|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 21 |
|
|
كَٱلَّذِينَ |
seperti orang-orang yang |
قَالُوا۟ |
(mereka) berkata |
يَسْمَعُونَ |
mereka mendengar |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a021.png) |
walaa takuunuu kaalladziina qaaluu
sami'naa wahum laa yasma'uuna
|
21. dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang
berkata "Kami mendengarkan [603], padahal mereka tidak mendengarkan.
[603] Maksudnya: mereka mendengarkan tapi hati mengingkarinya. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 22 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَعْقِلُونَ |
mereka mengerti |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a022.png) |
inna syarra alddawaabbi 'inda allaahi
alshshummu albukmu alladziina laa
ya'qiluuna
|
22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi
Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli [604] yang tidak mengerti
apa-apapun.
[604] Maksudnya: manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah yang
tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 23 |
|
|
وَلَوْ |
dan kalau sekiranya |
لَّأَسْمَعَهُمْ |
tentu Dia jadikan mereka mendengar |
أَسْمَعَهُمْ |
Dia jadikan mereka mendengar |
لَتَوَلَّوا۟ |
niscaya mereka berpaling |
مُّعْرِضُونَ |
orang-orang yang memalingkan diri |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a023.png) |
walaw 'alima allaahu fiihim khayran
la-asma'ahum walaw asma'ahum latawallaw wahum mu'ridhuuna
|
23. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah
Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan
mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang
mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 24 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱسْتَجِيبُوا۟ |
penuhilah (seruan) |
وَلِلرَّسُولِ |
dan bagi Rasul |
يُحْيِيكُمْ |
yang menghidupkan kamu |
وَٱعْلَمُوٓا۟ |
dan ketahuilah |
وَأَنَّهُۥٓ |
dan sesungguhnya Dia |
تُحْشَرُونَ |
kamu dikumpulkan |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a024.png) |
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu
istajiibuu lillaahi walilrrasuuli idzaa da'aakum
limaa yuhyiikum wai'lamuu anna allaaha
yahuulu bayna almar-i waqalbihi wa-annahu ilayhi tuhsyaruuna
|
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu [605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara
manusia dan hatinya [606] dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.
[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah
yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin.
Juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk jihad dan segala yang
ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 25 |
|
|
وَٱتَّقُوا۟ |
dan takutlah kamu |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَٱعْلَمُوٓا۟ |
dan ketahuilah |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a025.png) |
waittaquu fitnatan laa tushiibanna
alladziina zhalamuu minkum khaassatan wai'lamuu
anna allaaha syadiidu al'iqaabi
|
25. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaan-Nya. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 26 |
|
|
وَٱذْكُرُوٓا۟ |
dan ingatlah |
مُّسْتَضْعَفُونَ |
orang-orang yang lemah |
يَتَخَطَّفَكُمُ |
menyambar/menculik kamu |
ٱلنَّاسُ |
manusia/orang-orang |
فَـَٔاوَىٰكُمْ |
maka Dia memberi tempat kamu |
وَأَيَّدَكُم |
dan Dia menguatkan kamu |
بِنَصْرِهِۦ |
dengan pertolonganNya |
وَرَزَقَكُم |
dan Dia memberi rezki kepadamu |
ٱلطَّيِّبَٰتِ |
yang baik-baik |
تَشْكُرُونَ |
kamu bersyukur |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a026.png) |
waudzkuruu idz antum qaliilun
mustadh'afuuna fii al-ardhi takhaafuuna an
yatakhaththhafakumu alnnaasu faaawaakum
wa-ayyadakum binashrihi warazaqakum mina alththhayyibaati
la'allakum tasykuruuna
|
26. Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah
sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang
(Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap
(Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan
diberi-Nya karnu rezki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 27 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
تَخُونُوا۟ |
kamu mengkhianati |
وَتَخُونُوٓا۟ |
dan kamu mengkhianati |
أَمَٰنَٰتِكُمْ |
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu |
وَأَنتُمْ |
dan/sedang kamu |
تَعْلَمُونَ |
kamu mengetahui |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a027.png) |
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu
laa takhuunuu allaaha waalrrasuula
watakhuunuu amaanaatikum wa-antum ta'lamuuna
|
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 28 |
|
|
وَٱعْلَمُوٓا۟ |
dan ketahuilah |
أَنَّمَآ |
bahwasanya hanyalah |
وَأَوْلَٰدُكُمْ |
dan anak-anakmu |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a028.png) |
wai'lamuu annamaa amwaalukum
wa-awlaadukum fitnatun wa-anna allaaha 'indahu
ajrun 'azhiimun
|
28. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 29 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَيُكَفِّرْ |
dan Dia menghapuskan |
سَيِّـَٔاتِكُمْ |
kesalahan-kesalahanmu |
وَيَغْفِرْ |
dan Dia mengampuni |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a029.png) |
yaa ayyuhaa alladziina aamaanuu
in tattaquu allaaha yaj'al lakum furqaanan
wayukaffir 'ankum sayyi-aatikum wayaghfir lakum waallaahu
dzuu alfadhli al'azhiimi
|
29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada ALlah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan [607]. Dan kami akan jauhkan dirimu dari
kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang
batil, dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan. |
|
|
surah
/ surat : Al-Anfaal Ayat : 30 |
|
|
يَمْكُرُ |
merencanakan tipu daya |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
لِيُثْبِتُوكَ |
untuk mereka menahanmu |
يَقْتُلُوكَ |
mereka membunuhmu |
يُخْرِجُوكَ |
mereka mengusirmu |
وَيَمْكُرُونَ |
dan mereka membuat tipu daya |
وَيَمْكُرُ |
dan membuat tipu daya |
ٱلْمَٰكِرِينَ |
pengatur tipu daya |
|
![](http://www.surah.my/images/s008/a030.png) |
wa-idz yamkuru bika alladziina
kafaruu liyutsbituuka aw yaqtuluuka aw yukhrijuuka wayamkuruuna
wayamkuru allaahu waallaahu khayru almaakiriina
|
30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya
upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu,
atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu
daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. |
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadis
melalui Ibnu Abbas r.a. yang telah bercerita, bahwa ada segolongan
orang-orang Quraisy dan para pemimpin setiap kabilah, mereka telah
sepakat untuk mengadakan pertemuan di Darun Nadwah. Akan tetapi
tiba-tiba muncullah di hadapan mereka iblis yang berupa seorang syekh
(ketua) yang tampak agung penampilannya. Maka ketika mereka melihatnya,
lalu mereka bertanya kepadanya, "Siapakah Anda?" Iblis menjawab, "Aku
adalah seorang syekh dari penduduk Najd; aku telah mendengar tentang
subjek yang akan dibicarakan di dalam pertemuan kalian. Lalu aku
diperintahkan untuk menghadiri pertemuan kalian, dan niscaya saran dan
nasihatku nanti tidak akan sia-sia untuk kepentingan kalian." Lalu
mereka menjawab, "Baiklah, kalau demikian silakan masuk," maka iblis itu
masuk bersama-sama dengan mereka ke dalam Darun Nadwah. Lalu iblis yang
menyerupai syekh dari Najd itu berkata, "Cobalah kalian kemukakan
tindakan apa yang akan kalian lakukan terhadap lelaki itu (Nabi
Muhammad)." Maka salah seorang dari mereka mengatakan, "Ikatlah dia oleh
kalian ke dalam ikatan yang erat sekali kemudian kalian membiarkannya
hingga mati, sebagaimana yang telah dialami oleh para pendahulunya dari
kalangan ahli-ahli syair seperti Zuhair dan Nabighah. Sesungguhnya dia
itu tiada lain hanyalah seperti seseorang di antara mereka." Akan tetapi
iblis yang dalam rupa seorang syekh dari Najd itu berkata, "Tidak, demi
Allah, ini adalah pendapat yang tidak baik untuk kalian. Demi Allah,
niscaya pasti akan ada seseorang yang akan keluar dari tempat tahanannya
untuk memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya. Maka mereka pasti akan
melepaskan ikatannya dan mengambilnya dari tangan kalian, kemudian
mereka mempertahankannya habis-habisan, sehingga keadaan kalian tidak
akan aman lagi dan mereka pasti akan dapat mengusir kalian dari tanah
tempat tinggal kalian. Maka coba kemukakan oleh kalian pendapat yang
lainnya." Lalu ada seseorang lainnya yang mengatakan, "Kalian keluarkan
dia dari tempat tinggal kita, maka kalian akan bebas dari ulahnya.
Karena sesungguhnya bilamana dia telah keluar dari tanah tempat tinggal
kita ini, niscaya kalian tidak akan tertimpa bahaya oleh perbuatannya."
Maka iblis yang berupa syekh dari Najd itu berkata, "Demi Allah, hal ini
bukan pendapat yang baik bagi kalian. Tidakkah kalian melihat sendiri
akan tutur bahasanya yang manis dan kefasihan lisannya? Maka niscaya
hati orang-orang akan terpikat mendengar tutur katanya itu. Demi Allah,
seandainya kalian melakukan usulnya itu, kemudian ia menawarkan kepada
orang-orang Arab semuanya, maka niscaya mereka mau berkumpul mengikuti
seruannya. Kemudian dia pasti akan berangkat untuk menyerang kalian,
lalu mengusir kalian dari negeri kalian sendiri dan membunuh orang-orang
terhormat kalian." Mendengar jawaban iblis itu lalu mereka berkata,
"Demi Allah, apa yang dikatakannya itu benar; maka coba kemukakan lagi
pendapat yang selain itu dari kalian." Lalu Abu Jahal berkata mengajukan
usulnya, "Demi Allah, aku akan mengemukakan kepada kalian suatu
pendapat yang belum kalian temukan sebelumnya, aku melihat bahwa
pendapat inilah yang paling baik." Kemudian mereka yang hadir menjawab,
"Coba kemukakanlah usulmu itu?" Abu Jahal mengatakan, "Kalian harus
mengambil dari setiap kabilah seorang pemuda yang kuat sebagai wakilnya,
kemudian masing-masing pemuda dari mereka diberi pedang yang tajam,
lalu mereka secara beramai-ramai memukulnya dengan pedang-pedang mereka
sekaligus. Maka jika kalian telah membunuhnya berarti darahnya
terbagi-bagi di antara semua kabilah; aku menduga bahwa puaknya itu
(Bani Hasyim) tidak akan mampu untuk memerangi kabilah Quraisy secara
keseluruhan untuk membalas kematiannya. Dan sesungguhnya jika
orang-orang Bani Hasyim melihat kenyataan tersebut, maka niscaya mereka
mau menerima diatnya saja, kemudian kita semua bebas dan berhasil
membungkam sikapnya yang menyakitkan itu." Maka iblis yang berupa syekh
dari Najd itu berkata, "Ini, demi Allah, adalah pendapat yang benar dan
jitu; pendapat yang paling tepat adalah pendapat yang telah dikatakan
olehnya (Abu Jahal), aku melihat tidak ada pendapat yang paling baik
selain daripada pendapatnya itu." Setelah itu mereka berpisah dengan
membawa suatu kesepakatan, yaitu seperti apa yang telah dikemukakan oleh
usul Abu Jahal tadi. Lalu malaikat Jibril mendatangi Nabi saw. dan
memerintahkan dia supaya jangan menginap pada malam itu pada tempat yang
biasa ia tidur, serta malaikat Jibril memberitahukan kepada beliau
tentang makar yang telah direncanakan oleh kaumnya. Pada malam itu
Rasulullah saw. tidak tidur di rumahnya, dan pada saat itu juga Allah
swt. memberikan izin kepadanya untuk keluar berhijrah (ke Madinah).
Ketika Rasulullah saw. telah sampai di Madinah dengan selamat tanpa
kekurangan sesuatu pun, lalu turunlah firman-Nya yang mengingatkannya
kepada nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada dirinya, yaitu
firman-Nya, "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya (tipu muslihat) terhadap dirimu." (Q.S. Al-Anfaal
30). Ibnu Jarir telah mengetengahkan hadis lainnya melalui jalur
periwayatan Ubaid bin Umair dari Mutthalib bin Abu Wadda'ah. Hadis yang
diriwayatkannya itu mengatakan, bahwa pada suatu hari Abu Thalib berkata
kepada Nabi saw., "Rencana makar apakah yang telah dipersiapkan oleh
kaummu terhadap dirimu?" Nabi saw. menjawab, "Mereka bermaksud untuk
memenjarakan diriku, atau membunuhku, atau mengusirku." Abu Thalib
bertanya kembali, "Siapakah yang telah memberitahukan hal itu kepadamu?"
Nabi saw. menjawab, "Rabb (Tuhan)ku." Abu Thalib berkata, "Sebaik-baik
Rabb adalah Rabbmu, pesankanlah kepada-Nya supaya berbuat baik terhadap
dirimu." Nabi saw. menjawab, "Aku memesankan kepada-Nya supaya berbuat
baik? Tidak, bahkan Dialah yang berpesan kepadaku supaya berbuat baik."
Pada saat itulah turun firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika orang-orang
kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya (tipu muslihat) terhadap
dirimu...." (Q.S. Al-Anfaal 30). Sehubungan dengan hadis di atas Ibnu
Katsir menilai, bahwa sebutan tokoh Abu Thalib dalam hadis di atas
sangat aneh sekali, karena kisahnya terjadi di malam hijrah, yang hal
ini berlangsung setelah lewat tiga tahun sejak kematian Abu Thalib.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar