|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 51 |
|
|
وَأَنذِرْ |
dan berilah peringatan |
بِهِ |
dengannya (Al Qur'an) |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يُحْشَرُوٓا۟ |
mereka akan dikumpulkan |
دُونِهِۦ |
selain Dia/Allah |
يَتَّقُونَ |
mereka bertakwa |
|
|
wa-andzir bihi alladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ilaa rabbihim laysa lahum min duunihi waliyyun walaa syafii'un la'allahum yattaquuna
|
51. Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada
orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari
kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi
syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu
Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang
Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama
Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka
orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata
engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya,
"...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am
51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah
mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah,
Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul
Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka
berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba
sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di
kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan
mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada
Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau
melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang
akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud
adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh
bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah
Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah
itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54).
|
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 52 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَدْعُونَ |
(mereka)menyeru |
بِٱلْغَدَوٰةِ |
pada pagi hari |
وَٱلْعَشِىِّ |
dan petang hari |
يُرِيدُونَ |
mereka menghendaki |
وَجْهَهُۥ |
wajahNya/keridhaanNya |
حِسَابِهِم |
perhitungan mereka |
فَتَطْرُدَهُمْ |
mengusir mereka |
فَتَكُونَ |
maka kamu menjadi |
ٱلظَّٰلِمِينَ |
orang-orang yang zalim |
|
|
walaa tathrudi alladziina yad'uuna rabbahum bialghadaati waal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa 'alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika 'alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina
|
52. Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di
pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak
memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan
merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu,
yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk
orang-orang yang zalim) [475].
[475] Ketika Rasulullah SAW sedang duduk-duduk bersama orang mu'min yang
dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa pemuka
Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan duduk
bersama mu'min itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang mu'min itu
diusir saja, lalu turunlah ayat ini. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu
Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang
Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama
Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka
orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata
engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya,
"...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am
51-55). Ibnu Hibban dan Hakim meriwayatkan melalui Saad bin Abu Waqqash
yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan enam orang,
yaitu saya sendiri, Abdullah bin Masud dan empat orang lainnya. Mereka
(kaum musyrikin) berkata kepada Rasulullah saw., "Usirlah mereka (yakni
para pengikut Nabi) sebab kami merasa malu menjadi pengikutmu seperti
mereka." Akhirnya hampir saja Nabi saw. terpengaruh oleh permintaan
mereka, akan tetapi sebelum terjadi, Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya...,"
sampai dengan firman-Nya, "...Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang
orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 52-53). Dan
Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa
telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi
dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari
kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata
kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya
tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan
kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan
mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada
Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau
melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang
akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud
adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh
bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah
Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah
itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Ibnu Jarir,
Ibnu Abu Hatim dan selain mereka berdua mengetengahkan melalui Khabbab
yang telah berkata, bahwa Aqra' bin Habis dan Uyainah bin Hishn telah
datang menghadap, lalu mereka menemukan Rasulullah saw. bersama Shuhaib,
Bilal, Ammar dan Khabbab dalam keadaan duduk-duduk ditemani oleh
segolongan kaum mukminin yang lemah-lemah. Tatkala mereka melihat
orang-orang tersebut berada di sekitar Nabi saw., mereka menghina
orang-orang lemah sahabat Nabi itu. Kemudian mereka menemui Nabi saw.
secara tertutup lalu mereka berkata, "Kami menghendaki engkau membuat
suatu majelis tersendiri untuk kami, tentu engkau telah mengetahui
kedudukan kami di kalangan orang-orang Arab. Sebab para utusan Arab
sering datang kepadamu; kami merasa malu apabila datang utusan
orang-orang Arab, mereka melihat kami bersama dengan budak-budak itu.
Untuk itu kami minta apabila kami datang kepadamu, harap engkau mengusir
mereka dari sisimu, dan apabila kami telah selesai bertemu denganmu,
maka kami persilakan engkau duduk kembali bersama mereka jika hal itu
engkau kehendaki." Nabi saw. menjawab, "Ya." Kemudian setelah itu
turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya, "Janganlah kamu mengusir
orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-An'am 52). Kemudian Allah
swt. menyebutkan tentang Aqra' dan temannya itu melalui firman-Nya,
"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang
kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin)..." (Q.S.
Al-An'am 53). Dan tersebutlah bahwa Rasulullah saw. sering duduk-duduk
bersama kami, apabila ia bermaksud pergi, maka ia berdiri dan
meninggalkan kami masih dalam keadaan duduk. Setelah itu turunlah firman
Allah, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-Kahfi 28). Ibnu Katsir berkata, "Hadis ini
adalah hadis garib, sebab sesungguhnya ayat ini adalah Makiah,
sedangkan Aqra' dan Uyainah sesungguhnya mereka berdua baru masuk Islam
sesudah lewat satu tahun masa hijrah."
|
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 53 |
|
|
وَكَذَٰلِكَ |
dan demikianlah |
بَعْضَهُم |
sebagian mereka |
بِبَعْضٍ |
dengan sebagian lain |
لِّيَقُولُوٓا۟ |
supaya mereka mengatakan |
أَهَٰٓؤُلَآءِ |
inikah orang-orang yang |
مَنَّ |
telah menganugerahi |
أَلَيْسَ |
bukankah/tidakkah |
بِأَعْلَمَ |
lebih mengetahui |
بِٱلشَّٰكِرِينَ |
terhadap orang-orang yang bersyukur |
|
|
wakadzaalika fatannaa ba'dhahum biba'dhin liyaquuluu ahaaulaa-i manna allaahu 'alayhim min bayninaa alaysa allaahu bi-a'lama bialsysyaakiriina
|
53. Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya)
dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang
kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang
diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah
lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya) ?" |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu
Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang
Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama
Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka
orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata
engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya,
"...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am
51-55). Ibnu Hibban dan Hakim meriwayatkan melalui Saad bin Abu Waqqash
yang mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan enam orang,
yaitu saya sendiri, Abdullah bin Masud dan empat orang lainnya. Mereka
(kaum musyrikin) berkata kepada Rasulullah saw., "Usirlah mereka (yakni
para pengikut Nabi) sebab kami merasa malu menjadi pengikutmu seperti
mereka." Akhirnya hampir saja Nabi saw. terpengaruh oleh permintaan
mereka, akan tetapi sebelum terjadi, Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya...,"
sampai dengan firman-Nya, "...Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang
orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 52-53). Dan
Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah mengatakan, bahwa
telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Muth'im bin Addi
dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul Manaf dari
kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka berkata
kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba sahaya
tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di kalangan
kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan
mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada
Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau
melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang
akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud
adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh
bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah
Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah
itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Ibnu Jarir,
Ibnu Abu Hatim dan selain mereka berdua mengetengahkan melalui Khabbab
yang telah berkata, bahwa Aqra' bin Habis dan Uyainah bin Hishn telah
datang menghadap, lalu mereka menemukan Rasulullah saw. bersama Shuhaib,
Bilal, Ammar dan Khabbab dalam keadaan duduk-duduk ditemani oleh
segolongan kaum mukminin yang lemah-lemah. Tatkala mereka melihat
orang-orang tersebut berada di sekitar Nabi saw., mereka menghina
orang-orang lemah sahabat Nabi itu. Kemudian mereka menemui Nabi saw.
secara tertutup lalu mereka berkata, "Kami menghendaki engkau membuat
suatu majelis tersendiri untuk kami, tentu engkau telah mengetahui
kedudukan kami di kalangan orang-orang Arab. Sebab para utusan Arab
sering datang kepadamu; kami merasa malu apabila datang utusan
orang-orang Arab, mereka melihat kami bersama dengan budak-budak itu.
Untuk itu kami minta apabila kami datang kepadamu, harap engkau mengusir
mereka dari sisimu, dan apabila kami telah selesai bertemu denganmu,
maka kami persilakan engkau duduk kembali bersama mereka jika hal itu
engkau kehendaki." Nabi saw. menjawab, "Ya." Kemudian setelah itu
turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya, "Janganlah kamu mengusir
orang-orang yang menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-An'am 52). Kemudian Allah
swt. menyebutkan tentang Aqra' dan temannya itu melalui firman-Nya,
"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang
kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang yang miskin)..." (Q.S.
Al-An'am 53). Dan tersebutlah bahwa Rasulullah saw. sering duduk-duduk
bersama kami, apabila ia bermaksud pergi, maka ia berdiri dan
meninggalkan kami masih dalam keadaan duduk. Setelah itu turunlah firman
Allah, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-Kahfi 28). Ibnu Katsir berkata, "Hadis ini
adalah hadis garib, sebab sesungguhnya ayat ini adalah Makiah,
sedangkan Aqra' dan Uyainah sesungguhnya mereka berdua baru masuk Islam
sesudah lewat satu tahun masa hijrah."
|
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 54 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يُؤْمِنُونَ |
(mereka)beriman |
بِـَٔايَٰتِنَا |
kepada ayat-ayat Kami |
وَأَصْلَحَ |
dan ia mengadakan perbaikan |
فَأَنَّهُۥ |
maka sesungguhnya Dia |
|
|
wa-idzaa jaa-aka alladziina yu/minuuna bi-aayaatinaa faqul salaamun 'alaykum kataba rabbukum 'alaa nafsihi alrrahmata annahu man 'amila minkum suu-an bijahaalatin tsumma taaba min ba'dihi wa-ashlaha fa-annahu ghafuurun rahiimun
|
54. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang
kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum [476]. Tuhanmu telah
menetapkan atas diri-Nya kasih sayang [477], (yaitu) bahwasanya barang
siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan [478],
kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan,
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[476] Salaamun 'alikum artinya mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.
[477] lihat not [462]
[478] lihat not [277] |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu
Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang
Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama
Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka
orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata
engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya,
"...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am
51-55). Dan Ibnu Jarir mengetengahkan melalui Ikrimah yang telah
mengatakan, bahwa telah datang Atabah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah,
Muth'im bin Addi dan Harts bin Naufal beserta para pemuka kabilah Abdul
Manaf dari kalangan kaum kafir kepada Abu Thalib. Kemudian mereka
berkata kepadanya, "Seandainya anak saudaramu mengusir hamba-hamba
sahaya tersebut, niscaya ia sangat kami agungkan dan akan ditaati di
kalangan kami serta ia lebih dekat kepada kami, dan niscaya kami akan
mengikutinya." Lalu Abu Thalib menyampaikan permintaan mereka kepada
Nabi saw. Umar bin Khaththab mengusulkan, "Bagaimana jika engkau
melakukan apa yang mereka pinta itu, kemudian mari kita lihat apa yang
akan mereka kehendaki." Akan tetapi kemudian Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan...," sampai dengan
firman-Nya, "...tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)." (Q.S. Al-An'am 51-53). Mereka yang dimaksud
adalah Bilal, Ammar bin Yasir, Salim bekas budak Ibnu Huzaifah, Saleh
bekas budak Usaid, Ibnu Masud, Miqdad bin Abdullah, Waqid bin Abdullah
Al-Hanzhali dan orang-orang yang miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw. seraya memohon maaf atas perkataannya itu. Setelah
itu turunlah firman-Nya, "Apabila datang kepadamu orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami..." (Q.S. Al-An'am ayat 54). Faryabi dan
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Mahan yang telah mengatakan, bahwa
pada suatu hari ada orang-orang datang menemui Nabi saw. Kemudian
mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah melakukan dosa-dosa yang
besar", akan tetapi Nabi saw. sama sekali tidak menjawab pertanyaan
mereka. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Apabila orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu..." (Q.S. Al-An'am
54).
|
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 55 |
|
|
وَكَذَٰلِكَ |
dan demikianlah |
ٱلْءَايَٰتِ |
ayat-ayat itu |
وَلِتَسْتَبِينَ |
agar menjadi jelas |
ٱلْمُجْرِمِينَ |
orang-orang yang berdosa |
|
|
wakadzaalika nufashshilu al-aayaati walitastabiina sabiilu almujrimiina
|
55. Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quraan (supaya jelas
jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang
yang berdosa. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Imam Ahmad, Imam Thabrani dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui Ibnu
Masud r.a. yang telah mengatakan, bahwa ada segolongan orang-orang
Quraisy bertemu dengan Rasulullah saw. yang ketika itu sedang bersama
Khabbab bin Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah engkau suka terhadap mereka dan apakah mereka
orang-orang yang mendapat anugerah dari Allah di antara kami? Andaikata
engkau mengusir mereka niscaya kami mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-Nya berkenaan dengan mereka, yaitu firman-Nya, "Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan Tuhan..." sampai dengan firman-Nya,
"...supaya jelas pula jalan orang-orang yang berdosa." (Q.S. Al-An'am
51-55).
|
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 56 |
|
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang (apa-apa) |
تَدْعُونَ |
kamu seru/sembah |
أَهْوَآءَكُمْ |
hawa nafsumu |
ٱلْمُهْتَدِينَ |
orang-orang yang mendapat petunjuk |
|
|
qul innii nuhiitu an a'buda alladziina tad'uuna min duuni allaahi qul laa attabi'u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa mina almuhtadiina
|
56. Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang
kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa
nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah
(pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". |
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 57 |
|
|
بَيِّنَةٍ |
(dasar)keterangan yang nyata |
وَكَذَّبْتُم |
dan kamu mendustakan |
تَسْتَعْجِلُونَ |
kamu minta disegerakan |
ٱلْفَٰصِلِينَ |
pemberi keputusan |
|
|
qul innii 'alaa bayyinatin min rabbii wakadzdzabtum bihi maa 'indii maa tasta'jiluuna bihi ini alhukmu illaa lillaahi yaqushshu alhaqqa wahuwa khayru alfaasiliina
|
57. Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata
(Al-Qur'an) dari Tuhanku [479], sedang kamu mendustakannya. Tidak ada
padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya.
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya
dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
[479] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya. |
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 58 |
|
|
تَسْتَعْجِلُونَ |
kamu minta segerakan |
بِهِۦ |
dengannya (kedatangannya) |
لَقُضِىَ |
tentu telah diputuskan |
وَبَيْنَكُمْ |
dan antara kamu |
أَعْلَمُ |
lebih mengetahui |
بِٱلظَّٰلِمِينَ |
pada orang-orang yang zalim |
|
|
qul law anna 'indii maa tasta'jiluuna bihi laqudhiya al-amru baynii wabaynakum waallaahu a'lamu bialzhzhaalimiina
|
58. Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta
supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada
antara aku dan kamu [480]. Dan Allah lebih mengetahui tentang
orang-orang yang zalim.
[480] Maksudnya: tentu Allah telah menurunkan azab kepadamu sampai kamu binasa. |
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 59 |
|
|
وَعِندَهُۥ |
dan pada sisiNya/Allah |
ٱلْغَيْبِ |
semua yang gaib |
يَعْلَمُهَآ |
mengetahuinya |
وَيَعْلَمُ |
dan Dia mengetahui |
يَعْلَمُهَا |
Dia mengetahuinya |
|
|
wa'indahu mafaatihu alghaybi laa ya'lamuhaa illaa huwa waya'lamu maa fii albarri waalbahri wamaa tasquthu min waraqatin illaa ya'lamuhaa walaa habbatin fii zhulumaati al-ardhi walaa rathbin walaa yaabisin illaa fii kitaabin mubiinin
|
59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan
Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" |
|
|
surah / surat : Al-An'am Ayat : 60 |
|
|
يَتَوَفَّىٰكُم |
mewafatkan/menidurkan kamu |
وَيَعْلَمُ |
dan Dia mengetahui |
بِٱلنَّهَارِ |
pada siang hari |
يَبْعَثُكُمْ |
Dia membangunkan kamu |
فِيهِ |
padanya(siang hari) |
لِيُقْضَىٰٓ |
untuk disempurnakan |
مُّسَمًّى |
telah ditentukan |
مَرْجِعُكُمْ |
tempat kembalimu |
يُنَبِّئُكُم |
Dia menerangkan kepadamu |
تَعْمَلُونَ |
kamu kerjakan |
|
|
wahuwa alladzii yatawaffaakum biallayli waya'lamu maa jarahtum bialnnahaari tsumma yab'atsukum fiihi liyuqdaa ajalun musamman tsumma ilayhi marji'ukum tsumma yunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
|
60. Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui
apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu
pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan
[481], kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan
kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
[481] Kamu ditidurkan di malam hari dan dibangunkan di siang hari,
supaya dengan perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah
ditentukan. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar