Q.S. Al-Maidah 83) Imam Thabrani mengetengahkan hadis yang serupa dari jalur Ibnu Abbas, bahkan hadisnya ini lebih sederhana daripada hadis yang di atas.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 83
mp3 
وَإِذَا
dan apabila
سَمِعُوا۟
mereka mendengarkan
مَآ
apa
أُنزِلَ
diturunkan
إِلَى
kepada
ٱلرَّسُولِ
Rasul
تَرَىٰٓ
kamu lihat
أَعْيُنَهُمْ
mata mereka
تَفِيضُ
mencucurkan
مِنَ
dari
ٱلدَّمْعِ
air mata
مِمَّا
dari apa/disebabkan
عَرَفُوا۟
mereka ketahui
مِنَ
dari
ٱلْحَقِّ
kebenaran
يَقُولُونَ
mereka berkata
رَبَّنَآ
ya Tuhan
ءَامَنَّا
kami telah beriman
فَٱكْتُبْنَا
maka catatlah kami
مَعَ
bersama
ٱلشَّٰهِدِينَ
orang-orang yang menjadi saksi

wa-idzaa sami'uu maa unzila ilaa alrrasuuli taraa a'yunahum tafiidhu mina alddam'i mimmaa 'arafuu mina alhaqqi yaquuluuna rabbanaa aamannaa fauktubnaa ma'a alsysyaahidiina
83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW).
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Musayyab dan Abu Bakar bin Abdurrahman serta Urwah bin Zubair. Mereka menceritakan, bahwa Rasulullah saw. pernah mengutus Amr bin Umayyah Adh-Dhamari membawa sepucuk surat yang ditujukan kepada Najasyi. Amr akhirnya datang ke hadapan Najasyi lalu ia membaca surat Rasulullah saw. Lalu sang raja memanggil Jakfar bin Abu Thalib dan orang-orang yang ikut berhijrah bersamanya, sang raja pun mengutus agar memanggil para rahib dan para pendeta. Setelah semuanya berkumpul sang raja memerintahkan kepada Jakfar bin Abu Thalib agar membacakan sesuatu kepada mereka. Jakfar lalu membacakan surah Maryam di hadapan mereka. Akhirnya mereka semua beriman kepada Alquran bahkan mata mereka mencucurkan air mata dan merekalah orang-orang yang dimaksudkan oleh Allah ketika menurunkan firman-Nya, 'Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya...' sampai dengan firman-Nya, '...maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Alquran dan kenabian Muhammad saw.)'" (Q.S. Al-Maidah 82-83). Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadis dari Said bin Jubair yang menceritakan, bahwa Najasyi pernah mengirimkan tiga puluh orang utusan yang terdiri dari sahabat-sababat pilihannya kepada Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. membacakan kepada mereka surah Yasin. Akhirnya mereka menangis mendengarkan pembacaan surah-itu, kemudian turunlah ayat ini yang berkenaan dengan sikap mereka itu. Imam Nasai mengetengahkan sebuah hadis dari Abdullah bin Zubair yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Najasyi dan sahabat-sahabat terdekatnya, "Yaitu mereka yang apabila mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul-Nya akan mengalirkan air mata...." (Q.S. Al-Maidah 83) Imam Thabrani mengetengahkan hadis yang serupa dari jalur Ibnu Abbas, bahkan hadisnya ini lebih sederhana daripada hadis yang di atas.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 84
mp3 
وَمَا
dan mengapa
لَنَا
bagi kami
لَا
tidak
نُؤْمِنُ
(kami) beriman
بِٱللَّهِ
kepada Allah
وَمَا
dan apa
جَآءَنَا
datang kepada kami
مِنَ
dari
ٱلْحَقِّ
kebenaran
وَنَطْمَعُ
dan kami menginginkan
أَن
agar
يُدْخِلَنَا
memasukkan kami
رَبُّنَا
Tuhan kami
مَعَ
beserta
ٱلْقَوْمِ
kaum
ٱلصَّٰلِحِينَ
orang-orang yang saleh

wamaa lanaa laa nu/minu biallaahi wamaa jaa-anaa mina alhaqqi wanathma'u an yudkhilanaa rabbunaa ma'a alqawmi alshshaalihiina
84. Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?".
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 85
mp3 
فَأَثَٰبَهُمُ
maka memberi pahala kepada mereka
ٱللَّهُ
Allah
بِمَا
dengan apa
قَالُوا۟
mereka katakan
جَنَّٰتٍ
surga
تَجْرِى
mengalir
مِن
dari
تَحْتِهَا
bawahnya
ٱلْأَنْهَٰرُ
sungai-sungai
خَٰلِدِينَ
mereka kekal
فِيهَا
didalamnya
وَذَٰلِكَ
dan itulah
جَزَآءُ
balasan
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat kebaikan

fa-atsaabahumu allaahu bimaa qaaluu jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa wadzaalika jazaau almuhsiniina
85. Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 86
mp3 
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
وَكَذَّبُوا۟
dan mereka mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآ
dengan ayat-ayat Kami
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
أَصْحَٰبُ
penghuni
ٱلْجَحِيمِ
neraka

waalladziina kafaruu wakadzdzabuu bi-aayaatinaa ulaa-ika ash-haabu aljahiimi
86. Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 87
mp3 
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
jangan
تُحَرِّمُوا۟
kamu mengharamkan
طَيِّبَٰتِ
yang baik-baik
مَآ
apa
أَحَلَّ
menghalalkan
ٱللَّهُ
Allah
لَكُمْ
bagimu
وَلَا
dan jangan
تَعْتَدُوٓا۟
kamu melampaui batas
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
يُحِبُّ
menyukai
ٱلْمُعْتَدِينَ
orang-orang yang melampaui batas

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tuharrimuu thayyibaati maa ahalla allaahu lakum walaa ta'taduu inna allaaha laa yuhibbu almu'tadiina
87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Tirmizi dan lain-lainnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas, "Ada seorang lelaki datang menghadap kepada Nabi saw., lalu lelaki itu bertanya, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini apabila memakan daging langsung naik syahwat terhadap wanita-wanita dan syahwatku menguasai diriku, dari itu aku haramkan daging untuk diriku.' Setelah itu turunlah ayat, 'Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa-apa yang baik yang telah dihalalkan Allah untukmu.'" (Q.S. Al-Maidah 87). Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, bahwa ada beberapa orang lelaki dari kalangan para sahabat, di antaranya ialah sahabat Usman bin Mazh`un, mereka bertekad mengharamkan diri mereka dari wanita-wanita (istri-istri) dan daging. Kemudian mereka mengambil pisau tajam untuk memotong buah pelir mereka (mengebiri diri sendiri) agar mereka tidak terkena nafsu syahwat lagi, dengan demikian mereka bisa mengkonsentrasikan diri untuk beribadah. Sebelum mereka melakukan niat itu turunlah ayat-ayat ini. Diketengahkan pula hadis yang serupa secara mursal oleh Ikrimah, Abu Qilabah, Mujahid, Abu Malik An-Nakha'i, Sadi dan lain-lainnya. Di dalam riwayat Sadi disebutkan, bahwa mereka terdiri dari sepuluh orang sahabat, yang di antaranya ialah Ibnu Mazh`un dan Ali bin Abu Thalib. Di dalam riwayat Ikrimah disebutkan bahwa di antara mereka adalah Ibnu Mazh'un, Ali bin Abu Thalib, Ibnu Masud, Miqdad bin Aswad dan Salim budak yang telah dimerdekakan oleh Abu Huzaifah. Dan di dalam riwayat Mujahid disebutkan, bahwa di antara mereka ialah Ibnu Mazh'un dan Abdullah bin Umar. Ibnu Asakir mengetengahkan sebuah hadis di dalam kitab Tarikh dari jalur Sadi Shaghir dari Kalbi dari Abu Saleh dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas mengatakan, "Ayat ini diturunkan sehubungan dengan segolongan para sahabat yang di antaranya ialah Abu Bakar, Umar, Ali, Ibnu Masud, Usman bin Mazh'un, Miqdad bin Aswad dan Salim bekas budak Abu Huzaifah. Mereka telah bersepakat untuk mengebiri diri, menjauhi istri-istri mereka, tidak akan memakan daging dan segala yang berlemak, tidak akan memakan makanan kecuali hanya makanan pokok saja (mutih), memakai pakaian yang serba kasar dan mereka bertekad akan hidup mengembara di muka bumi seperti halnya para rahib. Sebelum mereka menunaikan niat, turunlah ayat ini." Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis dari Zaid bin Aslam, "Abdullah bin Rawahah kedatangan seorang tamu dari familinya, sedangkan pada waktu itu ia sedang berada di sisi Nabi saw. Pada waktu Abdullah kembali ke rumahnya, ia menjumpai keluarganya tidak memberi makan tamunya itu karena menunggu kedatangannya. Melihat hal itu ia berkata kepada istrinya, 'Engkau telah menahan tamuku (tidak memberinya makan); sungguh makanan itu haram bagiku.' Istrinya menjawab, 'Sungguh makanan itu haram bagiku.' Sang tamu pun berkata, 'Sungguh makanan itu haram bagiku.' Setelah melihat keadaan demikian Abdullah bin Rawahah meletakkan tangannya ke makanan itu seraya berkata, 'Makanlah kamu sekalian dengan menyebut nama Allah!' Seusai peristiwa itu Abdullah bin Rawahah pergi menemui Nabi saw., lalu ia menceritakan kepada beliau apa yang baru saja ia alami beserta keluarga dan tamunya. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, 'Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah untuk kamu...'" (Q.S. Al-Maidah 87).
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 88
mp3 
وَكُلُوا۟
dan makanlah
مِمَّا
dari apa
رَزَقَكُمُ
telah memberi rezki kepadamu
ٱللَّهُ
Allah
حَلَٰلًا
halal
طَيِّبًا
baik
وَٱتَّقُوا۟
dan bertakwalah kamu
ٱللَّهَ
Allah
ٱلَّذِىٓ
yang
أَنتُم
kamu
بِهِۦ
denganNya
مُؤْمِنُونَ
orang-orang beriman

wakuluu mimmaa razaqakumu allaahu halaalan thayyiban waittaquu allaaha alladzii antum bihi mu/minuuna
88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 89
mp3 
لَا
tidak
يُؤَاخِذُكُمُ
menghukum kamu
ٱللَّهُ
Allah
بِٱللَّغْوِ
karena main-main
فِىٓ
di dalam
أَيْمَٰنِكُمْ
sumpahmu
وَلَٰكِن
tetapi
يُؤَاخِذُكُم
Dia menghukum kamu
بِمَا
dengan sebab
عَقَّدتُّمُ
kamu sengaja
ٱلْأَيْمَٰنَ
sumpah-sumpah itu
فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ
maka dendanya
إِطْعَامُ
memberi makan
عَشَرَةِ
sepuluh
مَسَٰكِينَ
orang-orang miskin
مِنْ
dari
أَوْسَطِ
pertengahan/biasa
مَا
apa
تُطْعِمُونَ
kamu berikan makan
أَهْلِيكُمْ
keluargamu
أَوْ
atau
كِسْوَتُهُمْ
memberi mereka pakaian
أَوْ
atau
تَحْرِيرُ
memerdekakan
رَقَبَةٍ
seorang budak
فَمَن
maka barang siapa
لَّمْ
tidak
يَجِدْ
mendapatkan
فَصِيَامُ
maka berpuasalah
ثَلَٰثَةِ
tiga
أَيَّامٍ
hari
ذَٰلِكَ
demikian
كَفَّٰرَةُ
denda
أَيْمَٰنِكُمْ
sumpah-sumpahmu
إِذَا
jika/bila
حَلَفْتُمْ
kamu bersumpah
وَٱحْفَظُوٓا۟
dan jagalah
أَيْمَٰنَكُمْ
sumpah-sumpahmu
كَذَٰلِكَ
seperti demikianlah
يُبَيِّنُ
menerangkan
ٱللَّهُ
Allah
لَكُمْ
kepadamu
ءَايَٰتِهِۦ
ayat-ayatNya
لَعَلَّكُمْ
supaya kamu
تَشْكُرُونَ
(kamu) bersyukur

laa yu-aakhidzukumu allaahu biallaghwi fii aymaanikum walaakin yu-aakhidzukum bimaa 'aqqadtumu al-aymaana fakaffaaratuhu ith'aamu 'asyarati masaakiina min awsathi maa tuth'imuuna ahliikum aw kiswatuhum aw tahriiru raqabatin faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ayyaamin dzaalika kaffaaratu aymaanikum idzaa halaftum waihfazhuu aymaanakum kadzaalika yubayyinu allaahu lakum aayaatihi la'allakum tasykuruuna
89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 90
mp3 
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوٓا۟
beriman
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
ٱلْخَمْرُ
minuman keras
وَٱلْمَيْسِرُ
dan judi
وَٱلْأَنصَابُ
dan berhala-berhala
وَٱلْأَزْلَٰمُ
dan mengundi nasib dengan anak panah
رِجْسٌ
perbuatan keji
مِّنْ
dari
عَمَلِ
perbuatan
ٱلشَّيْطَٰنِ
syaitan
فَٱجْتَنِبُوهُ
maka jauhilah perbuatan itu
لَعَلَّكُمْ
agar kamu
تُفْلِحُونَ
(kamu) beruntung

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu innamaa alkhamru waalmaysiru waal-anshaabu waal-azlaamu rijsun min 'amali alsysyaythaani faijtanibuuhu la'allakum tuflihuuna
90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

[434]. Lihat not 396.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Nasai dan Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Sesungguhnya ayat pengharaman khamar itu diturunkan berkenaan dengan peristiwa yang menimpa dua kabilah dari kalangan kaum Ansar yang gemar minum khamar. Pada suatu hari mereka minum-minum khamar hingga mabuk, sewaktu keadaan mabuk mulai menguasai mereka, sebagian di antara mereka mempermainkan sebagian lainnya. Dan tatkala mereka sadar dari mabuk, seseorang di antara mereka melihat bekas-bekasnya pada wajah, kepala dan jenggotnya. Lalu ia mengatakan, 'Hal ini tentu dilakukan oleh si polan saudaraku, mereka adalah bersaudara di dalam hati mereka tidak ada rasa dengki atau permusuhan antara sesamanya.' Selanjutnya lelaki tadi berkata, 'Demi Allah! Andaikata si polan itu menaruh belas kasihan dan sayang kepadaku, niscaya ia tidak akan melakukan hal ini terhadap diriku.' Akhirnya setelah peristiwa itu, rasa dengki mulai merasuk di dalam dada mereka lalu Allah swt. menurunkan ayat ini, 'Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar dan berjudi...'" (Q.S. Al-Maidah 90).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar