Kamis, 06 Februari 2014

Al-An'am ayat : 51-60

Al-An'am, 165 ayat

surah / surat : Al-An'am Ayat : 51
mp3 
وَأَنذِرْ
dan berilah peringatan
بِهِ
dengannya (Al Qur'an)
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَخَافُونَ
(mereka)takut
أَن
bahwa
يُحْشَرُوٓا۟
mereka akan dikumpulkan
إِلَىٰ
kepada
رَبِّهِمْ
Tuhan mereka
لَيْسَ
tidak ada
لَهُم
bagi mereka
مِّن
dari
دُونِهِۦ
selain Dia/Allah
وَلِىٌّ
pelindung
وَلَا
dan tidak
شَفِيعٌ
penolong
لَّعَلَّهُمْ
agar mereka
يَتَّقُونَ
mereka bertakwa

wa-andzir bihi alladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ilaa rabbihim laysa lahum min duunihi waliyyun walaa syafii'un la'allahum yattaquuna
51. Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54).
surah / surat : Al-An'am Ayat : 52
mp3 
وَلَا
dan janganlah
تَطْرُدِ
kamu mengusir
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَدْعُونَ
(mereka)menyeru
رَبَّهُم
Tuhan mereka
بِٱلْغَدَوٰةِ
pada pagi hari
وَٱلْعَشِىِّ
dan petang hari
يُرِيدُونَ
mereka menghendaki
وَجْهَهُۥ
wajahNya/keridhaanNya
مَا
tidak
عَلَيْكَ
atasmu
مِنْ
dari
حِسَابِهِم
perhitungan mereka
مِّن
dari
شَىْءٍ
segala sesuatu
وَمَا
dan tidak
مِنْ
dari
حِسَابِكَ
perhitunganmu
عَلَيْهِم
atas mereka
مِّن
dari
شَىْءٍ
segala sesuatu
فَتَطْرُدَهُمْ
mengusir mereka
فَتَكُونَ
maka kamu menjadi
مِنَ
dari/termasuk
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang zalim

walaa tathrudi alladziina yad'uuna rabbahum bialghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa 'alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika 'alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina
52. Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) [475].

[475] Ketika Rasulullah SAW sedang duduk-duduk bersama orang mu'min yang dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan duduk bersama mu'min itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang mu'min itu diusir saja, lalu turunlah ayat ini.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Ibnu Hibban dan Hakim meriwayatkan melalui Saad bin Abu Waqqash yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan enam orang, yaitu saya sendiri, Abdullah bin Masud dan empat orang lainnya. Mereka (kaum musyrikin) berkata kepada Rasulullah saw., "Usirlah mereka (yakni para pengikut Nabi) sebab kami merasa malu menjadi pengikutmu seperti mereka." Akhirnya hampir saja Nabi saw. terpengaruh oleh permintaan mereka, akan tetapi sebelum terjadi, Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya...," sampai dengan firman-Nya, "...Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 52-53). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Ibnu Jarir, Ibnu Abu Hatim dan selain mereka berdua mengetengahkan melalui Khabbab yang telah berkata, bahwa Aqra' bin Habis dan Uyainah bin Hishn telah datang menghadap, lalu mereka menemukan Rasulullah saw. bersama Shuhaib, Bilal, Ammar dan Khabbab dalam keadaan duduk-duduk ditemani oleh segolongan kaum mukminin yang lemah-lemah. Tatkala mereka melihat orang-orang tersebut berada di sekitar Nabi saw., mereka menghina orang-orang lemah sahabat Nabi itu. Kemudian mereka menemui Nabi saw. secara tertutup lalu mereka berkata, "Kami menghendaki engkau membuat suatu majelis tersendiri untuk kami, tentu engkau telah mengetahui kedudukan kami di kalangan orang-orang Arab. Sebab para utusan Arab sering datang kepadamu; kami merasa malu apabila datang utusan orang-orang Arab, mereka melihat kami bersama dengan budak-budak itu. Untuk itu kami minta apabila kami datang kepadamu, harap engkau mengusir mereka dari sisimu, dan apabila kami telah selesai bertemu denganmu, maka kami persilakan engkau duduk kembali bersama mereka jika hal itu engkau kehendaki." Nabi saw. menjawab, "Ya." Kemudian setelah itu turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya, "Janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-An'am 52). Kemudian Allah swt. menyebutkan tentang Aqra' dan temannya itu melalui firman-Nya, "Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin)..." (Q.S. Al-An'am 53). Dan tersebutlah bahwa Rasulullah saw. sering duduk-duduk bersama kami, apabila ia bermaksud pergi, maka ia berdiri dan meninggalkan kami masih dalam keadaan duduk. Setelah itu turunlah firman Allah, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-Kahfi 28). Ibnu Katsir berkata, "Hadis ini adalah hadis garib, sebab sesungguhnya ayat ini adalah Makiah, sedangkan Aqra' dan Uyainah sesungguhnya mereka berdua baru masuk Islam sesudah lewat satu tahun masa hijrah."
surah / surat : Al-An'am Ayat : 53
mp3 
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
فَتَنَّا
Kami menguji
بَعْضَهُم
sebagian mereka
بِبَعْضٍ
dengan sebagian lain
لِّيَقُولُوٓا۟
supaya mereka mengatakan
أَهَٰٓؤُلَآءِ
inikah orang-orang yang
مَنَّ
telah menganugerahi
ٱللَّهُ
Allah
عَلَيْهِم
atas mereka
مِّنۢ
dari/di
بَيْنِنَآ
antara kita
أَلَيْسَ
bukankah/tidakkah
ٱللَّهُ
Allah
بِأَعْلَمَ
lebih mengetahui
بِٱلشَّٰكِرِينَ
terhadap orang-orang yang bersyukur

wakadzaalika fatannaa ba'dhahum biba'dhin liyaquuluu ahaaulaa-i manna allaahu 'alayhim min bayninaa alaysa allaahu bi-a'lama bialsysyaakiriina
53. Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya) ?"
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Ibnu Hibban dan Hakim meriwayatkan melalui Saad bin Abu Waqqash yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan enam orang, yaitu saya sendiri, Abdullah bin Masud dan empat orang lainnya. Mereka (kaum musyrikin) berkata kepada Rasulullah saw., "Usirlah mereka (yakni para pengikut Nabi) sebab kami merasa malu menjadi pengikutmu seperti mereka." Akhirnya hampir saja Nabi saw. terpengaruh oleh permintaan mereka, akan tetapi sebelum terjadi, Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya...," sampai dengan firman-Nya, "...Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 52-53). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Ibnu Jarir, Ibnu Abu Hatim dan selain mereka berdua mengetengahkan melalui Khabbab yang telah berkata, bahwa Aqra' bin Habis dan Uyainah bin Hishn telah datang menghadap, lalu mereka menemukan Rasulullah saw. bersama Shuhaib, Bilal, Ammar dan Khabbab dalam keadaan duduk-duduk ditemani oleh segolongan kaum mukminin yang lemah-lemah. Tatkala mereka melihat orang-orang tersebut berada di sekitar Nabi saw., mereka menghina orang-orang lemah sahabat Nabi itu. Kemudian mereka menemui Nabi saw. secara tertutup lalu mereka berkata, "Kami menghendaki engkau membuat suatu majelis tersendiri untuk kami, tentu engkau telah mengetahui kedudukan kami di kalangan orang-orang Arab. Sebab para utusan Arab sering datang kepadamu; kami merasa malu apabila datang utusan orang-orang Arab, mereka melihat kami bersama dengan budak-budak itu. Untuk itu kami minta apabila kami datang kepadamu, harap engkau mengusir mereka dari sisimu, dan apabila kami telah selesai bertemu denganmu, maka kami persilakan engkau duduk kembali bersama mereka jika hal itu engkau kehendaki." Nabi saw. menjawab, "Ya." Kemudian setelah itu turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya, "Janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-An'am 52). Kemudian Allah swt. menyebutkan tentang Aqra' dan temannya itu melalui firman-Nya, "Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin)..." (Q.S. Al-An'am 53). Dan tersebutlah bahwa Rasulullah saw. sering duduk-duduk bersama kami, apabila ia bermaksud pergi, maka ia berdiri dan meninggalkan kami masih dalam keadaan duduk. Setelah itu turunlah firman Allah, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-Kahfi 28). Ibnu Katsir berkata, "Hadis ini adalah hadis garib, sebab sesungguhnya ayat ini adalah Makiah, sedangkan Aqra' dan Uyainah sesungguhnya mereka berdua baru masuk Islam sesudah lewat satu tahun masa hijrah."
surah / surat : Al-An'am Ayat : 54
mp3 
وَإِذَا
dan apabila
جَآءَكَ
datang kepadamu
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُؤْمِنُونَ
(mereka)beriman
بِـَٔايَٰتِنَا
kepada ayat-ayat Kami
فَقُلْ
maka katakanlah
سَلَٰمٌ
kebahagiaan
عَلَيْكُمْ
atasmu
كَتَبَ
telah menetapkan
رَبُّكُمْ
Tuhanmu
عَلَىٰ
atas
نَفْسِهِ
diriNya
ٱلرَّحْمَةَ
kasih sayang
أَنَّهُۥ
bahwasanya
مَنْ
barang siapa
عَمِلَ
berbuat
مِنكُمْ
diantara kamu
سُوٓءًۢا
kejahatan
بِجَهَٰلَةٍ
karena bodoh
ثُمَّ
kemudian
تَابَ
ia bertaubat
مِنۢ
dari
بَعْدِهِۦ
sesudahnya/itu
وَأَصْلَحَ
dan ia mengadakan perbaikan
فَأَنَّهُۥ
maka sesungguhnya Dia
غَفُورٌ
Maha Pengampun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

wa-idzaa jaa-aka alladziina yu/minuuna bi-aayaatinaa faqul salaamun 'alaykum kataba rabbukum 'alaa nafsihi alrrahmata annahu man 'amila minkum suu-an bijahaalatin tsumma taaba min ba'dihi wa-ashlaha fa-annahu ghafuurun rahiimun
54. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum [476]. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang [477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan [478], kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[476] Salaamun 'alikum artinya mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.

[477] lihat not [462]

[478] lihat not [277]
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Faryabi dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Mahan yang telah mengatakan, bahwa pada suatu hari ada orang-orang datang menemui Nabi saw. Kemudian mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah melakukan dosa-dosa yang besar", akan tetapi Nabi saw. sama sekali tidak menjawab pertanyaan mereka. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu..." (Q.S. Al-An'am 54).
surah / surat : Al-An'am Ayat : 55
mp3 
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
نُفَصِّلُ
Kami jelaskan
ٱلْءَايَٰتِ
ayat-ayat itu
وَلِتَسْتَبِينَ
agar menjadi jelas
سَبِيلُ
jalan
ٱلْمُجْرِمِينَ
orang-orang yang berdosa

wakadzaalika nufashshilu al-aayaati walitastabiina sabiilu almujrimiina
55. Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quraan (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt. menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am 51-55).
surah / surat : Al-An'am Ayat : 56
mp3 
قُلْ
katakanlah
إِنِّى
sesungguhnya aku
نُهِيتُ
aku dilarang
أَنْ
bahwa
أَعْبُدَ
aku menyembah
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang (apa-apa)
تَدْعُونَ
kamu seru/sembah
مِن
dari
دُونِ
selain
ٱللَّهِ
Allah
قُل
katakanlah
لَّآ
tidak
أَتَّبِعُ
aku mengikuti
أَهْوَآءَكُمْ
hawa nafsumu
قَدْ
sungguh
ضَلَلْتُ
aku tersesat
إِذًا
jika demikian
وَمَآ
dan tidaklah
أَنَا۠
aku
مِنَ
dari/termasuk
ٱلْمُهْتَدِينَ
orang-orang yang mendapat petunjuk

qul innii nuhiitu an a'buda alladziina tad'uuna min duuni allaahi qul laa attabi'u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa mina almuhtadiina
56. Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".
surah / surat : Al-An'am Ayat : 57
mp3 
قُلْ
katakanlah
إِنِّى
sesungguhnya aku
عَلَىٰ
di atas
بَيِّنَةٍ
(dasar)keterangan yang nyata
مِّن
dari
رَّبِّى
Tuhanku
وَكَذَّبْتُم
dan kamu mendustakan
بِهِۦ
dengannya
مَا
tidak ada
عِندِى
padaku
مَا
apa
تَسْتَعْجِلُونَ
kamu minta disegerakan
بِهِۦٓ
dengannya
إِنِ
tidaklah
ٱلْحُكْمُ
keputusan itu
إِلَّا
kecuali
لِلَّهِ
dari Allah
يَقُصُّ
Dia menerangkan
ٱلْحَقَّ
kebenaran
وَهُوَ
dan Dia
خَيْرُ
sebaik-baik
ٱلْفَٰصِلِينَ
pemberi keputusan

qul innii 'alaa bayyinatin min rabbii wakadzdzabtum bihi maa 'indii maa tasta'jiluuna bihi ini alhukmu illaa lillaahi yaqushshu alhaqqa wahuwa khayru alfaasiliina
57. Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhanku [479], sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".

[479] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.
surah / surat : Al-An'am Ayat : 58
mp3 
قُل
katakanlah
لَّوْ
kalau
أَنَّ
sekiranya
عِندِى
pada sisiku
مَا
apa
تَسْتَعْجِلُونَ
kamu minta segerakan
بِهِۦ
dengannya (kedatangannya)
لَقُضِىَ
tentu telah diputuskan
ٱلْأَمْرُ
perkara itu
بَيْنِى
di antaraku
وَبَيْنَكُمْ
dan antara kamu
وَٱللَّهُ
dan Allah
أَعْلَمُ
lebih mengetahui
بِٱلظَّٰلِمِينَ
pada orang-orang yang zalim

qul law anna 'indii maa tasta'jiluuna bihi laqudhiya al-amru baynii wabaynakum waallaahu a'lamu bialzhzhaalimiina
58. Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu [480]. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim.

[480] Maksudnya: tentu Allah telah menurunkan azab kepadamu sampai kamu binasa.
surah / surat : Al-An'am Ayat : 59
mp3 
وَعِندَهُۥ
dan pada sisiNya/Allah
مَفَاتِحُ
kunci-kunci
ٱلْغَيْبِ
semua yang gaib
لَا
tidak ada
يَعْلَمُهَآ
mengetahuinya
إِلَّا
kecuali
هُوَ
Dia(sendiri)
وَيَعْلَمُ
dan Dia mengetahui
مَا
apa
فِى
di dalam
ٱلْبَرِّ
daratan
وَٱلْبَحْرِ
dan lautan
وَمَا
dan apa
تَسْقُطُ
jatuh
مِن
dari
وَرَقَةٍ
sehelai daun
إِلَّا
melainkan/kecuali
يَعْلَمُهَا
Dia mengetahuinya
وَلَا
dan tidak
حَبَّةٍ
sebutir biji
فِى
dalam
ظُلُمَٰتِ
kegelapan
ٱلْأَرْضِ
bumi
وَلَا
dan tidak
رَطْبٍ
biji yang basah
وَلَا
dan tidak
يَابِسٍ
biji yang kering
إِلَّا
melainkan
فِى
di dalam
كِتَٰبٍ
Kitab
مُّبِينٍ
yang nyata

wa'indahu mafaatihu alghaybi laa ya'lamuhaa illaa huwa waya'lamu maa fii albarri waalbahri wamaa tasquthu min waraqatin illaa ya'lamuhaa walaa habbatin fii zhulumaati al-ardhi walaa rathbin walaa yaabisin illaa fii kitaabin mubiinin
59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
surah / surat : Al-An'am Ayat : 60
mp3 
وَهُوَ
dan Dia
ٱلَّذِى
yang
يَتَوَفَّىٰكُم
mewafatkan/menidurkan kamu
بِٱلَّيْلِ
di malam hari
وَيَعْلَمُ
dan Dia mengetahui
مَا
apa
جَرَحْتُم
kamu kerjakan
بِٱلنَّهَارِ
pada siang hari
ثُمَّ
kemudian
يَبْعَثُكُمْ
Dia membangunkan kamu
فِيهِ
padanya(siang hari)
لِيُقْضَىٰٓ
untuk disempurnakan
أَجَلٌ
waktu/umur
مُّسَمًّى
telah ditentukan
ثُمَّ
kemudian
إِلَيْهِ
kepadaNya
مَرْجِعُكُمْ
tempat kembalimu
ثُمَّ
kemudian/lalu
يُنَبِّئُكُم
Dia menerangkan kepadamu
بِمَا
tentang apa
كُنتُمْ
kamu adalah
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

wahuwa alladzii yatawaffaakum biallayli waya'lamu maa jarahtum bialnnahaari tsumma yab'atsukum fiihi liyuqdaa ajalun musamman tsumma ilayhi marji'ukum tsumma yunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
60. Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan [481], kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.

[481] Kamu ditidurkan di malam hari dan dibangunkan di siang hari, supaya dengan perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar