|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 61 |
|
|
جَآءُوكُمْ |
mereka datang kepadamu |
دَّخَلُوا۟ |
mereka masuk/datang |
بِٱلْكُفْرِ |
dengan kekafiran |
خَرَجُوا۟ |
mereka keluar/pergi |
أَعْلَمُ |
lebih mengetahui |
يَكْتُمُونَ |
mereka sembunyikan |
|
|
wa-idzaa jaauukum qaaluu aamannaa waqad dakhaluu bialkufri wahum qad kharajuu bihi waallaahu a'lamu bimaa kaanuu yaktumuuna
|
61. Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu,
mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepadamu
dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya
(pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Syekh dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan,
bahwa Rifa'ah bin Zaid bin Tabut dan Suwaid bin Harits telah
menampakkan keislamannya, akan tetapi kemudian keduanya menjadi munafik.
Dan tersebutlah bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan kaum Muslimin
bersahabat dengan sangat intim dengan mereka. Kemudian Allah swt.
menurunkan ayat, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan..."
sampai dengan firman-Nya, "Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan." (Q.S. Al-Maidah 57-61).
|
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 62 |
|
|
وَتَرَىٰ |
dan kamu akan melihat |
مِّنْهُمْ |
diantara mereka |
يُسَٰرِعُونَ |
mereka bersegera |
وَٱلْعُدْوَٰنِ |
dan permusuhan |
وَأَكْلِهِمُ |
dan makan mereka |
لَبِئْسَ |
sungguh amat buruk |
يَعْمَلُونَ |
(mereka) kerjakan |
|
|
wataraa katsiiran minhum yusaari'uuna fii al-itsmi waal'udwaani wa-aklihimu alssuhta labi/sa maa kaanuu ya'maluuna
|
62. Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi)
bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram [425].
Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.
[425]. Lihat not 418. |
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 63 |
|
|
يَنْهَىٰهُمُ |
melarang mereka |
ٱلرَّبَّٰنِيُّونَ |
orang-orang alim Yahudi |
وَٱلْأَحْبَارُ |
dan pendeta-pendeta |
وَأَكْلِهِمُ |
dan makan mereka |
لَبِئْسَ |
sungguh amat buruk |
يَصْنَعُونَ |
(mereka) kerjakan |
|
|
lawlaa yanhaahumu alrrabbaaniyyuuna waal-ahbaaru 'an qawlihimu al-itsma wa-aklihimu alssuhta labi/sa maa kaanuu yashna'uuna
|
63. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak
melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram ?.
Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. |
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 64 |
|
|
ٱلْيَهُودُ |
orang-orang Yahudi |
أَيْدِيهِمْ |
tangan mereka |
وَلُعِنُوا۟ |
dan mereka dikutuk |
بِمَا |
dengan/disebabkan apa |
مَبْسُوطَتَانِ |
terbuka keduanya |
وَلَيَزِيدَنَّ |
dan sungguh akan menambah |
وَأَلْقَيْنَا |
dan Kami jatuhkan/timbulkan |
بَيْنَهُمُ |
diantara mereka |
وَٱلْبَغْضَآءَ |
dan kebencian |
أَوْقَدُوا۟ |
mereka menyalakan |
لِّلْحَرْبِ |
untuk peperangan |
وَيَسْعَوْنَ |
dan mereka berusaha |
فَسَادًا |
(membuat) kerusakan |
ٱلْمُفْسِدِينَ |
orang-orang yang membuat kerusakan |
|
|
waqaalati alyahuudu yadu allaahi maghluulatun ghullat aydiihim walu'inuu bimaa qaaluu bal yadaahu mabsuuthataani yunfiqu kayfa yasyaau walayaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilayka min rabbika thughyaanan wakufran wa-alqaynaa baynahumu al'adaawata waalbaghdhaa-a ilaa yawmi alqiyaamati kullamaa awqaduu naaran lilharbi athfa-ahaa allaahu wayas'awna fii al-ardhi fasaadan waallaahu laa yuhibbu almufsidiina
|
64. Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu" [426],
sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu [427] dan merekalah yang
dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian),
tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia
kehendaki. Dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan
di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di
antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api
peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi
dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.
[426]. Maksudnya ialah kikir. [427]. Kalimat-kalimat ini adalah kutukan
dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan
terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan
akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Thabrani mengetengahkan dari Ibnu Abbas yang menceritakan, bahwa
ada seseorang lelaki Yahudi berkata kepada Nabi saw., "Sesungguhnya
Tuhanmu itu bakhil, tidak mau memberi." Orang tersebut dikenal dengan
nama Nabbasy bin Qais; kemudian Allah menurunkan firman-Nya,
"Orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu...'" (Q.S.
Al-Maidah 64) Abu Syekh mengetengahkan dari jalur lain yang bersumber
dari Ibnu Abbas juga, ia mengatakan, "Ayat: Orang-orang Yahudi berkata,
'Tangan Allah terbelenggu...' (Q.S. Al-Maidah 64) diturunkan sebagai
bantahan terhadap apa yang dikatakan oleh Fanhash pemimpin Yahudi Bani
Qainuqa."
|
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 65 |
|
|
وَٱتَّقَوْا۟ |
dan (mereka) bertakwa |
لَكَفَّرْنَا |
tentu Kami hapuskan |
سَيِّـَٔاتِهِمْ |
kesalahan-kesalahan mereka |
وَلَأَدْخَلْنَٰهُمْ |
dan tentu Kami masukkan mereka |
ٱلنَّعِيمِ |
penuh kenikmatan |
|
|
walaw anna ahla alkitaabi aamanuu waittaqaw lakaffarnaa 'anhum sayyi-aatihim wala-adkhalnaahum jannaati alnna'iimi
|
65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup
(hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka
kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. |
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 66 |
|
|
أَنَّهُمْ |
sekiranya mereka |
أَقَامُوا۟ |
(mereka) menegakkan |
لَأَكَلُوا۟ |
niscaya mereka mendapat makanan |
مِّنْهُمْ |
diantara mereka |
مُّقْتَصِدَةٌ |
pertengahan |
مِّنْهُمْ |
diantara mereka |
يَعْمَلُونَ |
mereka kerjakan |
|
|
walaw annahum aqaamuu alttawraata waal-injiila wamaa unzila ilayhim min rabbihim la-akaluu min fawqihim wamin tahti arjulihim minhum ummatun muqtashidatun wakatsiirun minhum saa-a maa ya'maluuna
|
66. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan
Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya,
niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki
mereka [428]. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan [429]. Dan
alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
[428]. Maksudnya : Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan
menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah. [429]. Maksudnya : orang
yang berlaku jujur dan lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran. |
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 67 |
|
|
بَلَّغْتَ |
kamu menyampaikan |
يَعْصِمُكَ |
Dia memelihara kamu |
يَهْدِى |
Dia memberi petunjuk |
ٱلْكَٰفِرِينَ |
orang-orang kafir |
|
|
yaa ayyuhaa alrrasuulu balligh maa unzila ilayka min rabbika wa-in lam taf'al famaa ballaghta risaalatahu waallaahu ya'shimuka mina alnnaasi inna allaaha laa yahdii alqawma alkaafiriina
|
67. Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu
tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia [430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.
[430]. Maksudnya : tak seorangpun yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Syekh mengetengahkan dari Hasan, bahwa Rasulullah saw. pernah
bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk membawa risalah-Nya
hal ini membuatku merasa susah. Dan aku telah mengetahui bahwa
orang-orang pasti akan mendustakan diriku. Akhirnya Allah memberikan
ultimatum kepadaku, apakah aku menyampaikannya ataukah Dia akan
mengazabku. Kemudian Allah menurunkan ayat, 'Hai Rasul! Sampaikanlah apa
yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...'" (Q.S. Al-Maidah 67) Ibnu Abu
Hatim mengetengahkan dari Mujahid yang menceritakan, "Tatkala ayat ini
diturunkan, yaitu firman-Nya, 'Hai Rasul, sampaikanlah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...' (Q.S. Al-Maidah 67) Nabi saw.
berkata, 'Wahai Tuhanku! Apakah yang harus aku perbuat sedangkan diriku
ini seorang diri dan mereka orang-orang banyak yang berada di
sekitarku.' Kemudian turunlah ayat, 'Dan jika tidak kamu kerjakan (apa
yang menjadi perintah-Ku itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
risalah/amanat-Nya.'" (Q.S. Al-Maidah 67). Hakim dan Tirmizi
mengetengahkan sebuah hadis dari Siti Aisyah r.a. Siti Aisyah telah
berkata, "Tersebutlah bahwa Nabi saw. selalu berada dalam kawalan ketat,
sehingga turunlah ayat, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia.' (Q.S. Al-Maidah 67) kemudian beliau keluar menampakkan
kepalanya dari dalam mesjid Quba seraya berseru, 'Hai manusia! Pergilah
kamu sekalian, sesungguhnya Allah telah memelihara diriku.' Hadis ini
menunjukkan bahwa ayat tersebut turun di malam hari ketika Rasulullah
sedang berbaring di atas tempat tidurnya." Imam Thabrani mengetengahkan
dari Abu Said Al-Khudri yang menceritakan, "Paman Nabi yaitu Abbas r.a.
termasuk orang-orang yang menjaga beliau. Tatkala turun ayat, 'Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia.' (Q.S. Al-Maidah 67) ia
langsung meninggalkan tugas jaganya itu." Imam Thabrani mengetengahkan
pula dari Ishmah bin Malik Al-Khuthami yang menceritakan bahwa pada
suatu malam kami sedang menjaga Rasulullah saw. kemudian pada malam itu
juga turunlah ayat, "Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia."
(Q.S. Al-Maidah 67) setelah itu pengawalan terhadap diri beliau
ditiadakan. Ibnu Hibban mengetengahkan dalam kitab Shahih dari Abu
Hurairah r.a. Abu Hurairah mengatakan, "Jika kami berada dalam suatu
perjalanan bersama Rasulullah saw. kami berikan buat beliau pohon yang
paling besar dan paling rindang untuk tempat berteduh beliau. Kemudian
pada suatu ketika beliau berteduh di bawah sebuah pohon dan
menggantungkan pedangnya di pohon itu. Tiba-tiba datang seorang lelaki
mengambil pedangnya lalu lelaki itu berkata, 'Hai Muhammad! Siapakah
yang bisa mencegah diriku terhadapmu?' Rasulullah saw. menjawab, 'Hanya
Allah yang bisa mencegahmu dariku. Sekarang letakkanlah pedangmu!'
Kemudian lelaki itu pun meletakkan pedangnya lalu turunlah ayat, 'Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia.'" (Q.S. Al-Maidah 67). Ibnu Abu
Hatim dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis dari Jabir bin
Abdullah. Jabir bin Abdullah mengatakan, "Tatkala Nabi saw. berperang
dengan Bani Anmar, beliau beristirahat di suatu tempat yang bernama
Dzaturraqi' di bawah sebuah pohon kurma yang paling tinggi. Tatkala
beliau sedang duduk beristirahat di pinggir sebuah sumur seraya
menurunkan kedua kakinya ke dalam sumur, Al-Warits seorang lelaki dari
Bani Najjar berkata, 'Sungguh aku akan membunuh Muhammad.' Lalu
teman-temannya bertanya, 'Bagaimana caranya kamu membunuh Muhammad?' Ia
menjawab, 'Aku minta kepadanya untuk memberikan pedangnya kepadaku, jika
ia memberikan pedangnya kepadaku, ia akan segera kubunuh.' Kemudian ia
mendatangi beliau dan berkata, 'Hai Muhammad! Berikanlah pedangmu
kepadaku, aku akan menciumnya.' Nabi saw. menyerahkan pedangnya
kepadanya, akan tetapi tangan Al-Warits tiba-tiba gemetar. Lalu beliau
bersabda kepadanya, 'Rupanya Allah telah menghalangimu untuk mengerjakan
apa yang telah kamu niatkan.' Setelah itu Allah swt. menurunkan ayat,
'Hai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu...'" (Q.S.
Al-Maidah 67). Dan termasuk yang paling aneh, sehubungan dengan hadis
yang menjelaskan tentang latar belakang turunnya ayat ini, ialah sebuah
hadis yang diketengahkan oleh Ibnu Murdawaih dan Imam Thabrani dari Ibnu
Abbas. Disebutkan bahwa Ibnu Abbas bercerita, "Tersebutlah bahwa
Rasulullah saw. selalu dikawal dengan ketat dan Abu Thalib setiap
harinya selalu mengirim beberapa orang lelaki dari kalangan Bani Hasyim
untuk mengawalnya sampai turun ayat ini, yaitu firman-Nya, 'Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manuasia.' (Al-Maidah 67). Kemudian Abu
Thalib bermaksud mengirim orang-orang untuk menjaga beliau akan tetapi
Nabi saw. bersabda, 'Hai paman! Sesungguhnya Allah telah memelihara
diriku dari gangguan jin dan manusia.'" Ibnu Murdawaih mengetengahkan
hadis ini dari jalur Jabir bin Abdullah yang maknanya sama dengan hadis
di atas. Berdasarkan pengertian dari kedua hadis di atas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa ayat ini adalah Makiah, padahal menurut pendapat yang
kuat (menurut kenyataannya) adalah sebaliknya, yaitu Madaniah.
|
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 68 |
|
|
تُقِيمُوا۟ |
kamu menegakkan |
وَلَيَزِيدَنَّ |
dan sungguh akan menambah |
ٱلْكَٰفِرِينَ |
orang-orang yang kafir |
|
|
qul yaa ahla alkitaabi lastum 'alaa syay-in hattaa tuqiimuu alttawraata waal-injiila wamaa unzila ilaykum min rabbikum walayaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilayka min rabbika thughyaanan wakufran falaa ta/sa 'alaa alqawmi alkaafiriina
|
68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama
sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan
Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan
dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu
bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang
mengatakan, "Rafi', Salam bin Misykum dan Malik bin Shaif datang kepada
Nabi saw., lalu mereka berkata, 'Hai Muhammad! Bukankah engkau mengaku
bahwa engkau adalah pengikut agama Ibrahim dan engkau beriman (pula)
kepada Alkitab yang berada pada kami?' Nabi saw. menjawab, 'Benar, akan
tetapi kamu telah membuat-buat bidah dan ingkar terhadap apa yang dimuat
di dalam Alkitab itu, kemudian kamu menjelaskannya kepada umat
manusia.' Jawab mereka, 'Sesungguhnya kami hanyalah mengamalkan apa yang
ada pada tangan kami (Alkitab), dan sesungguhnya kami berada pada jalan
hidayah dan kebenaran.' Setelah itu Allah menurunkan ayat, 'Hai Ahli
Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun...'" (Q.S. Al-Maidah
68).
|
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 69 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَٱلَّذِينَ |
dan orang-orang yang |
وَٱلصَّٰبِـُٔونَ |
dan Shabi-in |
وَٱلنَّصَٰرَىٰ |
dan Nasrani |
يَحْزَنُونَ |
(mereka) bersedih hati |
|
|
inna alladziina aamanuu waalladziina haaduu waalshshaabi-uuna waalnnashaaraa man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri wa'amila shaalihan falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
|
69. Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan
orang-orang Nasrani, siapa saja [431] (diantara mereka) yang benar-benar
saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
[431]. lihat not 57. |
|
|
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 70 |
|
|
أَخَذْنَا |
Kami telah mengambil |
وَأَرْسَلْنَآ |
dan Kami telah mengutus |
جَآءَهُمْ |
datang kepada mereka |
أَنفُسُهُمْ |
hawa nafsu mereka |
فَرِيقًا |
segolongan/sebagian |
كَذَّبُوا۟ |
mereka dustakan |
وَفَرِيقًا |
dan segolongan/sebagian |
|
|
laqad akhadznaa miitsaaqa banii israa-iila wa-arsalnaa ilayhim rusulan kullamaa jaa-ahum rasuulun bimaa laa tahwaa anfusuhum fariiqan kadzdzabuu wafariiqan yaqtuluuna
|
70. Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil
[432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap
datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak
diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu
mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.
[432]. Perjanjian itu ialah : mereka beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar