|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 51 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يُؤْمِنُونَ |
mereka beriman |
بِٱلْجِبْتِ |
dengan/kepada Jibti |
وَيَقُولُونَ |
dan mereka mengatakan |
لِلَّذِينَ |
kepada orang-orang yang |
أَهْدَىٰ |
lebih mendapat petunjuk |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a051.png) |
alam tara ilaa alladziina uutuu nashiiban mina alkitaabi yu/minuuna bialjibti waalththaaghuuti wayaquuluuna lilladziina kafaruu haaulaa-i ahdaa mina alladziina aamanuu sabiilaan
|
51. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian
dari Al kitab ? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut [309], dan
mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu
lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.
[309] Jibt dan thaghuut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ahmad dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya,
"Tatkala Ka'ab bin Asyraf datang ke Mekah, berkatalah orang-orang
Quraisy kepadanya, 'Tidakkah Anda lihat si kepala batu yang telah
dikucilkan dari kaumnya itu, ia menyangka bahwa ia lebih baik daripada
kami, padahal kami petugas-petugas haji yang melayani makan minum jemaah
serta keamanan mereka.' Jawab mereka, 'Kamu lebih baik.' Maka turunlah
mengenai mereka ayat, 'Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang
terputus.' (Al-Kautsar 3) Dan diturunkan pula, 'Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang diberi bagian Alkitab...' sampai dengan,
'...penolong.'" (Q.S. An-Nisa 51-52) Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu
Abbas, katanya, "Di antara orang-orang yang mengambil prakarsa untuk
menggerakkan persekutuan di antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan
dan Bani Quraizhah ialah Huyai bin Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu
Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu Imarah dan Haudzhah bin Qais, kesemua
mereka dari warga Bani Nadhir. Tatkala mereka ini mengadakan kunjungan
kepada orang-orang Quraisy, beberapa orang warga Mekah mengatakan,
'Mereka itu adalah pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka mengenai
kitab-kitab suci yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah
yang lebih baik, apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka
tanyakan, dan jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka,
dan kamu lebih banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari
pengikut-pengikutnya.' Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang diberi Alkitab...' sampai dengan,
'...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54)
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 52 |
|
|
أُو۟لَٰٓئِكَ |
mereka itulah |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
لَعَنَهُمُ |
mengutuk mereka |
فَلَن |
maka sekali-kali tidak |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a052.png) |
ulaa-ika alladziina la'anahumu allaahu waman yal'ani allaahu falan tajida lahu nashiiraan
|
52. Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki
Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ahmad dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya,
"Tatkala Ka'ab bin Asyraf datang ke Mekah, berkatalah orang-orang
Quraisy kepadanya, 'Tidakkah Anda lihat si kepala batu yang telah
dikucilkan dari kaumnya itu, ia menyangka bahwa ia lebih baik daripada
kami, padahal kami petugas-petugas haji yang melayani makan minum jemaah
serta keamanan mereka.' Jawab mereka, 'Kamu lebih baik.' Maka turunlah
mengenai mereka ayat, 'Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang
terputus.' (Al-Kautsar 3) Dan diturunkan pula, 'Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang diberi bagian Alkitab...' sampai dengan,
'...penolong.'" (Q.S. An-Nisa 51-52) Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu
Abbas, katanya, "Di antara orang-orang yang mengambil prakarsa untuk
menggerakkan persekutuan di antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan
dan Bani Quraizhah ialah Huyai bin Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu
Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu Imarah dan Haudzhah bin Qais, kesemua
mereka dari warga Bani Nadhir. Tatkala mereka ini mengadakan kunjungan
kepada orang-orang Quraisy, beberapa orang warga Mekah mengatakan,
'Mereka itu adalah pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka mengenai
kitab-kitab suci yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah
yang lebih baik, apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka
tanyakan, dan jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka,
dan kamu lebih banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari
pengikut-pengikutnya.' Maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang diberi Alkitab...' sampai dengan,
'...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54)
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 53 |
|
|
فَإِذًا |
maka jika demikian/kendatipun ada |
يُؤْتُونَ |
mereka akan mendatangkan |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a053.png) |
am lahum nashiibun mina almulki fa-idzan laa yu/tuuna alnnaasa naqiiraan
|
53. Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan) ?
Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan)
kepada manusia [310].
[310] Maksudnya : orang-orang yang tidak dapat memberikan kebaikan
kepada manusia atau masyarakatnya, tidak selayaknya ikut memegang
jabatan dalam pemerintahan. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Di antara
orang-orang yang mengambil prakarsa untuk menggerakkan persekutuan di
antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan dan Bani Quraizhah ialah Huyai
bin Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu
Imarah dan Haudzhah bin Qais, kesemua mereka dari warga Bani Nadhir.
Tatkala mereka ini mengadakan kunjungan kepada orang-orang Quraisy,
beberapa orang warga Mekah mengatakan, 'Mereka itu adalah
pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka mengenai kitab-kitab suci
yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah yang lebih baik,
apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka tanyakan, dan
jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka, dan kamu lebih
banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari pengikut-pengikutnya.' Maka
Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi
Alkitab...' sampai dengan, '...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54)
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 54 |
|
|
يَحْسُدُونَ |
mereka dengki |
ءَاتَىٰهُمُ |
memberikan kepada mereka |
ءَاتَيْنَآ |
Kami telah memberikan |
وَءَاتَيْنَٰهُم |
dan Kami telah memberikan kepada mereka |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a054.png) |
am yahsuduuna alnnaasa 'alaa maa aataahumu allaahu min fadhlihi faqad aataynaa aala ibraahiima alkitaaba waalhikmata waaataynaahum mulkan 'azhiimaan
|
54. ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia
[311] yang Allah telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah
memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah
memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
[311] Yaitu : kenabian, Al-Qur'an, dan kemenangan. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Ishak mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Di antara
orang-orang yang mengambil prakarsa untuk menggerakkan persekutuan di
antara orang-orang Quraisy dengan Gathaan dan Bani Quraizhah ialah Huyai
bin Akhthab, Salam bin Abu Haqiq, Abu Rafi', Rabi' bin Abu Haqiq, Abu
Imarah dan Haudzhah bin Qais, kesemua mereka dari warga Bani Nadhir.
Tatkala mereka ini mengadakan kunjungan kepada orang-orang Quraisy,
beberapa orang warga Mekah mengatakan, 'Mereka itu adalah
pendeta-pendeta Yahudi dan para ahli mereka mengenai kitab-kitab suci
yang pertama dulu. Baik tanyakan pada mereka, manakah yang lebih baik,
apakah agama kamu ataukah agama Muhammad.' Lalu mereka tanyakan, dan
jawabannya ialah, 'Agamamu lebih baik dari agama mereka, dan kamu lebih
banyak dapat petunjuk daripadanya dan dari pengikut-pengikutnya.' Maka
Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang diberi
Alkitab...' sampai dengan, '...kerajaan besar.'" (Q.S. An-Nisa 51-54)
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya,
"Kata Ahli Kitab, 'Muhammad menduga bahwa apa yang telah diberikan
kepadanya itu dianggapnya sederhana, padahal ia mempunyai sembilan orang
istri dan tak ada minatnya selain daripada kawin. Nah, raja manakah
yang lebih utama daripadanya?' Maka Allah pun menurunkan, 'Apakah mereka
merasa dengki kepada manusia...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 54).
Ibnu Saad mengetengahkan dari Umar Maula Afrah yang hampir sama dengan
itu yaitu, "Lebih berkelapangan daripadanya."
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 55 |
|
|
فَمِنْهُم |
maka diantara mereka |
وَمِنْهُم |
dan diantara mereka |
بِجَهَنَّمَ |
dengan neraka jahanam |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a055.png) |
faminhum man aamana bihi waminhum man shadda 'anhu wakafaa bijahannama sa'iiraan
|
55. Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada
orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang
yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi
mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 56 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-oang yang |
بِـَٔايَٰتِنَا |
dengan/kepada ayat-ayat Kami |
نُصْلِيهِمْ |
Kami masukkan mereka |
جُلُودُهُم |
kulit-kulit mereka |
بَدَّلْنَٰهُمْ |
Kami ganti mereka |
لِيَذُوقُوا۟ |
supaya merasakan |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a056.png) |
inna alladziina kafaruu bi-aayaatinaa sawfa nushliihim naaran kullamaa nadhijat juluuduhum baddalnaahum juluudan ghayrahaa liyadzuuquu al'adzaaba inna allaaha kaana 'aziizan hakiimaan
|
56. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak
akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 57 |
|
|
وَٱلَّذِينَ |
dan orang-orang yang |
وَعَمِلُوا۟ |
dan mereka mengerjakan |
سَنُدْخِلُهُمْ |
akan Kami masukkan mereka |
ٱلْأَنْهَٰرُ |
sungai-sungai |
وَنُدْخِلُهُمْ |
dan Kami masukkan mereka |
ظِلًّا |
tempat teduh/naungan |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a057.png) |
waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati sanudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan lahum fiihaa azwaajun muthahharatun wanudkhiluhum zhillan zhaliilaan
|
57. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang
shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya
mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat
yang teduh lagi nyaman. |
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 58 |
|
|
يَأْمُرُكُمْ |
Dia menyuruh |
أَهْلِهَا |
yang berhak menerimanya |
حَكَمْتُم |
kamu menetapkan hukum |
تَحْكُمُوا۟ |
kamu menetapkan hukum |
يَعِظُكُم |
Dia memberi pelajaran kepadamu |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a058.png) |
inna allaaha ya/murukum an tu-adduu al-amaanaati ilaa ahlihaa wa-idzaa hakamtum bayna alnnaasi an tahkumuu bial'adli inna allaaha ni'immaa ya'izhukum bihi inna allaaha kaana samii'an bashiiraan
|
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Murdawaih mengetengahkan dari jalur Kalbi dari Abu Saleh dari Ibnu
Abbas, katanya, "Tatkala Rasulullah saw. membebaskan kota Mekah,
dipanggilnya Usman bin Thalhah lalu setelah datang, maka sabdanya, 'Coba
lihat kunci Kakbah,' lalu diambilkannya. Tatkala Usman mengulurkan
tangannya untuk menyerahkan kunci itu, tiba-tiba Abbas bangkit seraya
berkata, 'Wahai Rasulullah! Demi ibu bapakku yang menjadi tebusanmu,
gabungkanlah tugas ini dengan pelayanan minuman jemaah.' Mendengar itu
Usman pun menahan tangannya, maka sabda Rasulullah saw., 'Berikanlah
kunci itu, hai Utsman.' Maka jawabnya, 'Inilah amanat dari Allah.' Maka
Rasulullah pun bangkit, lalu dibukanya Kakbah dan kemudian keluar, lalu
bertawaf sekeliling Baitullah. Kemudian Jibril pun menurunkan wahyu agar
mengembalikan kunci, maka dipanggilnya Usman bin Thalhah lalu
diserahkannya kunci itu kepadanya, kemudian dibacakannya ayat,
'Sesungguhnya Allah menyuruhmu supaya kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak...' hingga ayat itu selesai." (Q.S. An-Nisa 58) Syu'bah
mengetengahkan dalam tafsirnya dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, katanya,
"Ayat ini diturunkan mengenai Usman bin Thalhah yang Rasulullah menerima
kunci Kakbah daripadanya. Dengan kunci itu beliau memasuki Baitullah
pada hari pembebasan, kemudian keluar seraya membaca ayat ini.
Dipanggilnya Usman lalu diserahkannya kunci itu kepadanya." Katanya
pula, "Kata Umar bin Khaththab, 'Tatkala Rasulullah keluar dari Kakbah
sambil membaca ayat ini, dan demi ibu bapak yang menjadi tebusannya,
tidak pernah saya dengar ia membacanya sebelum itu.' Kata saya, 'Jika
dilihat dari sini, ternyata surah tersebut turun dalam ruangan Kakbah.'"
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 59 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
تَنَٰزَعْتُمْ |
kamu berselisih |
فَرُدُّوهُ |
maka kembalikanlah ia |
تُؤْمِنُونَ |
(kamu) beriman |
وَأَحْسَنُ |
dan sebaik-baik |
تَأْوِيلًا |
kesudahan/akibatnya |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a059.png) |
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu athii'uu allaaha wa-athii'uu alrrasuula waulii al-amri minkum fa-in tanaaza'tum fii syay-in farudduuhu ilaa allaahi waalrrasuuli in kuntum tu/minuuna biallaahi waalyawmi al-aakhiri dzaalika khayrun wa-ahsanu ta/wiilaan
|
59. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Bukhari dan lain-lain meriwayatkan dari Ibnu Abbas, katanya,
"Diturunkan ayat ini pada Abdullah bin Hudzafah bin Qais, yakni ketika
ia dikirim oleh Nabi saw. dalam suatu ekspedisi. Berita itu
diceritakannya secara ringkas. Dan kata Daud, ini berarti mengada-ada
terhadap Ibnu Abbas, karena disebutkan bahwa Abdullah bin Huzafah tampil
di hadapan tentaranya dalam keadaan marah, maka dinyalakannya api lalu
disuruhnya mereka menceburkan diri ke dalam api itu. Sebagian mereka
menolak, sedangkan sebagian lagi bermaksud hendak menceburkan dirinya."
Katanya, "Sekiranya ayat itu turun sebelum peristiwa, maka kenapa
kepatuhan itu hanya khusus terhadap Abdullah bin Hudzafah dan tidak
kepada yang lain-lainnya? Dan jika itu turun sesudahnya, maka yang dapat
diucapkan pada mereka ialah, 'Taat itu hanyalah pada barang yang
makruf,' jadi tidak pantas dikatakan, 'Kenapa kalian tidak mau
mematuhinya?'" Dalam pada itu Hafizh Ibnu Hajar menjawab bahwa yang
dimaksud di dalam kisahnya dengan, "Jika kamu berselisih pendapat dalam
sesuatu hal," bahwa mereka memang berselisih dalam menghadapi perintah
itu dengan kepatuhan, atau menolaknya karena takut pada api. Maka
wajarlah bila waktu itu diturunkan pedoman yang dapat memberi petunjuk
bagi mereka apa yang harus diperbuat ketika berselisih pendapat itu
yaitu mengembalikannya kepada Allah dan Rasul. Dan Ibnu Jarir
mengetengahkan bahwa ayat tersebut diturunkan mengenai kisah yang
terjadi di antara Ammar bin Yasir dengan Khalid bin Walid yang ketika
itu menjadi amir atau panglima tentara. Tanpa setahu Khalid, Ammar
melindungi seorang laki-laki hingga kedua mereka pun bertengkar.
|
|
|
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 60 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَزْعُمُونَ |
mereka mengaku |
أَنَّهُمْ |
sesungguhnya mereka |
يَتَحَاكَمُوٓا۟ |
mereka berhakim |
ٱلطَّٰغُوتِ |
Tagut (berhala) |
أُمِرُوٓا۟ |
mereka diperintah |
يَكْفُرُوا۟ |
mereka mengingkari |
وَيُرِيدُ |
dan menghendaki |
يُضِلَّهُمْ |
menyesatkan mereka |
|
![](http://www.surah.my/images/s004/a060.png) |
alam tara ilaa alladziina yaz'umuuna annahum aamanuu bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika yuriiduuna an yatahaakamuu ilaa alththaaghuuti waqad umiruu an yakfuruu bihi wayuriidu alsysyaythaanu an yudhillahum dhalaalan ba'iidaan
|
60. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut [312],
padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan
bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
[312] yang selalu memusuhi Nabi dan kaum Muslimin dan ada yang
mengatakan Abu Barzah seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk
Thaghut juga : 1. Orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa
nafsu. 2. Berhala-berhala. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari jalur Ikrimah atau Said dari Ibnu
Abbas, katanya, "Jallas bin Shamit, Ma'tab bin Qusyair, Rafi bin Zaid
dan Bisyr mengaku beragama Islam. Maka beberapa warga mereka yang
beragama Islam mengajak mereka untuk menemui Rasulullah saw. buat
menyelesaikan sengketa yang terdapat di antara mereka. Tetapi mereka
tidak bersedia, sebaliknya membawa pihak lawan kepada tukang-tukang
tenung yang biasa menjadi hakim di masa jahiliah. Maka Allah pun
menurunkan mengenai mereka, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang
mengaku...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 60) Ibnu Jarir
mengetengahkan dari Sya'bi, katanya, "Terjadi suatu pertengkaran di
antara seorang laki-laki Yahudi dengan seorang laki-laki munafik. Kata
si Yahudi, 'Ayolah kita bertahkim kepada ahli agamamu,' atau katanya,
'kepada Nabimu,' karena ia yakin bahwa Nabi tidak akan mau menerima suap
dalam memutuskan sesuatu. Tetapi persetujuan tidak tercapai dan
akhirnya mereka setuju untuk mendatangi seorang tukang tenung di
Juhainah, maka turunlah ayat tersebut di atas." Ibnu Abu Hatim dan
Thabrani mengetengahkan dengan sanad yang sahih dari Ibnu Abbas,
katanya, "Abu Barzah Al-Aslami adalah seorang tukang tenung yang biasa
mengadili perkara-perkara yang menjadi persengketaan di antara
orang-orang Yahudi. Kebetulan ada pula beberapa orang kaum muslimin yang
minta agar persengketaan di antara mereka diadili pula olehnya. Maka
Allah pun menurunkan, 'Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang mengaku
diri mereka telah beriman...' sampai dengan, '...penyelesaian yang baik
dan perdamaian yang sempurna.'" (Q.S. An-Nisa 60-62)
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar