|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 61 |
|
|
لِلسَّلْمِ |
untuk/kepada perdamaian |
فَٱجْنَحْ |
maka hendaklah kamu condong |
وَتَوَكَّلْ |
dan bertawakkallah |
ٱلسَّمِيعُ |
Maha Mendengar |
ٱلْعَلِيمُ |
Maha Mengetahui |
|
|
wa-in janahuu lilssalmi faijnah
lahaa watawakkal 'alaa allaahi innahu huwa alssamii'u
al'aliimu
|
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya
dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 62 |
|
|
يُرِيدُوٓا۟ |
mereka bermaksud |
فَإِنَّ |
maka sesungguhnya |
أَيَّدَكَ |
memperkuat kamu |
بِنَصْرِهِۦ |
dengan pertolonganNya |
وَبِٱلْمُؤْمِنِينَ |
dan dengan orang-orang yang beriman |
|
|
wa-in yuriiduu an yakhda'uuka fa-inna hasbaka allaahu
huwa alladzii ayyadaka binashrihi wabialmu/miniina
|
62. Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah
(menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya
dan dengan para mu'min, |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 63 |
|
|
وَأَلَّفَ |
dan Dia menjinakkan/mempersatukan |
أَنفَقْتَ |
kamu membelanjakan |
أَلَّفْتَ |
kamu menjinakkan/mempersatukan |
أَلَّفَ |
menjinakkan/mempersatukan |
بَيْنَهُمْ |
diantara mereka |
إِنَّهُۥ |
sesungguhnya Dia |
|
|
wa-allafa bayna quluubihim law anfaqta maa fii al-ardhi
jamii'an maa allafta bayna quluubihim walaakinna allaaha
allafa baynahum innahu 'aziizun hakiimun
|
63. dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman) [622].
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah
telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha
Bijaksana.
[622] Penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj selalu
bermusuhan sebelum Nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah dan mereka
masuk Islam, permusuhan itu hilang. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 64 |
|
|
ٱتَّبَعَكَ |
mengikuti kamu |
ٱلْمُؤْمِنِينَ |
orang-orang mukmin/beriman |
|
|
yaa ayyuhaa alnnabiyyu hasbuka
allaahu wamani ittaba'aka mina almu/miniina
|
64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi
orang-orang mu'min yang mengikutimu. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Imam Bazzar telah meriwayatkan sebuah hadis dengan
sanad yang dhaif (lemah) melalui Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a. yang telah
menceritakan, bahwa ketika Umar masuk Islam, orang-orang musyrik
mengatakan, "Kaum (Muslimin) sekarang benar-benar telah mengambil
separuh kekuatan kami." Kemudian Allah saw. menurunkan firman-Nya, "Hai
Nabi, cukuplah Allah dan orang-orang Mukmin yang mengikutimu (menjadi
penolongmu)." (Q.S. Al-Anfaal 64). Akan tetapi hadis ini mempunyai
syahid-syahid yang cukup kuat, sehingga mengangkat predikatnya. Imam
Thabrani dan lain-lainnya telah meriwayatkan sebuah hadis melalui jalur
periwayatan Said bin Jubair dan Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan,
bahwa ketika masuk Islam kepada Nabi saw. sebanyak tiga puluh sembilan
orang lelaki dan wanita, kemudian disusul pula oleh Islamnya Umar,
sehingga jumlah mereka menjadi empat puluh orang. Lalu Allah menurunkan
firman-Nya, "Hai Nabi, cukuplah Allah dan orang-orang Mukmin yang
mengikutimu (menjadi penolongmu)." (Q.S. Al-Anfaal 64). Ibnu Abu Hatim
telah mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih melalui Said
bin Jubair yang telah menceritakan, bahwa tatkala sebanyak tiga puluh
tiga orang laki-laki dan enam orang wanita masuk Islam kepada Nabi saw.
Umar pun masuk Islam, maka turunlah firman-Nya, "Hai Nabi, cukuplah
Allah..." (Q.S. Al-Anfaal 64). Abu Syekh telah mengetengahkan sebuah
hadis melalui Said bin Musayyab yang telah menceritakan, bahwa tatkala
Umar masuk Islam, maka berkenaan dengan peristiwa itu Allah menurunkan
firman-Nya, "Hai Nabi, cukuplah Allah..." (Q.S. Al-Anfaal 64).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 65 |
|
|
حَرِّضِ |
kobarkanlah semangat |
ٱلْمُؤْمِنِينَ |
orang-orang mukmin/beriman |
صَٰبِرُونَ |
orang-orang yang sabar |
يَغْلِبُوا۟ |
mereka mengalahkan |
يَغْلِبُوٓا۟ |
mereka mengalahkan |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
بِأَنَّهُمْ |
dengan/disebabkan bahwasanya |
|
|
yaa ayyuhaa alnnabiyyu harridhi
almu/miniina 'alaa alqitaali in yakun
minkum 'isyruuna shaabiruuna yaghlibuu mi-atayni wa-in yakun
minkum mi-atun yaghlibuu alfan mina alladziina
kafaruu bi-annahum qawmun laa yafqahuuna
|
65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang. Jika ada
dua puluh orang yang sabar di antaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar
di antaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada
orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.
[623]
[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah untuk
membela keyakinan dan mena'ati perintah Allah. Mereka berperang hanya
semata-mata mempertahankan tradisi jahiliyah dan maksud-maksud
duniawiyah lainnya. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ishaq bin Rahawaih di
dalam kitab musnadnya telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu
Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa ketika Allah menentukan atas
kaum Mukminin, hendaknya setiap orang di antara mereka menghadapi
sepuluh orang musuh. Maka hal ini dirasakan amat berat oleh mereka, maka
kemudian Allah swt. memberikan keringanan kepada mereka sehingga
seseorang hanya ditentukan untuk menghadapi dua orang musuh saja. Lalu
Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Jika ada dua puluh orang yang sabar
di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh...." (Q.S. Al-Anfaal 65-66).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 66 |
|
|
خَفَّفَ |
telah meringankan |
وَعَلِمَ |
dan Dia telah mengetahui |
صَابِرَةٌ |
orang yang sabar |
يَغْلِبُوا۟ |
mereka mengalahkan |
يَغْلِبُوٓا۟ |
mereka mengalahkan |
ٱلصَّٰبِرِينَ |
orang-orang yang sabar |
|
|
al-aana khaffafa allaahu 'ankum
wa'alima anna fiikum dha'fan fa-in yakun minkum mi-atun shaabiratun
yaghlibuu mi-atayni wa-in yakun minkum alfun yaghlibuu alfayni
bi-idzni allaahi waallaahu ma'a alshshaabiriina
|
66. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui
bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang
sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan
jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan
dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta
orang-orang yang sabar. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ishaq bin Rahawaih di dalam kitab musnadnya telah
mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang telah
menceritakan, bahwa ketika Allah menentukan atas kaum Mukminin,
hendaknya setiap orang di antara mereka menghadapi sepuluh orang musuh.
Maka hal ini dirasakan amat berat oleh mereka, maka kemudian Allah swt.
memberikan keringanan kepada mereka sehingga seseorang hanya ditentukan
untuk menghadapi dua orang musuh saja. Lalu Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian,
niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh...." (Q.S.
Al-Anfaal 65-66).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 67 |
|
|
لِنَبِىٍّ |
bagi seorang Nabi |
يُثْخِنَ |
ia memecah belah/melumpuhkan |
تُرِيدُونَ |
kamu menghendaki |
|
|
maa kaana linabiyyin an yakuuna lahu asraa
hattaa yutskhina fii al-ardhi turiiduuna
'aradha alddunyaa waallaahu yuriidu al-aakhirata
waallaahu 'aziizun hakiimun
|
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat
melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda
duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Tirmizi dan Imam Hakim telah
meriwayatkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Masud r.a. yang telah
menceritakan, bahwa ketika perang Badar baru saja usai kemudian para
tawanan dihadapkan kepada Rasulullah saw., maka Rasulullah saw.
bersabda, "Bagaimana menurut pendapat kalian tentang para tawanan ini?"
dan seterusnya. Di dalam peristiwa ini turunlah firman-Nya membenarkan
pendapat Umar r.a., yaitu firman-Nya, "Tidak patut bagi seorang Nabi
mempunyai tawanan...." (Q.S. Al-Anfaal 67).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 68 |
|
|
لَّوْلَا |
kalau sekiranya tidak ada |
لَمَسَّكُمْ |
niscaya menimpa kamu |
فِيمَآ |
dalam/disebabkan apa |
أَخَذْتُمْ |
kamu telah mengambil |
|
|
lawlaa kitaabun mina allaahi
sabaqa lamassakum fiimaa akhadztum 'adzaabun 'azhiimun
|
68. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah,
niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad dan lain-lainnya telah meriwayatkan sebuah
hadis melalui Anas yang telah menceritakan, bahwa Nabi mengadakan
musyawarah bersama dengan para sahabatnya sehubungan dengan para tawanan
perang Badar. Maka Nabi saw. memulai dengan sabdanya, "Sesungguhnya
Allah telah membuat kalian aman dari gangguan mereka (kaum musyrikin)."
Maka pada saat itu juga berdirilah Umar bin Khatthab seraya berkata
mengemukakan pendapatnya, "Wahai Rasulullah, penggal saja kepala
mereka." Akan tetapi Nabi saw. berpaling daripadanya dan tidak mau
menerima apa yang dikemukakannya itu. Lalu berdirilah Abu Bakar
mengemukakan pendapatnya, "Kami berpendapat sebaiknya engkau memaafkan
mereka dan hendaknya engkau menerima tebusan saja dari mereka." Akhirnya
Nabi saw. memaafkan mereka dan menerima fidyah (tebusan) daripada
mereka. Maka ketika itu juga turunlah firman-Nya, "Kalau sekiranya tidak
ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah..." (Q.S. Al-Anfaal 68).
Imam Tirmizi telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah r.a.
dari Nabi saw. Disebutkan di dalam hadis ini bahwa Nabi saw. telah
bersabda, "Ganimah masih belum dihalalkan, ia masih belum dihalalkan
terhadap seorang pun yang berkepala hitam di antara orang-orang sebelum
kalian. (Bilamana ada ganimah) maka turunlah api dari langit membakarnya
sehingga habis semua." Akan tetapi ketika perang Badar telah usai dan
kaum Muslimin memperoleh banyak ganimah, lalu mereka mengambil ganimah
tersebut sebelum dihalalkan kepada mereka, maka Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu
dari Allah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena tebusan
yang kalian ambil." (Q.S. Al-Anfaal 68).
|
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 69 |
|
|
غَنِمْتُمْ |
kamu telah mengambil rampasan perang |
وَٱتَّقُوا۟ |
dan bertakwalah |
|
|
fakuluu mimmaa ghanimtum halaalan
thayyiban waittaquu allaaha inna allaaha
ghafuurun rahiimun
|
69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil
itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 70 |
|
|
يُؤْتِكُمْ |
Dia akan memberikan kepadamu |
خَيْرًا |
kebaikan/lebih baik |
وَيَغْفِرْ |
dan Dia akan mengampuni |
|
|
yaa ayyuhaa alnnabiyyu qul liman
fii aydiikum mina al-asraa in ya'lami allaahu
fii quluubikum khayran yu/tikum khayran mimmaa ukhidza
minkum wayaghfir lakum waallaahu ghafuurun rahiimun
|
70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu:
"Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan
memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil
daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani telah
meriwayatkan sebuah hadis di dalam kitab Ausathnya dengan melalui Ibnu
Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa Abbas (ayahnya) telah
bercerita kepadanya, "Demi Allah, firman Allah swt. yang ini diturunkan
berkenaan dengan diriku, yaitu ketika aku memberitahukan kepada
Rasulullah saw. tentang keislamanku lalu aku meminta kepadanya supaya
dia membebaskan diriku dengan harga dua puluh auqiyah emas yang aku bawa
serta. Maka sebaliknya dia (Nabi) memberiku dua puluh orang hamba
sahaya sebagai imbalan dari dua puluh auqiyah yang telah kuberikan itu.
Akan tetapi tak lupa aku selalu mengharapkan ampunan dari Allah."
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar